"King playboy yang gak tau kapan tobatnya. Mungkin nanti, kalau lo udah jadi milik gue." - Dylandra.
"Stop! Gak mungkin tau gak gue suka sama playboy kaya lo yang suka nyakitin cewek!" - Adila
🦅🦅🦅
Ganteng✔ Pintar✔...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Kisah kita akan terus ada, selama kita sama-sama merajutnya dengan cinta.' - Tertanda: Dylan dan Adila.
🦅🦅🦅
"Desti siapanya kamu?"
"Temen."
"Temen tapi sampai ngajak dia pulang bareng, pakein helmnya, dan ngajak makan. Itu yang kamu sebut temen?"
"La, dia yang ngajak duluan."
"Kamu tuh kebiasaan tau gak sih, ini bukan kali pertama kamu kaya gini, diajak apapun sama cewek lain selalu terima. Jangan-jangan kalau diajak pacaran juga mau, ya?"
Berubah 100% - Adila yang awalnya menolak Dylan mentah-mentah, kini setelah dia dengan Dylan pacaran, dia tampak cemburuan seperti ini.
"Gak mungkinlah, sayang. aku sayangnya sama kamu."
"BULLSHIT! Kalau sayang gak mungkin kamu wellcome ke cewek lain!"
"Terserah deh, mau percaya atau enggak. Percuma kan kalau kamu emosi, ujung-ujungnya pasti ngajak berantem. Sekarang mau apa? Marah-marah lagi? Silahkan, lakuin sampai puas dan gak marah lagi!"
Balasan dari Dylan membuat Adila terdiam tak lagi membukakan suara, sepasang kekasih itu saling menatap seakan menggambarkan sebuah emosi yang hadir antara mereka.
Adila - cairan bening kita keluar dari pelupuk matanya, namun secepat mungkin dia usap. Tentu Dylan langsung tersadar akan satu hal - dia seharusnya lebih bisa mengontrol emosinya.
"Hey, maaf. Aku gak bermaksud bentak kamu, jangan nangis dong," ujarnya dengan suara super soft lalu tangannya kini meraih tangan Adila, namun gadis itu menghempasnya.
"Emang gini ya nasib pacaran sama mantan playboy!" Gerutu Adila, yang setelahnya gadis itu pun melangkahkan kakinya untuk pergi.
"La! Hey, maafin aku, aku tau aku salah, aku minta maaf! Jangan marah dong, sayang." Dylan terus mengejar Adila, namun gadis terus menghindar dengan air mata yang terus keluar dari pelupuk matanya.
"Udah deh sana temuin Desti, tuh udah sore ajakin makan sore sana ceweknya!"
"Iya ini mau, ayo makan sore, cewek aku kan kamu."
