Rose memandangi Jisoo yang terus saja termenung sejak ia dibawa pulang tadi.
Dia diantar oleh salah satu rekan kerjanya dalam keadaan mabuk, entah kenapa Jisoo jadi seperti ini.
"kak" Rose mencolek tangan Jisoo yang tak kunjung menoleh seakan tidak ada siapa siapa di sana.
Rose juga baru menyadari ternyata gara gara ini Jisoo sering pulang terlambat bahkan sampai tidak pulang sama sekali, entah apa yang dipikirkannya.
cklek
Pintu terbuka membuat Rose menoleh ke arahnya.
"Belum Rose?" tanya Jennie yang baru masuk sambil membawa nampan berisi bubur dan air putih diatasnya.
"belum" ucap Rose sambil menggeleng.
Jennie hanya tersenyum dan mengusap rambut Rose, "pergilah ke kamar dan istirahat, Lisa juga baru saja tidur. Biar kakak yang menjaga Jisoo" ucap Jennie.
Rose menoleh ke arah Jisoo dan Jennie bergantian lalu berjalan keluar untuk melaksanakan apa yang Jennie suruh tadi.
"kak. Ayo makan" ucap Jennie kepada Jisoo namun gadis ini malah mengeluarkan air mata.
"ssstt, sudahlah. Makan, tidur dan lupakan apa yang terjadi" ucap Jennie sambil menghapus air mata Jisoo perlahan lalu menyendokkan buburnya.
"Ayo aa"
*****
Tok tok
"Lisaa!" seru Rose yang tiba tiba masuk ke kamar Lisa.
"dasar bohong! kakak bilang kau sudah tidur" ucap Rose lalu mendudukkan dirinya di samping Lisa.
"kalau tidak berbohong aku akan dipukul nanti, ini untuk kebaikan" ucap Lisa sambil menaik turunkan alisnya sambil tersenyum membuat Rose bergidik.
"eh? kenapa kau kesini? kau harus tidur di kamarmu" ucap Lisa seraya mengusir Rose.
"aaa, tidak. Sepertinya Ka Jennie akan tidur bersama ka Jisoo, jadi kenapa kita tidak berdua saja? yakan" ucap Rose sambil meletakkan bantalnya.
"cih, bilang saja takut" ucap Lisa.
"hhh yaudah" Rose hendak mengambil bantalnya namun ditahan oleh Lisa.
"bentar, kamu belom cerita tentang Jaehyun" ucap Lisa.
"cerita apaan? aku gaada janji cerita deh" ucap Rose bingung.
"ya pokoknya cerita, kata kak Jennie kalian pacaran hayo"
"lah tau dari mana ?" tanya Rose heran.
Lisa hanya mengangkat bahu tak tahu.
"ayo ceritaaa" rengek Lisa.
"cerita apaan? gaada yang spesial. cuma ditembak, terima dan udah deh jadian kita" ucap Rose.
"gaseru banget kalian" ucap Lisa dengan nada mengejek.
"udah diemmm" ucap Rose lalu membaringkan dirinya.
"eh eh, bentar deh. kamu liat yang nganter Kak Jisoo siapa kan tadi ?" tanya Lisa kepada Rose.
"gak"
"itukan temenya dokter Chanyeol, dokter Jin" ucap Lisa riang.
"ha? dokter Chanyeol siapa?" tanya Rose tak tahu.
"ooo belom dikasi tau. Dia itu dokter kamu" ucap Lisa membuat Rose terbangun.
"jadi dia yang suka kasih obat itu? aku bakal pukul dia karena kasih obat pait" ucap Rose tak terima.
"gausah kayak anak kecil, obat itu emang pait" ucap Lisa.
"kamu gak ngerasain sih. Obatnya lebih pait dari hidup kamu" ucap Rose sambil menunjuk Lisa.
Lisa yang tak terima mulai menaikkan nada bicaranya, "Apa maksudnya pait?!" tanya Lisa.
"hehe, enggak enggak. Cuma bercanda" ucap Rose sambil terkekeh pelan.
"ish, yaudah lanjut" ucap Lisa.
"lanjut ngapain?"
"Kamu tau kenapa Kak Jisoo tiba tiba gitu?" tanya Lisa.
"ha! aku gatau sih tapi tadi Kak Jisoo bengong mulu dan setelah Kak Jennie masuk aku liat Kak Jisoo nangis" ucap rose.
"lah???"
tok tok
"Lisa, Rose?"
suara Jennie membuat Rose dan Lisa langsung menutup tubuhnya menggunakan selimut dan mulai mematikkan lampu.
cklek
"hmm, sudah tidur rupanya"
AYO JANGAN LUPA VOTE!🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐆𝐨 [END] 💐
FanfictionSeorang pria yang ingin mengakhiri hidupnya akibat permasalahan keluarga bertemu dengan gadis cantik dan periang yang mempunyai sisi kelamnya sendiri. "Namamu siapa?" "Oh, aku Jung Jaehyun. Kau? " "aku Park Chaeyoung panggil saja Rose" Jung Jaehyun...