47. Hadiah
Selina tersenyum menyeringai sambil menatap mata biru Lucas dengan lekat.
"Entahlah, aku tidak dapat menebak apa yang anda pikirkan saat ini."
Tangan besar Lucas menyentuh pipi Selina. Jari tangan Yang menyapu pipinya dengan pelan terasa sedikit dingin. Mungkin Lucas telah berada diluar kamarnya untuk beberapa saat.
"Bukankah kau selalu menebak dengan tepat? Jika kau dapat membaca apa yang aku pikirkan saat Ini, mungkin kau akan marah kepadaku."
"Kenapa anda berpikir aku akan marah? Apa anda memikirkan hal yang tidak seharusnya anda pikirkan?"
Lucas mendekatkan tubuhnya dan membenamkan wajahnya dileher Selina. lebih tepatnya, di bekas merah yang ada di leher Selina.
Bibir hangatnya menyapu setiap bekas yang tertinggal di leher yang selalu bersih tanpa cela itu.
Tubuh Selina terhenti dan mematung.
Prilaku ini...
Apa lelaki ini memiliki keinginan seksual padaku?
Jujur Selina tidak perduli dengan itu.
Tubuh ini telah dipakai sebagai alat pemuas nafsu bukan hanya sekali atau dua kali saja. Selina bahkan tidak dapat menghitungnya lagi.
Malam demi malam yang dilewatinya untuk memuaskan nafsu bangsawan yang berhubungan dengan mantan suaminya, Duke Arden.
Tetapi ciuman ini sedikit berbeda dengan ciuman kotor para lelaki itu.
Ciuman ini seperti sedang membersihkan tiap cela yang telah ditinggalkan oleh Arden.
"... Yang mulia."
"Selina." Suara Lucas terdengar halus sehingga mengelitik daun telinga Selina.
Lucas menarik nafas panjang sambil menyenderkan kepalanya di pundak kiri Selina.
Kemudian dia meneruskan perkataannya lagi
"Sesaat aku memiliki pemikiran aneh."
"Apa yang anda pikirkan?"
"Aku ingin memotong jari tangan dan membunuh serangga yang telah menyentuh leher indah ini."
Lucas mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Selina.
Matanya terlihat memelas seperti anak kecil yang sedang meminta sesuatu.
"Tapi kau tidak akan menyukai hal ini bukan? Aku tahu, menyentuh mangsa yang telah kau incar bukanlah perbuatan yang menyenangkan. Apa kau marah dengan pemikiranku yang seperti ini?"
Selina terkikik kecil, bulu mata lentiknya bergerak mengikuti kelopak matanya yang terbuka dan tertutup dengan indah.
"Bukankah yang mulia paling tahu, bahwa saya tidak akan pernah marah kepada anda. Daripada itu... Sejak kapan yang mulia memperdulikan hal seperti ini? Apa kemarahan saya penting untuk anda?"
Wajah licik Lucas berubah menjadi lembut. Dirinya tersenyum dengan indah sambil mendekatkan wajahnya kearah Selina.
Kali ini bibir merah mereka bersentuhan.
Sentuhan yang cukup singkat. Sebelum Lucas memundurkan kepalanya dan menyentuh bibir Selina yang sedikit basah dengan jarinya.
Lucas berbisik dengan nada rendahnya yang terdengar menggoda.
"Entahlah, sejak kapan aku mulai memperdulikan hal kecil seperti ini? Apa karena bibir ini yang terlalu manis untuk kutolak ?"
"Atau... Karena Selina Elisabeth Moroel adalah dirimu? "
KAMU SEDANG MEMBACA
The villainess partner in crime
عاطفيةJudul: rekan kejahatan penjahat wanita Original work dilarang plagiat! Title : 범죄의 악당 파트너 Penulis/Author: 현주(hyeonju) Sinopsis: 'Tunggulah Arden, kali ini aku akan menghadiahkan pisau pemengal kepala kepadamu! ' Selina jatuh cinta kepada lelaki yan...