Semuanya berlalu begitu saja, namun sejak kebenaran itu terungkap beberapa dari mereka mulai menjaga jarak. Seperti sebuah keharusan mereka untuk menghindar, padahal bukan ini yang mereka inginkan.
Jika saja pria yang paling tua di antara mereka itu mengatakan segalanya, mungkin hal seperti tidak akan terjadi. Tapi buat apa berharap, bahkan pria itu tidak ada di sini saat ini. Biasanya jika bel istirahat berbunyi mereka akan berlari menuju ke kantin, tapi sekarang?
Bahkan untuk mengatakan 'ayo ke kantin!' mereka memilih diam, dengan pemikiran yang berpikir akan alasan kenapa pria tertua itu tidak masuk sekolah. Bukan apa-apa, karena biasanya jika ada salah satu dari mereka yang tidak masuk maka mereka akan membolos bersama. Namun sekarang mereka seperti orang bodoh yang tidak tau apa-apa kecuali dua orang yang saling berpandangan itu.
Keduanya hanya saling memandang sejenak sebelum dengan cepat memutuskan pandangan itu, yang memutuskannya lebih dulu adalah pria dengan nametag Park Jimin. Pria itu menghembuskan napas kasar, menjatuhkan kepalanya di atas meja.
"Kau kenapa Jim?" itu suara Taehyung, pria itu memang duduk di sebelah Jimin.
Dan sebagai sahabat yang mengenal Jimin lebih dari siapapun membuat pria tampan itu tau bahwa ada yang salah dengan sahabatnya "kau terlihat pucat" ucap pria itu lagi berniat menyentuh kening Jimin, memeriksa apakah pria itu tengah demam.
Nyatanya tidak ada tanda-tanda pria itu tengah demam, dan Taehyung mulai menaikkan alisnya merasa semakin bingung "kau tidak demam, lalu apa yang salah?"
Jimin menoleh, menatap manik pria pemilik wajah bak pangeran itu sebelum menunjukkan sebuah senyuman tipis "aku hanya kurang tidur Tae" ucapnya berharap dengan ini Taehyung tidak akan khawatir lagi, bagaimanapun dia tidak mau menceritakan apa yang terjadi padanya dan Yoongi beberapa hari lalu.
Karena baginya ini adalah hal yang mengejutkan dan dia berharap yang terbaik untuk masalah ini. Walau dia tidak tau mana yang benar, tapi dia pikir ada alasan kenapa semua ini terjadi pada mereka hingga dia ingat akan hal yang membuatnya khawatir pada pria di sebelahnya ini.
"Tae.." ucap Jimin bergerak untuk duduk tegak lagi "apa kau benar-benar tidak ingat apa yang kau lihat di dalam mimpi burukmu itu!?"
Jimin berpikir ini ada hubungannya, walau dia tidak yakin karena Yoongi tidak mengatakan apa pun setelah dia tau bahwa yang menyerang mereka adalah Vampir. Entah apa yang di inginkan Vampir itu, tapi sepertinya itu adalah hal yang buruk.
Dan karena pertanyaan tiba-tiba dari Jimin itu Taehyung langsung bangkit, menarik tangan Jimin untuk pergi dari sana tanpa mengatakan apa pun pada yang lain. Para Hyung kebingungan, bahkan Jungkook yang tengah sibuk menggambar langsung menatap kepergian dua sahabat itu.
'Apa yang akan mereka bicarakan!?'
Hampir sama dengan yang lainnya, Jimin juga bingung karena dia di bawa pergi begitu saja oleh Taehyung. Apa karena dia yang menanyakan tentang mimpi buruk Taehyung? Jika itu benar maka Taehyung tengah menyembunyikan sesuatu yang penting dari mereka semua.
Langkah mereka semakin cepat, melewati setiap lorong yang ramai akan orang-orang yang sibuk pada dunia mereka sendiri-sendiri. Dan langkah mereka menuju ke sebuah lorong paling belakang di sekolah mereka. Lorong yang akan membawa mereka ke tempat gudang berada dan Taehyung menghentikan langkahnya tepat di depan pintu gudang.
Jimin tentu saja terkejut, melihat punggung milik sahabatnya yang berada di hadapannya sebelum dirinya terkejut saat pria itu berbalik dan menatap tepat pada maniknya.
"Teehyung-ah.." bingung Jimin merasa aneh dengan semua ini, dia bisa melihat jelas bagaimana tatapan pria di depannya.
Tatapan yang menunjukkan sebuah kekhawatiran yang besar dan juga rasa takut yang tidak kalah besarnya. Dan Jimin semakin yakin bahwa ada yang di sembunyikan Taehyung saat ini.
"Ada apa Tae?" Jimin mencoba bertanya, karena dia tidak mau menunggu terlalu lama atas rasa penasarannya saat ini.
"Apa yang kau lihat Jimin!?" sahut Taehyung tanpa menjawab pertanyaan Jimin sama sekali dan Jimin benar-benar terkejut akan ucapan pria di yang lebih besar darinya itu.
"Bukankah kau paham apa yang terjadi padaku karena kau juga melihat sesuatu!?" ucap Taehyung lagi dengan kedua tangan yang dia taruh di atas bahu Jimin, mengguncangkan sang pemilik bahu dengan pelan berharap mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang ada di otak kecilnya.
"Tae..."
"Katakan Jim! Kau tau sesuatu bukan!? Karena sejak aku mendapatkan mimpi itu aku selalu mimpi buruk!" ucap Taehyung lagi dengan pandangan yang tidak bisa lepas dari sang sahabat, apakah dia bisa tenang saat bukan dirinya saja yang mengalami hal buruk itu.
Tapi sahabatnya juga, dan dia berharap mendapatkan jawaban juga atas semua mimpi-mimpinya yang tidak pernah dia ingat setiap bangun. Yang dia tau, dia baru saja bermimpi buruk dan Taehyung berharap Jimin mau membantunya.
"Apa yang kau lihat Jim! Katakan padaku!? Aku tidak mau terus-terusan mendapatkan mimpi buruk tanpa tau apa yang aku rasakan! Dan aku ingin tau semuanya!?"
Jimin terdiam, mengangkat tangannya untuk menarik tubuh Taehyung dalam pelukannya. Dia tidak tau apa yang di lihat Taehyung dalam mimpinya, tapi dia tau bahwa itu semua adalah hal yang mengerikan dan Jimin berharap pelukannya ini bisa menenangkan sang sahabat.
"Aku akan ceritakan setelah kau tenang" ucap Jimin setelah sekian lama memilih untuk diam saja dan pria di dalam pelukannya itu mengangguk pelan menutup matanya dengan sebuah perasaan nyaman yang dia rasakan.
Pelukan itu terlepas dan keduanya mulai duduk di lantai begitu saja, menatap ke arah tembok besar yang menjadi pembatas sekolah mereka. Keduanya masih diam hingga Jimin menatap ke arah sang sahabat "aku tidak bermimpi sepertimu Tae, tapi aku...."
Ucapan Jimin terhenti begitu saja, dia hanya tidak tau apa yang harus dia katakan. Apa mungkin dia langsung katakan begitu saja tentang Seokjin dan Vampir itu? Sepertinya tidak dulu.
"Tapi apa Jim..?"
Jimin tersenyum tipis "aku dan Yoongi Hyung beberapa hari lalu di serang oleh Vampir" pada akhirnya Jimin mengatakannya, tapi dia tidak akan mengatakan semuanya karena dia tidak tau kebenaran tentang Seokjin yang memiliki hubungan dengan penyerangan mereka atau tidak walau memang Seokjin dan Vampir itu sepupuan.
"Apa!! Vampir!!?" teriak Taehyung merasa tidak percaya akan ucapan sahabatnya itu tapi dia jelas melihat sebuah kejujuran di mata itu dan Taehyung hanya bisa terdiam.
Jimin mengangguk hingga terdengar sebuah suara berat dari belakang mereka membuat keduanya terkejut.
"Namjoon Hyung!!"
"Hai.." ucap Namjoon dengan tatapan datar.
TBC
Apa kabar? Setelah sekian lama akhirnya aku muncul juga, maaf banget baru bisa up setelah begitu lama tidak ada kabar sama sekali.
Mau bagaimanapun tugasku bukan hanya nulis saja dan aku harap kalian memaafkan aku yang buruk ini. Dan kali ini aku membawa konflik dari BTS itu sendiri, karena aku sudah katakan bahwa konflik dari mereka akan mulai muncul. Walau perlahan-lahan, tapi sepertinya kalian sudah bisa menebak akan akhir cerita ini dan aku harap kalian tidak bosan dengan cerita ini.
Hm.. sepertinya itu saja yang aku katakan, dan aku harap ada komentar tentang konflik yang aku angkat dari cerita ini. Karena aku juga ingin dengar masukkan dari kalian, terima kasih..
Kalau begitu sampai jumpa entah itu kapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets of The World
FantasyApakah kalian percaya takdir?? Apa kalian tau bahwa ada takdir yang mengikat diri kalian masing masing, dan takdir itu tak bisa kalian ubah bagaimana pun caranya. Dan itulah yang tengah mereka hadapi saat ini, mereka yang menganggap diri mereka seba...