22. lady in fire

8K 1.3K 68
                                    

22. Lady in fire

[Jangan lupa vote. Ingat! Penulis bakalan rajin update kalau kalian jg rajin Vote yah. Vote=update😘]

[Warning!!! Mungkin mengandung beberapa adegan yang membuat tidak nyaman sebagian orang. Harap dibaca dengan bijak. ]

Selina memegang sebuah botol kecil yang berisi cairan yang bewarna ungu pekat. Cairan itu digoyangkannya sambil diangkatnya sedikit dari tangannya, agar lady Vera yang terduduk diatas tempat tidurnya dapat melihat botol itu dengan jelas.

"Ini adalah penawar racun yang kau minum. Jika selama 24jam kau tidak meminum penawar racun ini." Selina menggerakkan telapak tangannya sambil menunjukkan gerakan menebas lehernya, menandakan kematian.

Senyuman yang terus berada diwajah selina semakin membuat lady Vera ketakutan.

"Kolok! Khok.. Apa yang kau inginkan dariku?" Sebenarnya lady Vera tidak mengerti, kesalahan apa yang telah diperbuatnya kepada selina.

Pertemuan pertama mereka di ballroom istana terjadi begitu saja tanpa ada masalah apapun, kenapa selina sengaja meracuninya seperti ini?

Sekarang jika dipikirkan lagi, permasalahannya mengenai opium juga terlihat sedikit aneh. Dirinya berada dikamar brothel dan Ksatria pribadi selina yang tidak sengaja lewat ditempat itu.

'Tidak sengaja lewat!? '

Apa benar itu tidak segaja?

Keringat dingin keluar membasahi seluruh tubuh lady Vera. Dirinya sekarang baru menyadari kenyataan yang menakutkan.

Ksatria itu masuk kedalam kamar brothel seolah telah mengetahui tindakannya. Begitu juga permasalahannya yang di bongkar dihadapan para bangsawan saat pertemuan minum teh. Ini jelas telah diprediksi dengan mendetail.

Melihat wajah selina yang memandangi nya dengan senang membuat Vera menyadari, bahwa sekarang hidupnya sedang dipermainkan oleh wanita iblis yang terlihat polos ini.

Opium, penganiayaan dan racun. Betapa mengerikan hal yang telah dilakukan oleh wanita ini kepadanya.

"Hal yang ku inginkan?" Selina tersenyum kecil sambil berdiri memandangi lady Vera dengan mata yang melihat kebawah seakan memandangi serangga kotor.

Selina melangkah mengambil selembar kertas dan alat tulis dari ruangan itu. Kemudian dia meletakkan peralatan tulis itu dengan rapi disebelah tempat tidur lady Vera.

"Aku hanya ingin lady Vera menuliskan sepucuk surat." Melihat ekspresi Vera yang kebingungan mendengar permintaanya, selina hanya tertawa kecil.

"Tuliskan isi surat sesuai yang kuinginkan. Setelah itu, cairan yang ada didalam botol ini akan menjadi milikmu." Selina menggoyangkan isi botol yang berada di tangannya sambil mendekatkan botol itu ke wajah lady Vera, kemudian sebelum tangan lady Vera meraih botol itu, selina segera menarik tangannya kembali untuk menyimpan botol itu. "Mudah bukan?"

".... Kau benar-benar gila." Pupil mata lady Vera bergetar hebat, umpatan kasar keluar dari bibirnya. Tetapi hal itu tidak membuat selina menjadi tidak senang. Wanita didepannya itu hanya tersenyum lebar, bahkan senyumannya menjadi lebih indah dari sebelumnya.

"Ah Terima kasih." Seakan mendengar kata pujian, selina berterima kasih kepada lady Vera dengan suara manisnya.

"Kau menjebak ku! Kau benar-benar wanita gila sialan!" Ketakutan berubah menjadi kemarahan, menyadari dirinya tidak dapat melawan selina dengan tubuhnya yang terus mengeluarkan darah, lady Vera mencoba untuk mengarahkan sisa tenaganya untuk meraih tangan selina.

"Aku tidak akan menghabiskan tenagaku seperti ini, jika aku menjadi dirimu." Selina mundur beberapa langkah untuk duduk kembali di kursinya dengan wajah yang terlihat sedikit bosan.

The villainess partner in crimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang