dua belas; merah

513 71 0
                                    

Rose melirik jam, "eh udah jam segini. Aku pulang dulu ya" ucap Rose sambil hendak bangun.

Jaehyun menarik tangan Rose, "Tunggu Rose" ucap Jaehyun.

"iya kenapa?" tanya Rose

"Aku suka sama kamu" batin Jaehyun.

Rose menjentikkan jarinya di depan wajah Jaehyun ketika lelaki itu malah bengong, "kenapa?" tanya Rose.

Jaehyun langsung melepas genggamannya pada tangan Rose, "gak papa, gak jadi" ucapnya sambil geleng geleng.

Rose tersenyum, "yaudah, aku dukuan ya" ucap Rose.

"iya hati hati"

Setelah kepergian Rose Jaehyun langsung merutuki dirinya yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya itu, "bodoh!" gumamnya.

............

"loh, udah pada pulang?" tanya Rose ketika baru memasuki rumah dan terlihat Jennie dan Lisa yang sudah terbalut baju tidur.

"iyalah! Bukannya jemput tadi" ucap Lisa merajuk sambil membaca majalah kecantikan yang dia pegang.

"haha, maaf. Tadi ada urusan" ucap Rose sambil mendudukan dirinya disofa.

"Kak Jisoo mana?" tanya Rose sambil menoleh ke kiri dan kanan mencari keberadaan Jisoo.

"entah. Pas pulang rumah udah sepi" ucap Lisa sambil mengangkat bahujya acuh.

Rose cuma mangut mangut sambil mainin ponselnya.

"Kamu kemana aja sampe pulang malem?" tanya Jennie yang akhirnya membuka suara.

"aku ada urusan kak" ucap Rose lagi.

"ada urusan apa sih?!" tanya Jennie yang tiba tiba menaikkan nada bicaranya membuat Rose dan Lisa menoleh seketika.

"ada urusan apa sampe pulang malem gini?! Obat juga gak dibawa!" teriak Jennie yang sekarang sudah berdiri.

"kak.. " gumam Lisa berusaha menyadarkan Jennie karena melihat Rose yang nampak bingung.

"santai aja kak. Aku kan udah gede. Dan soal obat itu, kenapa masalah banget? Itu cuma vitamin doang kan" ucap Rose berusaha mencairkan suasana.

Jennie menatap Lisa seketika lalu memijat pelipisnya yang nampak pening, "kamu kekamar terus istirahat. Nanti kakak bawain vitaminnya" ucap Jennie.

Rose mengangguk lalu menuruti perkataan Jennie.

Jennie langsung duduk dan memijat pelipisnya lagi, "jangan kelewat batas kak" ucap Lisa yang membuat Jennie langsung menatapnya.

"tolong kasihin vitaminnya. Kakak mau masak" ucap Jennie lalu bangkit dan berjalan menuju dapur.

............

Rose sedang merebahkan dirinya dikasur sambil menggeliat kesana kemari melakukan peregangan.

Senang sekali rasanya diterima bekerja, walaupun badannya akan terasa remuk nantinya. Namun itu sudah biasa kan?

Ah, dia jadi memikirkan kejadian tadi. Kenapa Jennie marah sekali karena dia baru pulang jam 8 malam? Padahal biasanya waktu masih kuliah dia bisa pulang sampai jam 10 malam, lewat pula.

Apa yang harus dipikirkan? Rose senang, mungkin itu karena Jennie menghawatirkannya kan? Kalau begitu apa yang harus dipikirkan?

Oiya, dia baru kepikiran tentang Jisoo. Dimana teman satunya ini? Rose tau, pasti dia bekerja. Tapi tidak biasanya dia tidak meninggalkan surat untuk orang rumah sehingga mereka semua tidak tau kemana perginya gadis cantik itu.

Rose berusaha tidak memikirkan itu semua karena memikirkan itu saja seperti memecahkan soal matematika. Jadi dia memilih untuk mengambil bantal untuk meyanggah kepalanya lalu matanya mulai terpejam.

Kegiatan itu Rose hentikan saat merasa sesuatu sedang mengalir.

Rose buru buru terbangun dan memegangi hidungnya. Yap, benar. Cairan merah, Rose mimisan lagi.

Rose berjalan mengambil tisu yang terletak di meja belajarnya.

"aaarggh, banyak banget" geram Rose saat darah tak berenti keluar dari hidungnya dan bahkan mengenai bajunya.

Mimisan sudah biasa Rose dapati, apalagi saat ini. Tubuhnya memang terasa lelah dan akhir akhir ini dia jarang makan buah dan sayur karena dia sedang masa tidak napsu makan.

Tok tok

Rose menoleh ketika ketukan pintu berasal dari luar kamarnya membuatnya kembali menggeram, "astagaaaa" ucapnya lalu mengambil lagi beberapa lembar tisu.

"Roseee" teriak Lisa dari luar pintu.

"sebentarrr" Rose berjalan ke arah kamar mandi dan mencuci hidungnya yang tidak lagi mengeluarkan darah, membuang tisu yang tadi dia pakai dan mengganti bajunya. Semua dilakukan karena temannya sangat mempermasalahkan hal kecil.

Rose berjalan ke arah pintu dan meraih knopnya, "kenapa?" tanya Rose sambil membuka pintu sedikit.

"nih, minum vitaminnya abis makan" ucap Lisa sambil memberikan nampan pink yang dipegangnya.

"ooh, iya" ucap Rose menerima nampan tersebut.

"mau liat lukisan lo dong" ucap Lisa tiba tiba mendoring Rose dan masuk ke dalam kamarnya.

Rose buru buru menaruh nampannya diatas kasur, "belom selesai, nanti aja" ucap Rose menghentikan langkah Lisa yang otaknya penuh rasa ingin tau.

Rose menyunggingkan bibirnya, "okeh" ucap Lisa lalu menatap pojok lukisan dan Rose bergantian. Bukan, bukan menatap Rose. Namun rambutnya.

"lo abis maen cat ya?"

"lo abis maen cat ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐆𝐨 [END] 💐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang