31.kenapa kau disini?
[Yuhuuu... Update lagi nih, jangan di skip vote di chapter sebelumnya yah. Soalnya keseringan klo lgsung update 2 hr berturut, reader suka skip vote. Hehehe
Jangan lupa sebelum baca di vote dulu yah🥰]Tram... Tram...
Tram... Taran... Trantam...
Bunyi musik pembuka lantai dansa telah terdengar memenuhi seluruh lantai dansa.
Arden berlutut satu kaki sambil mengulurkan tangannya untuk meraih telapak tangan kecil selina.
"Lady, maukah anda memberikan kehormatan kepadaku untuk mendapatkan dansa pertamamu?" Tangan yang mengengam jari selina segera menarik tangan selina untuk mendekati wajah arden. Kemudian Arden mencium punggung telapak tangan selina yang digenggamnya dengan pelan.
Selina menyipitkan kedua matanya, sambil menarik sudut bibirnya keatas. "Dengan senang hati duke."
Keduanya saling bergandengan tangan memasuki lantai dansa.
Musik pertama yang diputar di ruangan itu, tidak terlalu cepat, tidak juga terlalu lambat. Musik itu memiliki tempo yang pas untuk dua tubuh bangsawan yang bergerak bersamaan agar dapat saling mengenal satu sama lain.
Dengan keahlian dansanya, Arden memandu langkah selina dengan baik. Keduanya merapatkan tubuh mereka hingga saling menyentuh, kemudian berputar dengan indah sesuai dengan gerakan tarian lagu yang diputar diruangan itu.
Ketika selina melangkah maju mendekatinya, Arden dapat merasakan aroma bunga yang samar-samar tercium dari tubuh halus selina. Rambut perak selina yang ditata dengan indah terbang mengikuti arah angin yang bergerak disekitar tubuh mereka.
"Anda cukup mahir dalam berdansa duke." Selina mengucapkan kata yang terdengar seperti basa-basi kepada Arden, yang masih menautkan jarinya dengan jari selina. Kemudian selina mengangkat lengannya yang masih bertautan dengan jari Arden untuk memutar tubuhnya mengikuti gerakan dansa mereka. "Cukup mahir, hingga saya tidak perlu berpikir banyak, untuk menebak berapa banyak wanita yang telah berdansa dengan anda."
Kata terakhir selina terdengar seperti sedang menyinggung Arden.
Arden melangkah mendekati selina dan menarik pinggul selina untuk mendekat kepadanya. "Apa lady terganggu dengan itu?" Wajah Arden menunjukkan ekspresi kemenangan. Seakan itu adalah pencapaian sempurna, untuk membuktikan betapa banyak wanita yang bersedia berdansa dengannya.
Namun wajah selina sama sekali tidak terlihat terganggu. Selina hanya menarik sudut bibirnya keatas dengan cepat, untuk tersenyum sejenak dan kemudian berekspresi seperti biasa lagi, seperti tidak terganggu sama sekali dengan perkataan Arden.
"Daripada terganggu-" Selina mulai membuka mulut kecilnya untuk menjawab perkataan arden. "Lebih tepatnya, saya hanya tertarik dengan sesuatu yang terbatas. Jika terlalu banyak dipakai, nilai sesuatu tentu akan menurun bukan?"
Seakan mengatakan nilainya Arden telah menurun karena terlalu banyak mendampingi banyak wanita. Perkataan selina, menempatkan posisinya sebagai seseorang yang rugi. Memiliki Arden sebagai pasangan dansanya adalah sesuatu yang merugikannya. Ini adalah hal yang ditekankan selina dari perkataannya barusan.
"..... Terlalu banyak dipakai?" Alis Arden mengerut karena tidak suka dengan pemilihan kata yang keluar dari bibir selina. Wanita yang berada di pelukannya ini, menyamakan seorang Arden dengan benda mati yang banyak dipakai. Apalagi wanita ini berani memberi nilai untuk Arden.
"Oh, maksud saya bukan Duke. Saya hanya mengatakan pemikiran hati saya, begitu saja." Wajah selina terlihat seperti sedang menutupi kesalahannya. Seakan tidak sengaja telah mengeluarkan kata hatinya dan sekarang dia sedang berusaha menutupi kesalahannya. "Tentu saja saya tidak mengatakan nilai anda telah turun karena telah didampingi oleh banyak lady. Tenang saja Duke."
KAMU SEDANG MEMBACA
The villainess partner in crime
RomanceJudul: rekan kejahatan penjahat wanita Original work dilarang plagiat! Title : 범죄의 악당 파트너 Penulis/Author: 현주(hyeonju) Sinopsis: 'Tunggulah Arden, kali ini aku akan menghadiahkan pisau pemengal kepala kepadamu! ' Selina jatuh cinta kepada lelaki yan...