"Selamat datang di penginapan Rockfield." Sambut pria tua sambil membungkukkan badannya.
"Siapa namamu?" Tanya Alice.
"Saya satu-satunya pemilik dan pengurus penginapan ini. Hans." Jawabnya sambil menunduk sopan.
"Ada yang bisa saya bantu?!"
Sudah berapa lama penginapannya kosong dan kali ini pria tua itu kedatangan tamu yang jika dilihat dari pakaian yang mereka pakai, mereka adalah orang terpandang.
"Tuan Hans, saya menyewa semua kamar di tempat ini! Tolong jaga tempat ini selama semalam dan jangan biarkan satupun orang asing datang ke tempat ini." Ucap Alice sambil menyedorkan 7 keping koin emas.
Syukurlah dia menemukan koin itu di tas kecil yang dia bawa.
"A.. Apa itu cukup?" Alice kembali bertanya dengan malu karena tidak tahu nilai mata uang itu dan juga suasanya tempat itu mendadak sunyi ketika ia menyodorkan koin emas.
"No.. No.. Nona.. A.. Apa anda tidak salah penginapan?" Tanya pria tua itu dengan gagap.
"Nona, penginapan tua yang tidak ter-urus ini memiliki kurang dari sepuluh kamar. Ini mungki tidak muat dengan rombongan yang akan anda bawa." Jelas Hans.
"Ti.. Tidak, bukan begitu."
"Apa anda ingin membeli penginapan ini? Tujuh koin emas itu sangat banyak."
'A.. Apa? Sebanyak itukah?'
"Anda boleh memilikinya, saya mohon untuk menutup penginapan ini untuk tunamgan saya. Saya akan memberikan bayaran lagi jika anda segera melakukannya!" Kini Bruno membuka suara.
Dengan segera, Hans langsung bergerak cepat menuruti perkataan Bruno.
"Clarice, tunggu aku!" Bruno mengejar wanitanya yang sudah berjalan untuk memilih kamar yang akan dia tempati.
Alice menghentikan langkahnya begitu mendengar suara Bruno.
'Sial, apa yang harus aku lakukan dengan orang ini?''Kenapa hanya ada aku di tempat ini? Di mana Clay?'
"Kau boleh memilih kamar yang akan kau gunakan. Istirahatlah, besok pagi kita akan berangkat ke kota." Ucap Alice.
"A.. Aku mengerti, panggil aku kalau kau membutuhkan sesuatu."
"Terima kasih!" Balas Alice. Dia langsung berjalan memilih kamar.
Cklek.
Setelah memasuki kamarnya, Alice langsung menutup pintu dan berjalan mengelilingi ruangan tersebut dengan gelisah.
"Apa yang harus aku lakukan? Apa sudah benar seperti ini?"
"Aku tidak pernah menyentuh piano, dan aku mengikuti kompetisinya besok sore."
"Disaat-saat seperti aku terpisah dengan Clay. Ini seharusnya tugasnya sebagai malaikat."
Alice tampak cemas, perutnya terasa mual. Dia tidak bisa menyembunyikan tangannya yabg gemetar.
Kuku-kuku yang melekat di tangannya itu sudah patah dan tidak rapih lagi karena Alice terus menggigitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN THE WORLD OF THE DEATH
Mystery / Thriller🔻[17+ : Contains Violence, Graphic Content, and Dark Themes]🔻 _____ Alice, seorang gadis biasa, tiba-tiba terjebak di dunia kematian. Tempat bagi para malaikat pencabut nyawa. Di sana, Clay, sang malaikat pencabut nyawa, terpaksa melakukan segala...