chapter 6 - Makhluk Lain

104 16 6
                                    

Seperti sebuah mimpi dia tidak bisa dengan mudah mengatakannya, dia pasti akan di anggap gila jika mengatakan bahwa dirinya melihat orang aneh dengan sayap besar. Ini dunia jaman modern bukan dunia fantasi yang ada di novel atau komik bacaan. Tapi dia jelas melihat semuanya dengan baik, bahkan dia masih bisa merasakan rasa sakit di tangannya.

Luka yang di sebabkan oleh pria dengan sayap hitam itu, dia menghela nafas menatap kosong ke arah jalanan yang ramai. Setelah terbangun di ruang kesehatan dia langsung pergi meninggalkan semua orang yang menolongnya. Sepertinya dia lupa mengatakan ucapan terima kasih karena membantunya.

Tapi itu terjadi juga karena dia panik, dan takut jika pria bersayap tadi mengikuti dirinya. Beomgyu menghela nafas kasar dengan manik menatap lengannya yang terluka. Jika saja dia bisa melawan, tunggu dia ingat bahwa dia melawan mereka saat itu. Dia jelas ingat sebuah cahaya yang keluar dari tubuhnya dan tidak lama setelah itu dia menyerang mereka.

Tangannya dia angkat, tatapan tidak percaya dia tunjukkan dengan manik menatap telapak tangannya yang baik-baik saja. Rasanya dia seperti mengeluarkan sesuatu dari telapak tangannya. Apakah itu mimpi!!, karena dia memang tidak ingat jelas kejadiannya. Seperti ada sesuatu yang menahannya untuk tidak mengetahui hal itu.

Hari mulai sore dan Beomgyu memilih jalan kaki, dia sudah melewatkan bus terakhir karena terlalu fokus pada hal aneh di sekolah tadi "jelas itu tidak mungkin, nama ada manusia mengeluarkan sihir" gumam Beomgyu menatap telapak tangannya lagi.

"Hah.. Bikin kesal saja!!" teriak Beomgyu membuat beberapa orang yang berlalu lalang menatapnya kaget.

Langkahnya dia pacu dengan cepat, berharap dia bisa sampai ke rumah sebelum ayahnya pulang. Walau dia sendiri tidak yakin apa ayahnya akan pulang atau menginap di rumah wanita yang tengah mengandung anaknya itu. Rasanya dia ingin memukul wajah ayah tidak tau diri itu di hadapan ibunya, tapi dia tidak bisa melakukan itu mengingat ibunya masih mencintai ayahnya.

Keluarganya yang hancur membuat Beomgyu tidak tau harus berbuat apa saat ini. Sudah tau dia itu orangnya tidak bisa dengan mudah melupakan sebuah kejadian penting. Tapi kenapa juga dia merasakan kejadian seperti di film atau novel dan komik itu. Sudah keluarganya hancur lalu sekarang malah otaknya yang sepertinya bergeser.

Apakah lebih baik dia tidak pulang saja, rasanya dia akan mendapatkan sebuah kabar mengejutkan jika pulang. Tapi jika dia tidak pulang maka ibunya akan sendirian di rumah. Kenapa dia harus gelisah seperti ini, bahkan dia rasanya ingin membuang semua perasaan tidak tau permisi ini. Andai saja dia bisa membuat hubungan keduanya membaik, pasti dia tidak akan mengalami hal seperti ini.

Beomgyu mengusak rambutnya kuat dengan tatapan marah menatap ke arah jalanan yang mulai sepi. Dia bukan orang kaya yang tinggal di apartemen mewah dia hanya anak biasa yang tinggal apartemen kecil yang muat satu keluarga. Dan untuk sampai ke sana dia harus melewati jalanan sepi seperti sekarang. Tapi rasanya seperti aneh, dia sudah sering lewat jalan ini ketika malam tapi dia merasa malam ini berbeda.

Seperti ada yang mengintai dirinya, tapi dia tidak tau siapa itu. Merasa bahwa hal itu mungkin saja terjadi, Beomgyu langsung berjalan lebih cepat. Tapi dia malah merasakan aura buruk yang semakin mendekat sampai dia bisa merasakan sebuah tangan menyentuh bahunya. Beomgyu terpaku dengan tubuh yang bergetar ketakutan, seharusnya dia belajar bela diri dulu.

Pasti dia tidak perlu ketakutan seperti sekarang, dan Beomgyu bisa merasakan seperti benda tajam yang menusuk kulit bahunya. Dengan perlahan ada sebuah tangan lagi dan tangan itu membekap mulutnya kuat. Kenapa dia tidak berteriak tadi, kenapa dia malah dengan mudahnya langsung di bawa pergi oleh orang itu. Maniknya bisa melihat jelas bahwa dia di tarik menjauh dari jalan menuju apartemennya.

Beomgyu terus memberontak tapi dia seperti tidak punya tenaga untuk melawan orang itu. Apakah tenaga orang itu sangat kuat sampai dia tidak bisa merasakan sudah berapa lama dia di tarik dan melawan. Bahkan dia mulai melihat pepohonan yang menutupi setiap sudut. Apakah ini hutan, kenapa dia di bawa ke hutan. Apakah ini kasus pembunuhan, sepertinya memang begitu.

'Yak!!!, aku akan di bunuh' ucap Beomgyu dalam hati.

'Tolong aku!!, aku mohon siapapun tolong aku'

Apa akhir dari hidupnya adalah di bunuh di hutan lalu dagingnya di makan oleh anjing liar. Entah kenapa dia bisa memiliki pemikiran seperti itu sampai akhirnya dia tiba di sebuah gubuk tua. Pintu terbuka dan dia langsung di dorong dengan keras, tubuhnya ngilu apa lagi tangannya yang terluka terbentur sebuah tiang kayu.

Darah kembali mengalir di lukanya itu, tapi Beomgyu malah fokus menatap wajah pria yang menculiknya. Beomgyu terdiam menatap tidak percaya akan bahunya yang ternyata juga terluka, apakah itu karena benda tajam yang menusuk kulitnya tadi. Tapi kenapa dia bisa melihat darah yang menetes dari jari-jari orang itu.

"Siapa kau?!" teriak Beomgyu menatap orang itu yang ternyata menutup wajahnya di balik tudung hitam.

Kenapa dia jadi merasa takut, kenapa dia merasa bahwa kejadian ini sama seperti kejadian di sekolah tadi. Tidak!! Tidak!!, dia pasti hanya ketakutan saja makanya bisa berpikir seperti itu. Beomgyu terus menggeleng tapi orang itu tengah berniat membuka tudungnya. Kedua tangannya menyentuh tudungnya dan membukanya dengan perlahan. Beomgyu tidak bisa bergerak bahkan mulutnya yang berniat berbicara langsung berhenti seperti sebuah patung.

Maniknya membulat menatap taring panjang yang terlihat menyembul di balik mulut berwarna merah darahnya. Manik orang itu berwarna merah darah sempurna membuat Beomgyu tidak bisa mengatakan apa pun. Dia seorang pria tapi penampilannya sungguh berbeda dari manusia pada umumnya, ini seperti sebuah makhluk lain dengan taring dan kuku tajam miliknya.

"Hai.. Beomgyu-ssi apakah perjalanan ke sini cukup menyenangkan" bukan pria yang ada di depannya yang mengatakan hal itu tapi seorang pria lain dengan penampilan yang sama seperti pria yang ada di hadapannya.

"Ini seperti sebuah mimpi jika akhirnya kita bisa bertemu, ah.. Aku sangat menginginkan pertemuan ini kau tau. Bahkan aku harus menunggu beratus-ratus tahun untuk menemukan kalian" ucap pria itu lagi dengan senyum miring yang terukir di wajah pucatnya.

"Sepertinya Tuan harus memperkenalkan diri anda terlebih dahulu" sahut pria yang membawa dirinya ke sini.

"Kau benar, manusia selalu seperti itu" jawabnya dengan tepukan yang menunjukkan semangatnya saat ini.

"Baiklah.., perkenalkan, namaku Yang Jungwon pemimpin klan vampire"

TBC

Aku pikir gak bakal bisa up hari ini, tapi akhirnya bisa juga walau harus up malam-malam begini tapi aku harap kalian senang dengan apa yang aku tulis saat ini.

Sesuai informasi yang ada aku bakal up sesuai jadwal, itu juga karena ceritaku yang di kontrak sudah hampir end jadi aku bisa tenang di cerita itu. Lalu aku akan fokus pada empat cerita di bulan puasa ini. Yang pertama adalah cerita ini, kalau begitu sampai jumpa dua minggu lagi....

Secrets of The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang