🔻[17+ : Contains Violence, Graphic Content, and Dark Themes]🔻
_____
Alice, seorang gadis biasa, tiba-tiba terjebak di dunia kematian.
Tempat bagi para malaikat pencabut nyawa. Di sana, Clay, sang malaikat pencabut nyawa, terpaksa melakukan segala...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak usah berpikir terlalu jauh. Aku adalah malaikat, ini bukan wujud asliku dan aku tidak peduli pada manusia sepertimu."
"Seperti apa wujud aslimu?" Tanya Alice dari belakang pintu ruangan itu.
"Aku tidak pernah berubah ke wujud asli karena ukurannya tidak akan muat dengan dunia manusia. Jadi kami meniru wujud manusia agar tidak sesak." "Wujud asli kami tidak bisa dibayangkan oleh manusia."
Alice hanya bisa merenung ketika mendengar perkataan Clay. Apakah Clay sendiri tidak mengetahui wujud aslinya itu seperti apa?
Kriet..
Alice membuka pelan pintu itu lalu memasuki ruangannya.
"Bagaimana dengan seragamku?" Alice mempertanyakan nasib seragamnya yang sudah sobek.
"Ah.. Aku lupa! Kau bisa meletakkannya di bawah guyuran air itu. Sekalian kau letakkan sabit dan jubahku agar menjadi bersih kembali." Ucap Clay sambil menunjuk-nunjuk air yang terus mengalir di seberang tempatnya berendam.
Alice langsung mematuhi perintah Clay dengan mengambil tombaknya, Sabit dan jubah Clay, Ia kemudian membasahinya dengan guyuran air itu.
Ia sebenarnya masih tidak mengerti dengan cara kerja dunia ini. Tetapi untuk sekarang tidak ada waktu untuk berpikir karena sudah banyak kejadian yang tidak masuk akal terjadi di dunia ini.
Setidaknya, untuk sekarang ia akan percaya pada perkataan Clay.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alice membuka seragamnya dari atas hingga ke bawah sehingga tubuh mungilnya yang polos dapat terlihat.
Ia lalu meletakkannya dengan rapi di bawah guyuran air.
Dengan langkah yang sedikit tertahan, Alice perlahan berjalan dan bergabung bersama Clay untuk membersihkan dirinya di bak berukuran agak besar itu.
Bbyuur..
"Ke.. Kenapa?" Tanya Alice yang melihat Clay terus memandanginya.
"Hei, ada apa denganmu?" Alice kembali bertanya dan mulai bergerak tidak nyaman.
