Harusnya aku mulai terbiasa tanpa kamu terhitung tahun ini adalah tahun ketiga tanpa kamu, harusnya aku sudah terbiasa tanpa ucapan selamat pagi atau terbiasa tidur tanpa ucapan selamat malam mu yang mungkin bagi orang lain terdengar konyol, tapi sungguh aku sangat rindu dengan ucapan selamat pagi darimu itu seperti sebuah mantra untukku menjalani hari yang melelahkan, lalu saat malam tiba aku akan tidur dengan baik ditemani oleh ucapan selamat malam darimu, atau mengingat kembali percakapan kita sebelum tidur. Aku rindu semua tentangmu, tentang rengekan mu yang menunggu ku seharian karena aku sibuk dengan urusan ku, atau rindu rengekan mu tentang bagaimana kamu cemburu pada teman-teman ku.
Semua tentangmu selalu aku rindukan, bahkan sikap menyebalkan mu sekalipun sangat aku rindu, aku ingat sekali dimana waktu itu kamu sangat menyebalkan menuduh yang tidak-tidak lalu mengatakan hal yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya, aku ingin marah dan merasa gemas secara bersamaan hei, bagaimana tidak kamu mengatakan bahwa "aku sudah tidak menyayangi mu" bagaimana bisa aku tidak lagi sayang padamu jika setiap langkah, kamu selalu ada di tempat dimana aku berpijak walaupun hanya satu lembar foto.
Kamu abadi dalam kisah ku, karena dalam cerita ini kamu adalah tokoh utamanya, aku tidak akan mendatangkan pemeran pengganti. Sekalipun ia datang tanpa bisa aku cegah, kamu tidak akan tergantikan oleh siapapun itu. Nama kamu kekal dalam perjalanan ini.