"King playboy yang gak tau kapan tobatnya. Mungkin nanti, kalau lo udah jadi milik gue." - Dylandra.
"Stop! Gak mungkin tau gak gue suka sama playboy kaya lo yang suka nyakitin cewek!" - Adila
🦅🦅🦅
Ganteng✔ Pintar✔...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°Happy Reading° . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi gini rasanya gak dianggap — gak enak brow! ATIT ATI!" — Dylandra.
🦅🦅🦅
"Jadi kalian yang nyebarin gosip di mading tentang gue?" Tanya Adila saat dia dibawa untuk menemui dalang di balik permasalahan dua hari ini. Dylan dan Rido nampaknya sudah berhasil menemukan pelakunya.
Mereka saat ini berada di rooftop sekolah. Hanya ada Dylan, Rido, Adila, dan dua gadis yang memiliki wajah serupa, nampaknya mereka kembar.
Adila berjalan lebih maju untuk lebih dekat dengan dua gadis kembar itu, Adila menyadari mereka berdua adalah salah satu dari sekumpulan yang pernah mengatainya saat dia dan Dylan berangkat sekolah bersama.
"Gue ada salah apa sama kalian?" Adila memastikan dan bertanya apa yang membuat mereka melakukan ini padanya.
Nama gadis kembar itu adalah Rana dan Rani terlihat dari nametagnya.
Gadis yang bernama Rana itu mendonggakan kepalanya menatap Adila dengan tatapan tak suka. "Itu semua karena keserakahan lo, yang deketin dua cowok yang kita sukai!" Ucapnya dengan suara kencang.
"Kalian ngelakuin ini hanya karena iri sama gue? Ck!" Adila berdecak sembari memutarkan bola matanya malas, "Gue gak habis pikir sama kalian! Tega ya kalian!"
"Lo juga tega sama kita!" Tantang mereka.
"Kalian berdua udah buat gue dibenci sama banyak orang disini. Gue dibully karena kalian, gue sebenarnya gak peduli sih mau dibenci atau enggak, tapi gue gak terima kalau lo jelekin nama baik gue!" Adila tampak kesal sampai tangannya mengepal.
Menyadari itu Rido yang sejak tadi sengaja diam agar Adila mampu mengungkapkan rasa kesalnya, kini dia mulai ikut berbicara. "Sabar, La."
"Aku kesel banget, Kak! Beneran deh! Andai aja mereka cowok udah aku tonjok dah," ketus Adila sembari menatap tajam Rana dan Rani dengan bergantian.
