"King playboy yang gak tau kapan tobatnya. Mungkin nanti, kalau lo udah jadi milik gue." - Dylandra.
"Stop! Gak mungkin tau gak gue suka sama playboy kaya lo yang suka nyakitin cewek!" - Adila
🦅🦅🦅
Ganteng✔ Pintar✔...
Hii, dylandra nonggol lagi. Masih mau stay kan? Xixi
°Happy Reading° . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hidup itu sementara, yang abadi adalah kehidupan setelah mati."
🦅🦅🦅
"Mohon maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhan berkata lain. Pada pukul 13.40 Pasien atas nama Ziera menghembuskan nafas terakhirnya."
DEG! Runtuh juga sesak, saat kalimat itu terlontarkan oleh dokter yang telah menanggani Ziera — gadis yang begitu murah senyum pada sesama.
"Enggak! Enggak mungkin! Ziera gak mungkin pergi ninggalin mamah, pah! Enggak, hiks ... hiks ...." Mamanya Ziera sudah menangis dalam pelukan suaminya, begitupun dengan Papahnya Ziera yang sudah menitihkan air mata.
Mereka kehilangan puteri kesayangannya. "Kenapa kamu tinggalin papah, nak ...." gumam Papahnya Ziera dengan lirih.
Azka terus menggelengkan kepala, lelaki itu nampak tak percaya dengan kenyataan yang terjadi.
Ziera-nya sudah pergi?
Gadis yang dia cintai meninggalkan dirinya untuk selamanya?
"Gak, gak mungkin! Dokter pasti salah! Ziera gak mungkin meninggal!"
Namun sayang, ucapan Azka ditentang oleh dokter. Sebab, apa yang sudah dokter katakan memanglah benar, Ziera sudah tidak bernafas lagi.
Isak tangis terdengar kuat dari kedua orang tua, para teman, dan lelaki yang Ziera cintai — Azka.
Dylan menghampiri Azka yang sudah tumbang terduduk sambil bersandar pada dinding. "Ka, gue tau ini berat buat lo, tapi kita harus ikhlasin Ziera, karena dia pasti udah bahagia disisi Allah."
"G-gue masih belum bisa ikhlas, G-gue c-cinta sama dia, Lan. Gue cinta Ziera, dan sekarang gue kehilangan dia!" Azka berucap dengan suara getir, air matanya sudah membasahi pipi tirusnya.
Dylan menepuk pundak Azka beberapa kali. "Ini ujian dari Allah, Allah kasih ujian ini ke lo, karena dia tau kalau lo kuat, Ka."
Tak ada balasan Azka terus menangis dengan isak tangis yang terdengar menyedihkan.
Seorang lelaki memang terlihat lemah jika sudah menyangkut orang yang dicintainya pergi meninggalkannya. Menyesal, itu yang Azka rasakan, menyesal karena pernah mengacuhkan Ziera.
