Ch. 20. Aalishia Prim

4 6 0
                                    

"Aalishia Prim" Nama seorang gadis berambut pirang yang tengah menghela napas kasar lalu memasuki gedung sekolah yang besar.

Bagi Aalishia Prim. Tidak ada kesan yang baik untuk gedung raksasa itu.
Gedung yang memiliki fasilitas yang mewah tetapi dikuasai oleh orang-orang yang tidak adil.


Starry Highschool.

Begitu melangkah ke dalam lobby. Murid-murid yang ada di sana mulai berbisik-bisik tentangnya seolah mereka mengenal Aalishia sejak lama.

Hal itu sudah tidak membuat Aalishia bertanya-tanya, dia sudah mengalaminya sejak pertama kali bersekolah di tempat itu.

Aalishia pun melangkah menuju majalah dinding dan menarik berita yang bertuliskan namanya.

"Demi mendapatkan nilai yang sempurna, siswi cantik yang berprestasi rela disetubuhi oleh gurunya."

CRRK..

Setelah membaca berita penuh omong kosong, Aalishia meremas kertas itu lalu membuangnya ke tempat sampah.

Bagaimana bisa guru-guru tidak bertindak ketika ada pesan anonim yang berusaha menjatuhkan harga diri sekolah mereka.

Walaupun tidak ada nama dari murid dan guru yang ada di kertas itu, tetapi Aalishia yakin bahwa berita itu ditujukan kepadanya walaupun dia tidak pernah menyentuh seseorang.

"Ini sudah keterlaluan."
Aalishia menahan emosinya dengan mengeratkan kepalan tangannya.
Aalishia sudah membiarkan berita-berita buruk menimpanya setiap hari dan sekarang akan memasuki tahun ketiga ia menghabiskan waktunya di tempat ini.

Dia tidak bisa membiarkan hal ini terjadi.
Sudah cukup, dia tidak ingin lulus dengan kesan yang buruk.

Drapp.. Drapp.. Drapp..

Aalishia berlari ke lantai 2 dan memasuki toilet siswi yang tampak sunyi.

Hanya ada 1 pintu yang tertutup. Aalishia dapat melihat asap rokok yang mengepul di langit-langit ruangan.

"Sarah! Vivian! Aku tahu kalian ada di sini."
"Keluarlah!" Perintah Aalishia.

Krieet..

Pintu yang tadinya tertutup kini terbuka dan sosok Sarah dan Vivian keluar sambil memainkan rokok yang diapit di tangan mereka.

"Hai.. Aalishia! Bagaimana kabarmu? Maksudku, bagaimana malammu?" Tanya Vivian dengan raut wajahnya yang penuh dengan senyuman palsu.

"Apa maksudmu? Apa yang kalian lakukan kali ini?" Tanya Aalishia sambil menahan emosinya.

"Hey, Sarah! Jalang ini bertanya apa yang kita lakukan! Hahaha kau imut sekali Aalishia."

"Ffuuh.." Sarah menghembuskan asap rokoknya tepat di wajah Aalishia.
"Hahahaha.. Dasar aneh! Kenapa kau selalu berpikir kalau kami melakukan sesuatu? Kau terlalu percaya diri."

"Ah, tunggu!" Sarah membuang rokoknya ke sembarangan arah lalu menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ekspresi wajahnya seperti orang yang terkejut dan juga sedih.

"Ada apa, Sarah?" Tanya Vivian.

Sarah menyeringai lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Aalishia.

"Kau kan tidak punya ponsel, jadi wajar saja kalau kau tidak melihat berita sekolah!" Jelas Sarah.

"Jangan-jangan...."

"Kau sengaja melakukannya dengan pak tua itu agar bisa membeli ponsel? Hahahaha..." Sambung Sarah.

LOST IN THE WORLD OF THE DEATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang