27. a man name portia

6.2K 1K 47
                                    

27. Lelaki yang bernama Portia

[Jangan lupa vote dan comment yah. Buat yang suka cerita ini, boleh bantu di share juga😘]

Tidaklah sulit untuk menemukan tempat pelelangan ilegal didalam pasar gelap, karena itu adalah tempat tujuan utama para bangsawan yang mengunjungi tempat ini.

Gedung yang terlihat megah didalam gang gelap kumuh, sangat mencolok perhatian. Para bangsawan yang memakai topeng menyerahkan surat undangan mereka kepada penjaga pintu, untuk memasuki tempat pelelangan.

Selina memandangi Lukas yang berada dibelakangnya, keduanya mengangguk bersamaan ketika mata mereka berpandangan. Kemudian selina menegakkan tubuhnya dan berjalan dengan angkuh menuju tempat itu.

"Tunjukan undangan anda." Suara penjaga pintu terdengar sedikit kasar, namun selina tidak memperdulikannya.

Selina mengeluarkan surat undangan yang dijepit diantara jarinya dan memberikan surat undangan itu kepada penjaga pintu, tanpa melihat wajahnya.

Setelah penjaga pintu itu mengangguk untuk mengijinkannya masuk, selina segera menarik tali choker Lukas dengan keras sehingga tubuh Lucas terdorong condong kedepan.

Kolok! Khak!

Lucas terbatuk keras sambil berusaha mengimbangi tali penariknya agar tidak terjatuh ke lantai. Tentu saja selina tidak melihat keadaan Lucas sama sekali. Selina tetap berjalan dengan angkuh menuju tempat duduk yang ada didalam ruangan itu.

Setelah menemukan kursi VIP yang berada di barisan depan, selina duduk dan menyilangkan kakinya, sementara
Lucas bersimpuh disampingnya. Lucas memiringkan sedikit kepalanya sehingga menyentuh sandaran tangan selina, kemudian berbisik kecil kepadanya.

"Katakan padaku kalau kau sudah siap." Mata biru itu memandang keatas mata selina. Selina mengangkat satu telapak tangannya untuk menutup bibirnya, sambil membalas perkataan lucas dengan suara pelan.

"Percayakanlah padaku."

Setelah semua bangsawan telah memenuhi tempat duduk yang telah disediakan. Seorang lelaki paruh baya dengan pakaian mencolok muncul diatas panggung pelelangan. Dia adalah lelaki satu-satunya yang tidak memakai topeng ditempat itu. Dengan wajah penuh tawa yang dibuat-buat dan suara tinggi yang terdengar menyebalkan, lelaki itu mulai membuka acara pelelangannya.

"Selamat datang semuanya! Hari ini kita akan memulai pelelangan pertama kita dengan barang ini." Tangannya yang dilapisi sarung tangan hitam itu, membuka kain penutup meja yang berada disampingnya.

Benda pertama yang dilelang olehnya adalah permata peninggalan ratu kerajaan lain. Tentu saja permata itu adalah barang ilegal hasil curian, karena tempat ini tidak mungkin menjual barang langka seperti itu dengan bebas.

Barang kedua adalah lukisan yang telah lama menghilang dari sejarah. Kemudian  barang selanjutnya adalah patung pahatan Seniman terkenal, sampai dengan perhiasan unik yang membuat para bangsawan mengila untuk memasang harga tinggi agar dapat memilikinya.

Sampai kepada barang kesekian, selina juga sudah tidak dapat mengingatnya, karena dia tidak merasa tertarik dengan benda mati tidak berguna seperti itu.

Selina menyandarkan punggungnya kesandaran kursi duduknya, sambil menguap pelan. Wajahnya tampak bosan seakan tidak ada hal menarik yang dapat dilihat didalam pelelangan itu. Sementara ruangan itu dipenuhi oleh suara bangsawan lain yang terdengar bersemangat untuk memasang harga lebih tinggi agar dapat merebut barang incaran mereka.

"Selanjutnya adalah sesuatu yang lebih menarik!" Sebuah kurungan besi yang diberi roda ditarik keluar, didalamnya terdapat beberapa budak laki-laki dan perempuan yang bertubuh kurus. Wajah budak yang berada didalamnya terlihat cukup menarik untuk dilihat, jika dibandingkan dengan wajah rakyat jelata pada umumnya.

The villainess partner in crimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang