Jennie pov
Setelah kepergian lisa, aku langsung mengurung diriku di kamar. Aku benci keluargaku. Ayah sedari tadi terdengar mengetuk2 pintu kamarku. Tapi itu membuatku semakin mengingat betapa kejamnya dia memisahkan kami.
Ponselku berbunyi disana muncul kontak irene. Aku mengangkatnya
Jennie: ya irene
Irene: are you okay?
Jennie: yaaah, lisa memintaku menunggu semampuku. Aku akan melakukannya
Irene: lisa sangat mencintaimu jennie kuharap kau pasti mengerti itu.
Jennie: yaa...
.....
Ini sudah terhitung 2 tahun lebih aku menunggu lisa, lisa benar2 hilang ditelan bumi. Aku pun sudah berusaha mencarinya, meskipun dulu lisa pernah melarangku untuk mencarinya. Tapi bagaimana bisa aku tidak mencari separuh jiwaku yang dibawa lisa.
Aku menjalani kehidupanku seperti robot. Aku bekerja sebagai HRD di salah satu perusahaan ternama atas prestasi2ku. Dan sialnya sekarang statusku adalah tunangan salah satu manajer keuangan disana. Ini akibat perjodohan yang dilakukan ayahku. Ayahku diiming2 i aku dapat bekerja dengan posisi bagus diperusahaan itu asal aku mau menjadi tunangannya. Setelah kepergian lisa aku benar2 tidak mempunyai semangat hidup sama sekali. Bahkan menolak perintah ayahku saja aku malas.
GD nama dari tunanganku, dia sangat baik sebenarnya padaku, tidak pernah kasar. Tampan dan kaya. Tapi tetap saja hatiku telah dicuri lisa, dan sialnya dia tidak membawa aku bersamanya. Maka inilah aku hidup bagai robot. Hidup atau matipun rasanya mungkin tak ada bedanya.
Sesekali aku menanyakan kabar lisa pada irene, irene selalu mengatakan bahwa lisa baik2 saja. Aku bersyukur mendengar kabarnya. Tapi aku tetap tidak tau dimana dia, sedang apa? Bagaimana statusnya sekarang?
Aku tidak pernah menceritakan pada irene tentang GD, aku takut irene memberi tahu lisa, dan justru lisa tak akan muncul lagi dihadapanku jika dia mengira aku telah bahagia bersama GD.
Saat ini aku sedang makan bersama GD disalah satu restoran thailand langgananku bersama lisa dulu, semenjak kepergian lisa, semua hal favorit lisa yang bahkan aku kurang suka menjadi favoritku. Aku merasa menemukan sisa kenangan2ku disini. Dan aku suka meleburkan dan menenggelamkan diriku sendiri disini. Saat kami sedang makan, aku melihat disalah satu meja seorang gadis yang sepertinya aku kenal, jantungku berdetak cepat, aku mulai menyadari mungkinkah itu lisa. Dia sedang memakai kacamata hitam, tampilannya begitu elegan dengan rambut blonde, dia tampak seperti barbie hidup.
Tidak mungkin dia lisaku, pandangan kami berpapasan saat tak sengaja dia memanggil waiter. Aku hanya terdiam melihatnya. Namun dia seperti tidak mengenaliku. Begitu waiters datang, wanita itu langsung memesan beberapa makanan untuknya dan untuk wanita di depannya. Tapi dari postur tubuh demi tuhan itu lisa. Hanya tampilannya yang agak tebal penuh make up membuyarkan gambaran tentang lisaku dulu yang sederhana.
Gd: jen, ada apa?
Jennie: ahh tidak oppa.
Gd: baik habiskan makananmu
Jennie: baik oppa
Gd: ahh jen, kudengar di kantor akan ada pergantian CEO
Jennie: benarkah? Pasti CEO kita orang hebat
GD: kau benar, kudengar dia masih muda, kau jangan terpincut ya
Jennie: haha bagaimana aku terpincut oppa. Kita sudah bertunangan
Aku selalu berusaha tampak mencintai gd, meski aku tak pernah mengungkapkannya. Hidupku sudah diatur ayah. Bagaimana aku bisa menyukai orang lain. Hatiku juga sudah tidak bersamaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR HIDUP JENLISA (COMPLETED) ✔️
FanfictionCerita ini mengandung LGBT dan unsur Dewasa 🔞🔞🔞🔞 Aku pernah mendengar bahwa dalam hidup kita akan jatuh cinta sebanyak tiga kali, Aku menyebutnya : Beautiful love, Hard Love and True Love dan dalam masa berproses itu diri kita sendiripun belajar...