Ch. 08. Lari

16 10 0
                                    

"Hey!" Teriak Clay pada salah satu phantom yang bersembunyi karena takut dengan kehadirannya.


"Ayo bekerja sama!" Tawar Clay yang mendapat anggukan kepala dari phantom.

"Kau lihat manusia itu? Yah, yang itu!"
"Hasut manusia itu agar dia membunuh temannya sendiri dan aku akan mengizinkan kalian untuk memakan rohnya. Bagaimana?"

Karena Clay adalah malaikat pencabut nyawa, jadi dialah yang menentukan bagaimana korbannya akan mati.

'Mati karena dibunuh juga bukan judul yang jelek.' Itulah yang ada di pikiran Clay.

"Grrrhh..." Phantom itu kembali mengangguk dan berlari dengan cepat menuju gadis bernama Vivian.

Segala rayuan dan hasutan diucapkan oleh phantom itu dengan bahasa aneh yang tidak bisa dimengerti.

"Kau kenapa, Vivian? Kau tampak gelisah.." Tanya Sarah yang melihat perilaku Vivian tampak aneh. Ia terus berbalik ke belakang seperti mencari-cari seseorang.

"Aku rasa seperti ada yang mengikutiku. Karena sudah tengah malam jadi suasananya agak sedikit horror. Hahaha.." Jawab Vivian.

Ia mulai mengertakkan giginya dan mengepalkan tangannya. Tanpa disadari, ia menatap Sarah penuh benci.

"Sarah, setelah ini kau akan langsung pulang ke rumah?" Tanya Vivian.

"Ah, aku akan menunggu Garry datang menjemputku setelah ini dan kencan di tengah malam." Balas Sarah agak sedikit malu.

"Kau tahu? Garry sangat romantis.. Ekhm.." Sarah tersadar dengan ucapannya lalu menatap Vivian dengan hati-hati.
"Kau tidak marahkan kalau aku dekat dengan mantan kekasihmu?"
"Kalian sudah lama berpisah jadi tidak apa-apa kan?!" Tanya Sarah sambil memasang raut wajah polos serta mata yang berbinar.

"Lagipula, kau tetap membutuhkanku agar tetap berada di tempat les yang sama denganku!" Sambungnya.

Clay seketika merasa muak melihat adegan yang sangat dibuat-buat itu.

"....." Vivian tidak merespon perkataan Sarah dan mulai berlari ke lantai bawah yang merupakan ruangan gym, di tempat tersebut banyak murid-murid ekskul olahraga dan bela diri menyimpan peralatan mereka di tempat itu.

Drap.. Drap.. Drap..

Suara langkah kaki Vivian bergema di lorong. Seperti ada sesuatu yang mengendalikan tubuhnya.

"Vivian, ada apa denganmu?"
Sarah yang tiba-tiba terkejut dengan refleks berlari mengejar Vivian.

Drap.. Drap..

"Hey, kenapa tiba-tiba berlari? Kau membuatku takut, Vivian!"

"Hahahaha.. Larilah kau sialan!" Clay mulai menikmati tontonannya.

Sesampainya Sarah di ruang gym yang gelap, ia mulai membuka lebar kedua matanya berusaha mencari keberadaan Vivian, tetapi Sarah sama sekali tidak menemukannya.

"Vivian, sudah cukup bersembunyi, kau sekarang ada di mana?" Teriak Sarah dengan panik.
"Kenapa kau aneh sekali hari ini? Jangan lakukan hal-hal bodoh, kau menakutiku!"

Klik.

Lampu di ruangan tersebut menyala dengan sendirinya dan memperlihatkan sosok Vivian. Kedua matanya berwarna putih. Sesuatu merasuki tubuhnya.

"Vi.. Vivian? Kau--" Sarah diam di tempatnya. Ia terlalu takut untuk bergerak apalagi melihat wajah pucat Vivian yang tiba-tiba tersenyum.

"AAAAKH.. AHAHAHA... HAHA!!" Vivian berteriak dengan keras lalu tertawa seperti orang gila.

LOST IN THE WORLD OF THE DEATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang