25. Budak
[Jangan lupa di vote dulu sebelum baca yah😘]
Semenjak kunjungan pertamanya ke istana kerajaan, hampir setiap hari selina datang ke istana untuk menghabiskan waktunya.
Sejujurnya menurutnya tidak buruk juga menghabiskan waktu di istana. Ruangan yang mewah dengan dessert yang dibuat oleh chef terbaik, jelas lebih unggul dari kediaman moroel. Oleh karena itu, istana menjadi pilihan yang tepat untuk melewati harinya.
Seperti biasanya, hari ini selina juga datang untuk mengunjungi Lucas. Dengan membawa setumpuk buku yang didapatkannya dari pelayan kediamannya, selina duduk sambil membaca buku itu diruang kerja Lucas.
Satu-satunya orang yang tidak menyukai kehadiran selina diruangan itu hanyalah gilbert.
'Ck! Dia keluar masuk istana, seakan sudah menjadi rumahnya sendiri!'
Gilbert yang datang menuangkan teh kedalam cangkir selina, menatap tajam kearah wanita itu seakan ingin memakannya. Entah sejak kapan posisi asisten pangeran ketiga, sudah diperlakukan seperti Butler pribadi wanita ini.
Dari kedudukan keluarganya, jelas gilbert memiliki kedudukan bangsawan yang lebih tinggi dari selina. Statusnya sebagai anak kedua marquess membuatnya dapat berada diposisi ini, untuk menjadi asisten pangeran ketiga. Namun karena pangeran yang dilayaninya telah dibutakan oleh cinta, dirinya terpaksa harus melakukan hal seperti ini.
Wanita yang menjadi sumber kekesalannya itu, sama sekali tidak memperdulikannya. Selina tetap duduk dengan santai sambil membaca bukunya, kemudian menyuapkan sepotong biskuit kedalam mulutnya.
'Semoga kau tersedak!'
'Tersedak lah! Ayo tersedak lah!'
Sambil terus menatap tajam selina yang sedang mengunyah biskuitnya dari samping. Gilbert terus mengutuk selina didalam hatinya. Jika seseorang dapat melakukan sesuatu dengan kekuatan pikirannya, mungkin gilbert adalah orang pertama yang akan mencoba melatih kekuatan supranaturalnya, untuk menerapkannya kepada selina.
Selina yang sedang menyesap tehnya, perlahan melihat kearah gilbert yang sekarang sedang mengutuknya didalam hati.
"Gilbert, apa ada sesuatu diwajahku?" Selina memasang wajah bingung sambil memiringkan sedikit kepalanya.
Gilbert yang tidak menyangka tatapannya disadari oleh selina itu, menjadi sedikit terkejut.
"Ng.... Tidak ada apa-apa lady." Suaranya terdengar gugup. Apa tatapannya terasa dengan jelas tadi? Gilbert masih bertanya-tanya didalam hatinya.
"Dari tadi kau terus menatap wajahku, Lama-lama kau bisa melubangi wajahku dengan tatapan panasmu itu." Selina mengangkat satu telapak tangannya untuk mengelus pipinya malu-malu.
Gilbert yang bergetar seperti anak anjing yang ketahuan mencuri makanan pemiliknya itu, hanya dapat memutar kepalanya untuk mencari alasan lain.
"Bukan begitu lady..." Tetapi tidak ada alasan lain yang dapat keluar dari mulutnya. Dia tidak mungkin mengatakan bahwa dia sedang mengutuknya didalam hati.
"Anda juga melihatnya bukan, yang mulia?" Selina melempar pertanyaannya kepada pangeran Lucas yang duduk didepannya, sambil tersenyum polos.
Keringat dingin mengalir membasahi tubuhnya. Walaupun cuaca di Kerajaan sekarang masih terasa dingin, gilbert bergetar sambil mengeluarkan keringat dari tubuhnya.
Mata Lucas menatap tajam kearah gilbert sambil memasang senyuman lembutnya. "Benar, kenapa kau menatap selina seperti itu gilbert?"
Hugk!
KAMU SEDANG MEMBACA
The villainess partner in crime
RomantikJudul: rekan kejahatan penjahat wanita Original work dilarang plagiat! Title : 범죄의 악당 파트너 Penulis/Author: 현주(hyeonju) Sinopsis: 'Tunggulah Arden, kali ini aku akan menghadiahkan pisau pemengal kepala kepadamu! ' Selina jatuh cinta kepada lelaki yan...