sepuluh; berdua

585 83 0
                                    

Pagi hari di rumah Rose terasa kacau sebab Jennie dan Lisa yang sibuk menyiapkan barang barangnya.

Mereka berdua akan pergi ke pesta teman Jennie di luar negeri, tentu saja Lisa dipaksa Jennie untuk ikut. Kalau bukan Lisa siapa lagi yang harus di ajak?.

"Ck, kenapa kau telat bangun?!" tanya Jennie panik kepada Lisa.

"Aku tidak ingat, kakak juga tidak mengingatkanku!. Lagipula mengapa aku yang diajak?!" ucap Lisa tak kalah panik karena penerbangan sebentar lagi.

Saat perdebatan terjadi dimana Rose dan Jisoo?

Mereka berdua tidak peduli, maka dari itu Jisoo berangkat duluan karena pusing mendengar perdebatan. Sedangkan Rose sedang menonton televisi sambil memakan keripik kentang yang berada di toples.

Tak lama bunyi langkah kaki menuruni tangga tendengar.

"Rose, aku dan Lisa akan berangkat sekarang ya! Kau harus baik baik disini" ucap Jennie sambil berteriak.

"Rose beri makan Romi, ajak dia bermain. Aku benar benar menitipkannya kepada mu, jadi jaga dia dengan baik, aku akan mentraktir mu makanan saat pulang" ucap Lisa panjang lebar sambil mengerucutkan bibirnya hendak mencium Rose yang kemudian Rose hindari.

"LISA CEPAT" teriak Jennie dari luar.

"Iyaaa, cerewet sekali" ucap Lisa sambil berlari menuju pintu keluar.

"DADAH" teriak Rose yang dibalas lambaian oleh mereka.

Mobil yang digunakan Jennie dan Lisa melaju dan menghilang bersamaan dengan berhentinya lambaian tangan Rose.

"yaampun rumah ini semakin sepi saja" gumam Rose lalu masuk dan menutup pintu.

*****

"halo"

Ada apa Jennie? Apa ada yang tertinggal

"tidak, berikan Rose obat. Sepertinya penyakit itu mulai lagi. Aku tidak mau nafsu makannya berkurang sehingga ia berubah jadi seperti tulang hidup. "

Haha baiklah, aku akan menemui dokter Park nanti.

"Hm, tolong jaga dia"

Pasti, kalian baik baik disana ya

"Baiklah, aku akan tutup teleponnya"

Ya, baiklah

"hahh" Jennie menarik nafas panjang.

Dia menjadi sangat khawatir keadaan Rose saat Lisa bilang bahwa Rose menyembunyikan sesuatu.

Apa yang Rose sembunyikan? Bukannya mereka yang menyembunyikan sesuatu dari Rose?

Jennie frustasi sekarang. Dia tentunya tidak akan tenang jika seperti ini. Dia harus pulang secepatnya jika acaranya sudah selesai nanti.

Jennie melihat Lisa yang tengah tertidur dengan menyenderkan kepalanya padab kaca jendela, lalu ia mengusap rambut Lisa.

"Astaga, kau terlihat sudah dewasa sekarang Lisa." ucap Jennie dengan sedikit berbisik.

*****
Rose masih merenung sendiri dikamar sejak sore tadi sampai sekarang, apalagi yang dia renungi selain secarik kertas yang tengah ia pegang ini.

"Aaah!,aku harus bisa menyembunyikannya" ucap Rose kemudian meraih ponselnya.

"Mm, halo?"

"Iya, ada yang bisa kami bantu? "

"aa itu, apa lowongan masih ada? "

"Tentu, lowongannya masih ada. Apa anda ingin menerima?"

"ya ya ya, tentu saja!"

"Baiklah, datang kesini besok pagi. Saya akan buatkan perjanjian dengan bos kami"

"ahh, baik terimakasih"

"Ya, selamat malam"

"Rosee!"

Sebuah teriakan kencang dari luar kamar terdengar sangat keras ditelinga Rose membuatnya tersentak dan menyelipkan kertas di sela buku.

"Rose, sedang apa?"

Rose sontak terkejut karena takut aksinya dilihat oleh orang yang kini hanya menampakkan kepalanya di pintu kamar Rose.

"Eng, aa sedang membaca novel. Kakak tumben pulang cepet"

Rose buru buru menghampiri Jisoo dan mendorongnya keluar kamar.

"iya, kan kamu sendiri." ucap Jisoo yang dibalas anggukan oleh Rose.

"Itu apa?" tanya Rose menunjuk kantong karton diatas meja.

"Makanan, ayo makan!" ucap Jisoo.

Rose terkesan melihat makanan yang dibawakan oleh Jisoo, makanan rumahan adalah kesukaannya.

"Cepat, karena sekarang tinggal kau dan aku. Aku akan memastikan kau makan yang banyak sampai perutmu buncit" ucap Jisoo.

Rose hanya terkekeh.

Dia sudah lama tidak makan makanan rumahan seperti ini.

"Emm Rose, nih" Jisoo menyodorkan plastik putih kepada Rose yang tengah makan.

"Apaan nih?"

"Vitamin, diminum ya. Kakak mau kasih makan Romi dulu"

Jisoo berlalu pergi meninggalkan Rose yang melanjutkan makannya tanpa menghiraukan obat yang diberikan Jisoo.

"Huh" hela Jisoo.

Tring tring.

Bunyi ponselnya mengejutkan Jisoo yang kini sedang ada di depan pintu kamar mandi.

"Halo?"

Jisoo, pastikan Rose minum obatnya

"Eh, iya udah aku kasih kok dan dia gak nanya yang aneh aneh"

Emm, yaudah aku tutup

"Iya dok terimakasih"

Prang

Jisoo langsung berbalik karena mendengar suara benda jatuh yang tak jauh dari tempat dia berada.

Dia kini terkejut setelah melihat kebelakang.

"Rose..?"







Haloo! Maaf banget lama upnya. Lagi sibuk sama sekolah ini apalagi mau PTS. Semangat buat kalian yang lagi PTS atau mau PTS!

Jangan lupa vote! 🦋






𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐆𝐨 [END] 💐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang