Terkadang sulit memahami dirimu sendiri, terkadang hanya untuk mengeluarkan suara saja kamu akan semalas mungkin melakukan nya, orang-orang mulai mengataimu angkuh karena kamu membalas sapaan mereka hanya dengan bergumam atau pergerakan kepala mengangguk kecil dan sudut bibir terangkat dengan ekspresi seramah mungkin tapi mereka mengira kamu hanya memasang wajar datar dan menyungging kan bibir seolah kamu adalah pemain antagonis yang telah melakukan peran licik nya, mereka hanya tidak tau apa yang kamu hadapi seorang diri, menarik diri dari keramaian, mulai menyukai kesendirian yang menenangkan, tanpa tatapan tajam yang tak menyukai, tanpa bibir yang menyuruhmu melakukan apapun perintah nya. Disini saya menulis apa hati saya katakan, bukan apa yang bibir saya ucapkan