chapter 10 - Ikatan

68 11 2
                                    

Tidak masuk akal!!!

Jelas semua itu tidak masuk akal, bagaimana dirinya bisa memiliki seorang pelindung. Apalagi pelindung itu seorang angel. Apakah dia bodoh sampai bisa mempercayai hal yang sangat tidak masuk akal itu.

Jelas dia tidak mempercayainya dan memilih pergi meninggalkan angel itu. Jungkook tidak habis pikir akan apa yang terjadi padanya, tapi dia tidak boleh melupakan bahwa dunia ini tidak menerima hal seperti itu. Ini bukan dunia fantasi yang dia baca di buku atau apa pun itu.

Ini adalah dunia nyata, dan Jungkook tidak mempercayai hal yang tidak masuk akal seperti itu. Dia berlari menjauh menuruni tangga yang begitu banyak, tapi dirinya di kejutkan dengan seorang pria yang menghalangi jalannya.

Pria itu terlihat aneh dengan manik yang menatap Jungkook dingin "siapa kau?"

Jelas Jungkook tidak mengenal pria itu tapi dia bisa melihat bahwa pria itu adalah adik kelasnya.

"Entah, aku juga tidak tau siapa diriku!"

Alis Jungkook naik menatap aneh akan pria yang tengah tersenyum miring padanya. Apa-apaan ini, kenapa ada adik kelas yang tidak menghormati kakak kelasnya. Sebenarnya siapa pria itu dan apa urusan pria itu dengannya.

Pria itu menyeringai "namaku Jay" ucap pria itu berjalan menaiki tangga.

Jungkook terkejut saat melihat manik merah keemasan yang bersinar dari mata pria itu. Kenapa hari ini dia melihat hal yang tidak masuk akal, kenapa dia harus mengalami hal seperti ini. Itu hanyalah bagian kecil dari pemikirannya sekarang. Dan yang penting adalah siapa pria itu sebenarnya.

"Kenapa mundur sunbae, apakah sunbae takut padaku. Ah.. padahal aku hanya ingin melihat sunbae dari dekat tapi sepertinya aku menakuti sunbae"

Pria itu kembali bersuara dengan langkah yang semakin cepat membuat Jungkook berlari naik. Dia jelas merasakan ada hal buruk yang mendekat dan Jungkook tidak mau merasakan hal buruk itu.

Jungkook tidak paham lagi, bagaimana mungkin pria itu berada di hadapannya sekarang. Padahal dia jelas yakin pria itu ada di bawah sana, lalu kenapa pria itu ada di hadapannya sekarang "kau!! Apa maumu!?"

"Em.. Sepertinya sunbae sudah mengetahui sesuatu?"

Apakah Jungkook takut?

Jelas dia takut, orang mana yang tidak akan takut jika bertemu dengan orang aneh seperti pria di hadapannya ini. Dan Jungkook tidak bisa berbohong jika dia ketakutan sekarang.

"Vampir bodoh!!"

Jungkook terkejut menatap angel yang bernama Jun tadi mencengkram leher pria itu. Dia jelas mendengar ucapan angel itu dan Jungkook makin tidak bisa menerima hal seperti ini ada di hidupnya.

"Tuan pergilah, biar saya yang mengurus vampir ini"

Jungkook tidak bisa berpikir dengan baik tapi tubuhnya langsung berlari menuruni tangga tanpa melihat ke belakang. Dia tidak ingin melihat atau berurusan dengan hal-hal seperti itu. Dia ingin menjauh, sejauh mungkin sampai dia tidak menemukan hal buruk lagi.

Nafasnya memburu dengan langkah yang terus dia pacu melewati lorong demi lorong sekolah yang sepi. Apakah ini karena jam pelajaran masih berlangsung atau Jungkook yang tengah ketakutan sekarang. Maniknya terus menunjukkan kegelisahan yang semakin membesar tapi Jungkook tidak mau memikirkannya.

"Jungkook-ah" suara itu, Jungkook mengenalnya dan Jungkook langsung menoleh menatap Taehyung yang menatapnya khawatir.

Taehyung mendekat menatap Jungkook yang terlihat kacau "kau terluka?"

Taehyung tidak tau harus mengatakan apa selain menanyakan keadaan temannya itu. Dia jelas melihat kegelisahan di manik Jungkook tapi dia tidak berani bertanya lebih jauh lagi. Nafas Jungkook memburu menatap Taehyung yang semakin khawatir karena Jungkook tidak menjawab sama sekali.

Jelas Taehyung tidak bisa bertanya lebih jauh lagi, selain memeluk tubuh Jungkook. Jungkook langsung menangis membuat Taehyung makin kebingungan, dia sangat penasaran akan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi dia tidak bisa menanyakan hal itu di keadaan sekarang.

Taehyung menepuk punggung Jungkook berulang kali, berharap Jungkook akan tenang sampai Jungkook melepaskan pelukannya.

"Maaf.."

"Kau tidak perlu meminta maaf Kook, aku senang kau sudah tenang" ucap Taehyung menatap Jungkook dengan senyuman kotaknya.

Jungkook ikut tersenyum, walau hanya senyuman tipis namun mampu membuat Taehyung senang "baiklah, bagaimana jika kita membolos hari ini?" ucap Taehyung menatap manik Jungkook yang masih menunjukkan kegelisahan.

Jungkook mengangguk membuat Taehyung tersenyum lagi dan menarik Jungkook pergi meninggalkan sekolah. Mereka berjalan menuju gedung belakang, tempat di mana mereka bisa keluar dari area sekolah tanpa di ketahui penjaga sekolah.

Keduanya melompati pagar tinggi itu sampai mereka bisa melihat sebuah jalanan yang sepi "kita akan kemana?" tanya Jungkook melihat kanan dan kiri yang sepi.

Bukannya menjawab Taehyung malah tersenyum dan menarik Jungkook menjauh dari tempat itu. Jalanan yang ramai menjadi hal yang umum mereka lewati sampai Taehyung menariknya memasuki sebuah kedai makanan "aku lapar, apa kau tidak lapar?" ucap Taehyung menatap Jungkook yang menujukkan raut wajah bertanya.

Keduanya sudah duduk tenang di sebuah kedai pinggir jalan, kedai yang sering mereka datangi bertujuh. Tapi karena Jungkook yang selalu pulang lebih awal membuat Jungkook tidak pernah datang lagi ke tempat ini. Kedai makan ramyeon tempat mereka sering berkumpul.

Jungkook tersenyum menunjukkan gigi kelinci yang begitu manis dan Taehyung merasa senang bisa melihat senyuman itu lagi. Dia tidak tau Jungkook memiliki masalah apa tapi dia ingin menjadi sahabat yang baik bagi Jungkook di saat dia terpuruk seperti sekarang.

"Selamat makan"

Tidak ada suara selain suara mie yang mereka makan dengan semangat, apalagi Jungkook yang terlihat begitu menikmati makanannya. Di antara mereka bertujuh, jungkook dan Seokjin adalah pecinta makanan dan Taehyung hafal sekali dengan kebiasaan mereka yang suka mengalihkan masalah dengan makan.

"Terima kasih hyung"

Taehyung terkejut melihat Jungkook yang tersenyum menujukkan gigi kelincinya. Rasanya sangat menyenangkan bisa membuat adik kelincinya itu tersenyum "kalau begitu kau yang bayar oke!"

Raut wajah Jungkook langsung berubah masam, maniknya langsung menatap Taehyung tajam. Tapi bukannya takut Taehyung malah tertawa keras mengabaikan para pengunjung lain yang menatap mereka "hyung bercanda, kau hanya perlu tersenyum saja untuk balasan makananmu itu" ucap Taehyung masih sibuk pada mie miliknya.

Dan Jungkook langsung tersenyum melihat bagaimana hyung-nya yang satu ini selalu membuatnya terkejut. Tingkahnya yang aneh dan koyol selalu mengejutkan dirinya dan Jungkook suka akan hal itu.

"Hyung.."

Taehyung mendongak menatap manik Jungkook yang begitu serius. Merasa ada yang berbeda Taehyung langsung menaruh sumpitnya menatap Jungkook yang mencoba menghembuskan nafas berulang kali. Taehyung menunggu, membiarkan Jungkook melakukan hal yang ingin dia lakukan kali ini.

"Aku ingin hyung merahasiakan hal yang akan aku katakan saat ini"

TBC

Selamat malam, aku kembali dengan interaksi taekook. Rasanya suka aja lihat interaksi mereka dan aku ingin menujukkan itu di chapter ini. Dan mungkin dari kalian ada yang kaget dengan member enhypen yang aku buat terlihat jahat. Tapi sebenarnya mereka tidak sejahat itu untuk mengganggu member txt atau bts.

Ya mungkin kalimat ini akan memberikan kalian pencerahan 'keadaan selalu saja membuat orang lain terlihat jahat'. Sepertinya aku banyak bicara hari ini, kalau begitu aku pamit dulu. Sampai jumpa dua minggu lagi...

Secrets of The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang