Ch. 18. Selamat ulang tahun

12 7 0
                                    

Clay dan Alice mengeluarkan sayapnya dan membuat Jessica tersenyum lebar.

"Hahaha.. Sayap kalian bukan seperti kupu-kupu tetapi seperti sayap burung.. Hahaha.. Aku tetap menyukainya." Ucap Jessica sembari tertawa.

"Syukurlah kalau kau suka." Alice bernapas lega.

"Eh? Ada apa?" Alice mulai khawatir karena ekspresi wajah Jessica yang tiba-tiba berubah.

"Kakak peri sayap putih dan kakak peri sayap hitam apakah kalian bermusuhan?" Tanya Jessica dengan terus memandangi mereka secara bergantian.

"Hah? Kau baru saja mengatakan aku jahat?"
"Apa-apaan itu? Bagaimana bisa kau menilai sesuatu yang gelap sama dengan kejahatan." Clay sepertinya tersinggung dengan perkataan Jessica.

"Ah.. Maaf, karena dibuku dongeng yang aku baca tertulis kalau sayap hitam itu milik peri jahat." Jawab Jessica sambil menunduk.

Alice mulai sedikit cemas dengan Clay dan kembali membuka suara.
"Tidak, itu tidak benar! Kami berteman, warna apapun itu, kami tetap berteman hehehe.."
"Sama dengan warna sayap kupu-kupu yang berbeda."

"Maafkan aku, aku akan memberitahu teman-teman sekolahku kalau sayap hitam itu bukan untuk peri jahat."

Mendengar perkataan Jessica. Raut wajah Alice kembali menjadi sedih.

"Hahaha.. Beritahu saja saat kau sudah jadi arwah." Balas Clay walaupun perkataannya tidak dimengerti oleh Jessica.

Malam ini adalah malam terakhir Jessica.

"Kakak tadi ingin aku melakukan apa?" Jessica bertanya dengan tatapan penasaran.

Alice dan Clay perlahan menghilangkan Sayapnya dan mereka berdua saling menatap.

"Kau saja yang jelaskan karena kau sudah terlanjur mengatakan hal-hal aneh." Perintah Clay.

Alice tersenyum kepada Jessica.
"Semua kupu-kupu yang kau tangkap itu adalah teman kami, mereka juga adalah peri." Alice menjelaskan dengan pelan.

"Benarkah?" Jessica merasa bersalah karena telah mengurung para peri.

"Mereka tidak bisa pulang ke rumah karena terkurung dalam toples itu."
"Aku mohon kau bebaskan semua kupu-kupu itu."

Mata Jessica mulai berkaca-kaca dan tidak lama kemudian air matanya mulai mengalir.
"Aku.. Hiks.. Hiks.. Maafkan aku.. Hikss.." Tangisan Jessica mulai pecah.

"Hiks.. Tolong jangan sihir aku menjadi anak yang jelek.."

"Ssstt... Bodoh, jangan menangis!" Clay sangat membenci suara tangisan anak-anak.

"Tidak, kami tidak akan melakukannya, jangan menangis."
"Mereka semua akan pulang dengan selamat." Alice terus mengelus pelan kepala Jessica.

"Aku sudah membunuh teman-teman kakak peri, tolong maafkan aku..."

Di kamar Jessica banyak hal-hal yang berkaitan dengan kupu-kupu.

"Aku minta maaf, Kakak peri, hiks.. Aku.. Aku akan melepaskan mereka semua.."

"Tapi aku harus memberitahu ayah terlebih dahulu.." Jessica yang hendak keluar dari kamarnya langsung dicegat oleh Clay.
"Jangan!"

"Kenapa?" Tanya Jessica dengan wajah yang sembab.

Alice menarik Jessica yang dicegat oleh Clay lalu memeluknya.
"Orang dewasa tidak bisa melihat peri, kami datang kesini karena ingin bertemu denganmu, Jessica!"

"Kakak peri juga mengetahui namaku?"

"Iya! Karena kamu adalah anak yang baik."
"Benarkah? Terima kasih kakak peri!"

LOST IN THE WORLD OF THE DEATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang