Ch. 17. Keluarga pembantai

9 7 0
                                    

"Kau akan mencabut nyawa orang yang tinggal di rumah ini?!" Tanya Alice.

"Tentu saja tidak! Kami hanya berkunjung di tempat ini. Sepertinya kupu-kupu itu memberikan kita petunjuk."

Brrmm..

Tidak lama kemudian terdengar suara mobil dari depan rumah itu dan keluarlah 3 orang dari mobil.

Dengan langkah kaki yang tenang mereka perlahan mendekat.
"Keluarga pembantai itu sudah datang!" Sambut Clay.

Cklek..

Gadis kecil berlari masuk ke dalam rumah itu sambil memegang beberapa toples bening yang berisikan kupu-kupu yang memiliki warna yang berbeda-beda.

"Jessica, kau terlalu bersemangat menangkap kupu-kupu itu dan tidak sadar kau sudah melukai kakimu. Ibu tidak akan membawa ke taman lagi." Omel wanita yang memegang barang belanjaan yang sangat banyak.

Mereka tidak bisa melihat kehadiran Clay dan Alice yang duduk di sofa mereka sambil menyaksikan drama keluarga itu.

"Aku minta maaf, aku tidak akan memgulanginya lagi." Balas Jessica sambil memeluk kaki Ibunya.

"Ibu memaafkanmu karena besok kami akan merayakan ulang tahunmu yang ke sepuluh tahun." Balas ramah sang Ibu.
"Anak Ibu sudah tumbuh besar!"

"Jadilah anak yang baik. Ibu menyayangimu!"

Ccup.

Wanita itu mengecup kening Putrinya lalu membawa barang belanjaannya ke dalam dapur.

"Ayah.. Ayah akan memberikanku hadiah ulang tahun kan?! Aku mau Ayah menempel semua kupu-kupu ini memenuhi dinding kamarku." Jessica berlari dan melompat kecil ke arah Ayahnya dengan semangat.

"Aku sudah banyak mengumpulkan kupu-kupu." Sambungnya.

"Oh, bagaimana bisa Ayah bilang tidak pada Jessica!"
"Baiklah Putriku.. Siapkan semua kupu-kupunya. Besok pagi kita akan melakukannya bersama!"

Gadis tersebut berlari memeluk kaki ayahnya.

"Terima kasih ayah."

Pria tersebut mengangkat Putri kecilnya dan memeluknya dan kemudian berjalan menuju kamar Putrinya.

"Beristirahatlah, Ayah akan ke ruang kerja!"

"Terima kasih Ayah!!" Gadis tersebut kembali berteriak saat Ayahnya keluar dari kamarnya.

"Clay, kita harus melepaskan semua kupu-kupu itu--"

"Aku tidak bisa membunuh manusia tanpa izin Dewa Thanatos."
"Tetapi kau bisa, Alice! Sudah saatnya kau menggunakan senjatamu itu."

Alice menatap Clay dengan marah. Kenapa harus selalu membunuh? Pasti ada cara lain selain menggunakan kekerasan.

Senjatanya juga ia akan gunakan hanya untuk membunuh phantom yang mendekatinya.

"Kau sudah gila?" pertanyaan yang selalu ia pendam akhirnya keluar juga.

Clay mendekati Alice dan meremas kedua pundaknya.
"Tidak apa-apa, kau memang akan ke neraka! Jadi membunuh juga tidak akan mengubah tempatmu di alam baka.."

Entah mengapa perkataan Clay terdengar seperti hasutan setan.

Clay langsung terdiam. Dia tampak terkejut lalu menyeringai lebar seperti orang kesurupan.

Telinga kirinya berdengung yang artinya dia mendapat misi untuk mencabut nyawa seseorang.

Tempat pasiennya itu tidak jauh. Pasiennya berada di tempat yang sama dengannya

LOST IN THE WORLD OF THE DEATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang