17. Berani datang kerumah

987 92 2
                                    

Yoongi sudah ada di rumah sejak 2 jam yang lalu, sebenarnya tadi dia sudah mengabari Seungwan dan berniat menjemputnya. Tapi, tidak seperti biasanya kali ini Seungwan menolaknya karena dia juga membawa mobil sendiri. Dirinya sudah mandi, sudah menonton tv, sudah membereskan semua letak ruangan di rumah namun Seungwan belum kunjung pulang. Yoongi mengela nafas, berfikir oh begini rasanya jika Seungwan menunggu dirinya pulang, B O S A N.

Matanya kini terarah ke arah dapur yang selalu bersih, dirinya beranjak berniat untuk memasak sesuatu untuk istri dan anaknya nanti. Yoongi sudah memakai celemeknya dan langsung berjibaku dengan bahan bahan makanan, memotong, menggoreng semua dia lakukan.

Walau memotong satu bawang bombai membuat dirinya berderai air mata, tak apa-apa dia tetap melanjutkan nya. dirinya tersenyum manis ketika pasta buatan dirinya telah cantik tersaji.

Tingtong!

Suara bel rumahnya berbunyi, dengan masih tersenyum Yoongi berjalalan sesekali melompat mengingat pasti itu adalah istrinya yang paling cantik.

Namun sesaat setelah dirinya di depan pintu, baru teringat kenapa Seungwan memecet bel segala? Ini kan rumahnya. Tak dihiraukan Yoongi dengan cepat membuka pintu.

"Hallo sayang!! Kok ngetuk-" raut muka Yoongi berubah.

"pintu" lanjutnya.

"Hallo juga Yoongi sayang hehehe" bukan! Ini bukan suara Seungwan melainkan suara Choi Hana, ya benar Choi Hana.

"Hai Papa Yoongi!" si kecil Eunseo kini ikut buka suara.

"Hana? Kamu ngapain kesini?" Yoongi bertanya sembari menyergitkan kedua halisnya.

"Eunseo mau ketemu kamu. Kamu kemana aja sih Yoon? Aku telfonin ga diangkat mulu"

"Aku sibuk" jawab Yoongi cepat.

Demi apapun, Yoongi rasanya ingin mengusir Hana dari rumahnya sebelum Seungwan pulang. Ini bisa membuat hubungan nya dengan Seungwan semakin ada jarak, pasti Seungwan akan salah paham.

"ini kan udah dirumah Yoon, masa kamu bawa kerjaan sampe ke rumah juga?"

"iya, dari kemarin aku memang bawa kerjaan ke rumah"

"kalo om Yoongi sibuk, yaudah kita pulang aja ya ma?"

"Iya sayang yu kita pulang lagi aja, tapiii ini wangi apa Yoon? Wangi bangett, jadi laper"

"kamu lagi masak ya?" tanya Hana mengalihkan pandangan nya pada celemek yang Yoongi pakai.

Yoongi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bagaimana ini? mau bilang tidak sedang masak tapi celemek yang terkena sedikit noda saus ini terlihat baru. Tapi jika bilang, itukan pasta untuk Seungwan dan Aera.

"Iyaa, aku lagi masak buat Seungwan dan Aera"

"hmm, Eunseo lapar tidak?" tanya Hana berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Eunseo yang hanya mengangguk dengan pertanyaan ibunya.

"Lapar katanya Yoon, boleh ikut makan yang kamu masak itu?"

"tapi aku hanya memasak sedikit"

"oohh, begitu. Aku kira kamu masak dengan porsi yang banyak Yoon"

"tidak, dirumah ini hanya ada aku dan Seungwan. Aera punya makanan sendiri."

"wangi banget om Yoongi. Boleh ga Eunseo cobain masakan nya om?"

Yoongi benar-benar merasa tidak enak, melihat Eunseo yang berbicara dengan matanya yang sendu.

"Yaudah boleh sini," Yoongi mengendong Eunseo dengan gemas.

Just (my) Husband [WENGA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang