18. Berpisah?

1.2K 101 0
                                    

Setelah Aera tidur, Seungwan benar-benar tak berbicara sama sekali. Yoongi menghampiri Seungwan yang sudah tidur meringkuk di kasur dengan posisi membelakangi nya, sudah lebih dari 3 minggu loh seperti ini.

Kadang Yoongi memilih tidur di ruang tv atau di kamar Aera, karena Seungwan yang selalu bergeser ketika Yoongi ingin memeluknya dan itu bisa bisa membuat Seungwan jatuh atau pegal.

Namun kali ini dia harus tidur disini, dia harus minta maaf dan menceritakan ucapan Hana pada Seungwan semuanya, seketika ucapan Jimin tempo hari berputar di kepalanya.

Baru juga Yoongi mau naik ke atas kasur, dengan sigap Seungwan bangun memberikan bantal, guling serta selimut pada Yoongi.

“Nih”

Ucap Seungwan tanpa melihat kearah wajah Yoongi. Yoongi hanya diam melihat Seungwan yang memberinya bantal guling. Ia tau bahwa ini adalah kode halus pengusiran “TIDUR DILUAR SANA!”.

Dia hanya diam tak berniat mengambil bantal serta gulingnya, dia malah menatap kedua bola mata Seungwan yang menampilkan raut tak bersahabat

“oh yaudah, kalo kamu gamau aku aja yang tidur diluar”

Tanpa mengambil apa yang diberikan Seungwan, yoongi malah memegang tangan Seungwan, lebih tepatnya menggenggam.

“Sayang, maaf”

“lepas”

dengan sekali hempasan Seungwan berhasil melepaskan tangan nya dari Yoongi yang otomatis membuat bantal dan guling terlempar ke lantai.

“Aku minta maaf”

“Maksud kamu apa? bawa dia kerumah?”

“Sumpah Seungwan, dia datang kesini sendiri. Bukan aku yang ngajakin”

“Berani banget, mau apa dia? mau rebut rumah juga?”

“Enggak sayang, dia datang kesini karena ada yang mau dia omongin sama kamu”

“Aku! gak! peduli!” Jawab Seungwan menekan kan kalimatnya.

“Maaf”

Lagi lagi hanya satu kata itu yang dapat dilontarkan oleh Yoongi.

“Maaf? Bosen, aku bosen denger kata maaf terus dan ga ada yang berubah dari diri kamu setelah minta maaf. Dimaafin malah bikin kamu ngelunjak Yoongi. Kamu tetep datangin Hana, ketauan terus minta maaf. Aku maafin, besoknya kamu tetep datengin dia, ketauan terus minta maaf. Terus aja alurnya kaya gini. Dan sekarang? Kamu bawa biang masalah itu ke sini? Kamu gila? Lama-lama aku jengah! Kamu makin seenaknya sama aku, ga pernah mikirin perasaan istri sendiri, istri orang aja yang ada di kepala kamu!”

Mata Seungwan menatap Yoongi tapi tak lama Seungwan memalingkan wajahnya dari suaminya itu.

“Maaf. Aku bakal jelasin semuanya”

ucap Yoongi pada Seungwan yang masih tak melirik ke arah nya.

“Aku salah Seungwan, aku ngaku aku salah karna ga ngomong ini dari dulu sama kamu. Tadi Hana kesini tuh mau ngomong sesuatu. Jadi dia sebener-“

belum sempat Yoongi menyelesaikan ucapannya, tangan kecil Seungwan dengan cepat melayang ke arah pipi kiri Yoongi.

Plakkkk

Bersamaan dengan air mata yang lolos keluar dari kedua mata Seungwan Yoongi menerima tamparan keras dari istrinya. Rasanya perih dan panas, tapi melihat Seungwan yang kembali menangis membuat Yoongi semakin merasakan sakit.

“Tampar aku lagi Seungwan, aku ga apa apa. Kamu pukul aku, kamu tendang aku, sampe aku berdarah pun aku gapapa, aku rela asal kamu maafin aku.

“Sebenernya dia suka sama kamu? Atau kamu yang suka dia? gitu iya? kamu sebenernya masih ngeharepin rumah tangga kita ga sih?”

“Engga Seungwan, enggak kaya gitu. Aku mau rumah tangga kita baik-baik aja. Seungwan denger cerita aku dulu, aku mohon.

"Tapi mana usaha kamu? mana perubahan kamu? gak ada. Aku cape Yoongi, aku cape"

“aku ga segan-segan ya buat kasih ini ke kamu”

lanjut Seugwan mengangkat map file berwarna coklat di buffet kamarnya. Yoongi yang paham apa didalam isi file itu kini memegang bahu Seungwan.

“Seungwan, aku ga mau. Aku ngaku salah, Aku salah Wan! Aku salah! Aku ga mungkin bisa ga hidup kalo ga sama kamu. Dengerin dulu cerita dan penjelasan aku Seungwan, aku memang salah tapi tolong jangan cerain aku Seungwan. Aku gabisa. Aku janji ga kan ketemu sama dia lagi, aku janji”

Suara Yoongi dengeran parau, kakinya terasa lemas yang membuatnya bersimpuh di kaki Seungwan, bersujud memohon agar Seungwan tak benar-benar akan menceraikan nya.

Kulit pucat Yoongi kini terlihat 10 kali lebih pucat, seperti mayat. Darahnya seakan berhenti mengalir. Yoongi tidak menyangka kalo istrinya akan seberani ini, benar kata Jimin kalo dia ini tolol bahkan lebih.

Tidak! Sampai kapan pun Yoongi tak ingin berpisah dengan istrinya. Derai air mata Yoongi kini Seungwan rasakan di kakinya yang mulai terasa basah. Seungwan tidak munafik, dirinya juga ikut menitikan air mata mau bagaimana pun dia masih benar-benar mencintai suaminya itu.

Dia juga tidak ingin rumah tangganya seperti ini, tapi mau bagaimana lagi? hanya ini cara terakhir yang dia punya. Sementara Yoongi masih bersimpuh memohon pada Seungwan.

“jangan kaya gini”

Seungwan berjongkok berusaha membantu Yoongi untuk tidak bersujud pada dirinya, dia masih suaminya dilihat kedua mata Yoongi jelas ada penyesalan di sana.

“aku, aku ga bisa Seungwan. aku ga bisa hidup tanpa kamu. Maafin aku Seungwan, aku janji ga akan pernah ketemu Hana lagi. Aku janji ga akan menomorduakan kamu dan Aera lagi, aku janji Seungwan aku janji. Demi Tuhan aku janji Seungwan”

Ucap Yoongi dengan masih terisak.

"i love you, i love you Seungwan"

Kini Yoongi menggenggam lengan Seungwan sambil menciumi nya, jangan lupakan air matanya yang masih mengalir.

"Aku ga butuh kata i love u kalo cuman di mulut doang"

Jawab Seungwan membuat Yoongi makin terisak.

Melihat Yoongi yang menangis seperti ini membuat hati Seungwan ikut sakit dan sedikit merasa bersalah, tapi ya mau bagaimana lagi jika tidak begini tidak akan membuat seorang Min Yoongi Jera.














Untuk hari ini segini dulu yaaa updatenya hihi. Enjoy Reading🤍💙👋

Just (my) Husband [WENGA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang