43. back to me

4.5K 754 82
                                    

43. Kembali padaku

[Jangan lupa di vote yah... ]

Hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya. Selina duduk berhadapan dengan Brahm sambil menyesap teh Earl grey yang ada di cangkirnya.

Sudah beberapa hari ini Selina terus membuat janji temu dengan Marquess Millord.

Melihat dari tingkah laku Ksatria yang mendampinginya, pertemuan Selina dengan Marquess Millord pasti telah dilaporkan kepada Arden.

"Oh... Saya sama sekali tidak menyangkanya Marquess." Selina menanggapi pembicaraan Brahm sambil tersenyum kecil.

Sebenarnya dia bahkan tidak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh Brahm Millord, karena lelaki itu sibuk membicarakan kelebihannya untuk membuat Selina terpukau.

Sesekali Selina menganggukan kepalanya dan tersenyum hihi hoho seakan semua itu sangat menarik untuk didengarkan.

Tidak lama setelah itu. Sosok seorang lelaki berdiri tepat di sebelah mereka.

Tubuh tingginya membuat mata Selina dan Brahm memandang kearah lelaki yang berdiri disebelah meja mereka.

Bukanlah etika yang tepat bagi para bangsawan untuk muncul begitu saja dan berdiri disamping meja bangsawan lain.

Namun etika ini tidak berlaku bagi Duke Arden Linux Raphael.

Lelaki ini sama sekali tidak memperdulikan siapapun.

Gelar, posisi, kekayaan dan kekuatan militer. Semua yang dimiliki olehnya jelas lebih unggul dibandingkan bangsawan yang berada dibawahnya.

Arden adalah lelaki yang dapat melawan dan mengabaikan etika seperti ini.

Dan tidak akan ada bangsawan yang dapat memprotesnya, seakan semua ini adalah hal yang wajar untuk dilakukan.

Selina memasang wajah yang terlihat terkejut.

Tentu saja ini adalah ekspresi yang wajar ketika melihat seseorang yang tiba-tiba muncul dihadapannya.

Namun didalam hatinya, Selina ingin bertepuk tangan dengan keras. Agar semua orang dapat mendengarnya.

'Kau datang juga.'

Ujung sudut bibir Selina sedikit terangkat keatas.

Tidak disangka sampah ini benar-benar masuk kedalam permainan yang telah disiapkan oleh Selina.

"Duke... Apa anda tahu bahwa anda telah bertindak tidak sopan  sekarang? " Nada suara Brahm meninggi karena kesal.

"Maaf, tapi saya memiliki keperluan dengan lady Moroel. Tampaknya pertemuan anda harus berakhir sekarang, Marquess." Tentu saja tidak ada ketulusan dari perkataan yang tidak lebih dari basa basi itu.

Marquess Millord berdiri dengan cepat dari kursinya sambil mengepalkan tangannya. Siapapun dapat melihat bahwa tindakan itu adalah tindakan yang siap untuk menyerang Arden kapan saja.

"Anda bahkan tidak membuat janji temu kepada lady Moroel. Bukankah ini adalah etika mendasar untuk para bangsawan? Anda dapat melihat sendiri, sekarang lady Moroel sedang menghabiskan waktunya bersama saya!"

Arden hanya mendengus kecil sambil memandangi Brahm dengan tatapan yang merendahkan.

"Etika mendasar?"

Arden memiringkan kepalanya seolah sedang berpikir. Tangan besarnya mencengkram pundak kanan Brahm dengan kencang, sehingga membuat Brahm Millord mengerutkan alisnya.

Kemudian dia melanjutkan perkataannya lagi.

"Etika yang berlaku untukku hanyalah uang, uang dan uang. Marquess, apa kau ingin aku mengulangi perkataanku lagi?"

The villainess partner in crimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang