Ch. 05. Galen & anjing kecil

31 18 5
                                    

Setelah meninggalkan Alice, Clay yang menembus dunia manusia menjadi beringas.

Kepalanya seperti tertusuk ribuan jarum hingga menyebabkan rasa sakit dan berdenyut.

Perasaannya menjadi tidak karuan, ia seperti melupakan sesuatu yang sangat penting.

Clay mengamuk dan mencabut beberapa nyawa manusia seperti orang gila.

"Aakh sialan! Aku benci pembohong.. Aku ingin membunuh semua orang." Teriaknya setelah mencabut nyawa bayi yang baru saja dilahirkan.

"Ugh!" Ia kembali memegangi kepalanya.

"Ck, jadi pekerjaanku sudah selesai?"
Ia mengibas sabitnya kesembarang arah agar darah yang melekat disenjata kesayangannya itu segera hilang.

Setelah mengibas sabitnya sesuka hatinya. Clay kembali membersihkan sabitnya menggunakan kain jubahnya yang entah sudah berapa kali ia lakukan di setiap mencabut nyawa manusia.

"Teman kecilku sangat bersih. Aku menyukainya."

"......" Terdapat jeda selama sepuluh detik lamanya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?! Aku sangat bosan!"

Clay mulai berjalan dengan melayang. Ia tidak suka menginjak tanah yang kotor.

Dengan santainya, ia berjalan menembus keramaian orang-orang yang tidak bisa melihatnya.

Ia melihat beberapa phantom yang berbaur dan menghasut manusia. Phantom tersebut tampak lemah karena berada di bawah sinar matahari yang terang.

"Bukan urusanku!"
Bukannya membunuh phantom tersebut. Ia malah terus berjalan tanpa tujuan.

Clay melihat gang sempit dan memasukinya. Ia melihat anak laki-laki dengan seragam sekolah dasar sedang terduduk di ujung lorong gang tersebut. Anak itu tampak menangis tersedu-sedu.

"Nak, apa yang kau lakukan di tempat kecil ini?" Tanya Clay walaupun ia sudah tahu anak tersebut tidak akan menjawabnya karena tidak bisa melihat dan mendengarnya.

Anak tersebut menyeka air matanya lalu mengangkat anjing berukuran besar yang sudah tidak bernyawa.
Ada benda kecil yang tertusuk di leher anjing tersebut.

Treekk..

Anak itu mencabut benda tersebut yang merupakan pisau cutter lalu menjatuhkannya.

Clay sudah terbiasa melihat perasaan marah, senang dan sedih dari makhluk hidup dan itu membuatnya merasa mual. Terlebih lagi jika itu adalah perasaan yang tulus.
"Bodoh! Menangis tidak akan membuatnya hidup lagi!"

"River, maafkan aku. Teman kelasku sangat jahat, aku tidak tahu kalau mereka akan membunuhmu." Ucap anak tersebut sambil menangis.

"Hiks.. Maafkan aku.. Hiks.. Kau pasti sangat kesakitan."

Clay menyeringai ketika beberapa phantom mulai mengerumuni anak tersebut.

Phantom tersebut berusaha menghasut untuk balas dendam.

Hal ini menjadi tontonan yang seru bagi Clay. Ia ingin melihat bagaimana anak kecil tersebut bertindak.

'Mari kita lihat bagaimana anak yang belum lama lahir di dunia ini akan membalas dendam.'

Dengan air mata yang terus mengalir, anak tersebut mengubur anjing itu di tanah yang tidak terlalu dalam.

"Ck, dasar pemula!" Clay terus berkomentar.

LOST IN THE WORLD OF THE DEATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang