Aku pikir semua ini gak akan pernah cukup, hasrat itu tidak akan pernah ada habisnya.
Malam ini, aku menikmati malam yang cerah dengan sebatang rokok. Malam yang damai yang selama ini aku idam-idamkan, malam yang tenang dengan cahaya bulan yang menerangi gelapnya malam juga angin yang seolah memeluk ku hangat, ia menyapa seolah dingin yang ia bawa terasa hangat untuk tubuhku.
Tapi, sayang yang damai dan tenang hanya langit malam dan suasananya. tidak dengan kepala ku, tidak dengan perasaan ku, tidak dengan hatiku. Ada banyak yang ingin ku ajak bicara, banyak perasaan yang ingin aku ungkapkan, ada rasa yang sangat sesak yang hampir mencekik ku.
Berkali-kali aku mengatakan bahwa aku menyukai malam seperti aku mencintai kamu, rasanya hangat walaupun yang datang adalah angin malam yang dingin, aku merasa bahwa malam lebih mendengarkan ku daripada manusia, aku rasa malam lebih memahami perasaan ku ketimbang mereka, dan aku merasa bahwa malam lebih hangat dari pagi dengan sinar mentari.
Tapi berisiknya kepalaku mengganggu damainya malam yang aku sukai. Hal yang aku cintai selalu berakhir menyedihkan, sekalipun aku berteriak mereka tidak akan mendengar.
Aku ingin mengendara sendirian sepanjang malam, menikmati dinginnya udara seorang diri. Aku berjanji akan melakukan nya. Walaupun merokok tidak membuat perasaan ku membaik, setidaknya di jalan yang aku lewati aku bisa mengendara sesuka hati.