2. Prey

13.6K 2K 23
                                    

2. mangsa

[Sebelum dibaca mohon di vote dulu yah😀]

"Selera pakaian ibumu sangat buruk selina. Harusnya kau tidak memakai dress ini. "

Walaupun fransisca berpura-pura memasang wajah lugu. Perkataan yang keluar dari mulutnya tidak dapat menutupi ketidak sukaannya dengan selina.

'Bagaimana dulu aku dapat mempercayai bahwa dia adalah teman yang tulus kepadaku? '

Selina menyipitkan matanya sambil memperhatikan tindakan fransisca. Setelah kupikirkan lagi, ternyata dia menunjukkan ketidak sukaannya sejelas ini. Mata itu melihat tubuh selina dengan penuh kekaguman. Walaupun menekan perkataannya seperti itu, fransisca terlihat iri dengan kecantikan selina.

Rambut coklat tua fransisca dihiasi aksesoris yang terbuat dari Crystal warna warni. Selina ingin tertawa didalam hatinya melihat penampilan sahabatnya itu. Walaupun rambut itu dihiasi dengan hiasan mahal, rambut coklat tua fransisca tetap terlihat jelek dan kusam. Mata coklat fransisca juga terlihat tidak bersinar, sahabatnya itu terlihat tidak menonjol.

Sambil menahan tawanya, selina tetap mempertahankan ekspresi sedihnya kepada fransisca.

"Kupikir kau akan mengerti aku. " Selina menggigit bibir bawahnya. Wajahnya terlihat seperti wanita lemah yang menahan tangis.

Wajah fransisca terlihat sedikit kaget, tidak seperti biasanya, sahabatnya selina memperlihatkan ekspresi seperti ini. Biasanya selina akan segera setuju dengan apa yang dikatakan olehnya. Jika selina menunjukkan wajah seperti itu, bukankah orang-orang yang menghadiri pesta akan merasa bahwa fransisca terlihat seperti sedang menindas nya? Menyebalkan sekali, dress merah yang dipakai oleh selina terlihat sangat menggoda hingga membuat fransisca kehilangan cahayanya. Berada disamping sahabatnya itu membuatnya terlihat seperti pelengkap tambahan saja. Biasanya dia sangat pemalu dan tidak ingin menonjol, dengan memanfaatkan selina yang seperti itu, fransisca dapat memperoleh koneksinya dengan bangsawan kelas atas lainnya. Tetapi kenapa hari ini dia harus memakai pakaian yang membuatnya menjadi pusat perhatian seperti itu?

Mata fransisca melihat disekeliling nya. Para bangsawan terlihat berbisik kecil, apakah mereka sedang mengatakan hal buruk tentangnya?

Buru-buru tidak ingin membuat kesan buruk di ballroom debutan nya. Fransisca kembali membujuk selina agar dapat mengubah ekspresinya.

"Selina, aku mengatakan hal ini demi kebaikan mu. Jika kau menunjukkan ekspresi seperti ini, Orang-orang akan mengira aku telah menindasmu. Cepat perbaiki ekspresi mu! "

Fransisca mendecakkan lidahnya, sambil melirik selina dengan mata tajamnya.

Selina memalingkan pandangannya, sambil berpikir bahwa mata coklat sahabatnya itu terlihat sangat jelek.

Ini masih baru permulaannya saja, betapa senangnya melihat wajah fransisca seperti itu. Setidaknya ekspresi cemasnya membuat selina merasa lebih bahagia.

'Oh tenanglah fransisca, aku masih belum ingin menghabisimu sekarang. Makanan lezat harus disimpan di akhir agar rasanya lebih nikmat. '

Air mata perlahan jatuh dari mata merah selina, selina merendahkan pandangannya sambil memegang wajahnya seakan menutupi wajahnya yang berlinang air mata.

Bagus, seperti ini terlihat sangat wajar. Lihatlah mata para bangsawan itu, semakin aku menutupi wajahku, semakin besar rasa penasaran mereka yang timbul untuk mengamati situasi kami.

Selina mengeluarkan suaranya selemah mungkin, seperti suara anak anjing yang terluka.

"Maafkan aku fransisca, aku tidak bisa menahannya. Aku terlalu sedih dengan perkataanmu. " Sesekali jari kecilnya menghapus air mata yang jatuh di pipinya.

The villainess partner in crimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang