Aku kira setelah aku ngasih kamu segalanya, semua yang aku punya, waktuku, rasa cintaku bahkan duniaku aku serahkan kepadamu, aku menjadikan kamu pusat untuk semesta ku, titik nol dari rasa bahagiaku, aku menyerahkan semuanya tanpa terkecuali. Tapi kenapa yang aku dapat hanya rasa sakit tentang kehilanganmu.
Aku tau walaupun aku minta maaf sampai suaraku serak sekalipun kamu gak akan pernah maafin aku, setiap malam aku masih dicekik oleh rasa rindu dan rasa bersalah, kamu itu pusat semesta ku, segalanya bagi aku, semua hal tentang kamu pasti bikin aku bahagia, tapi sekarang rasanya aku bahkan malu untuk mengakui bahwa rasa ini masih sama setelah bertahun lamanya kepergian kamu.
Aku banyak pergi ke tempat baru, bertemu dengan orang-orang baru tapi entah kenapa aku masih tetap memikirkan kamu, aku gak bisa nerima orang baru, aku gak bisa. Sekeras apapun aku berusaha untuk menerima orang baru itu sama aja seperti aku menggores tanganku sendiri menggunakan serpihan kaca.
