24. Rumah Sakit

1K 103 11
                                    

Jangan lupa vote n comment❣, thank you readers💙

Jika kalian menyangka kalau hubungan Yoongi dengan Seungwan sudah membaik jawabannya sudah jelas belum, bahkan ini lebih parah dari kemarin-kemarin dan sangat menganggjal di hati Yoongi.Setelah percakapan mereka di rumah, sesampainya di rumah sakit Seungwan sama kali tak berbicara Panjang, dia hanya diam.

Yoongi sama sekali tak ditanyai oleh Seungwan, memang sih Seungwan tetap melakukan kewajibannya sebagai seorang istri namun di diami seperti ini dalam ruangan yang sama, sungguh-sungguh sangat menyiksa.

Mereka berdua berbicara saat Aera bangun saja, berakting harmonis seperti tidak terjadi apa-apa.Belum lagi jika ada panggilan dari suster yang bertanggung jawab pada Hana, Seungwan hanya diam tak melarang atau menyuruh Yoongi untuk mendatangi Hana, dia memilih pura-pura tidak mendengar.

Awalnya Yoongi membiarkan Seungwan bersikap seperti itu karena ini jelas konsekuensi yang akan ia dapatnya, karena sepertinya juga Seungwan masih mencoba menenangkan hatinya.Tetapi sampai hari ke-10 Aera dirawat, Seungwan malah hampir sama sekali menganggapnya ada.

Yoongi bingung, dia takut jika ia menyinggung topik pembicaraan yang sensitive itu mereka akan malah bertengkar lagi.Tapi disisi lain, Yoongi juga degdegan dan resah sendiri, apakah Seungwan akan kembali mengajaknya bercerai?

"Seungwan" panggil Yoongi pelan

"ya?"

"boleh peluk?"

Tanpa ragu Seungwan menggelengkan kepalanya, dia hanya sibuk menata selimut di badan anak semata wayangnya.Berusaha tidak melihat wajah suaminya yang sendu.

"Seungwan, aku mohon" suara Yoongi lemah.

Hati Seungwan berdesir merasa rindu namun menyakit kan juga, namun refleks ia merentangkan tangannya dan membawa Yoongi dalam pelukannya. Sementara Yoongi melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Seungwan sembali menarik nafas di curuk leher milik istrinya ini yang paling ia rindukan.

"Kamu, udah maafin aku?" ucap Yoongi tepat pada telinga Seungwan.

Seungwan melepaskan pelukan itu dan menarik nafas pelan lalu tersenyum.

"gatau, rasanya sakit banget Yoongi. Mau gimanapun aku ngelak, hati aku emang sakit. Sakit banget, mungkin aku keliatan egois walaupun sekarang aku tau kalau keadaan Hana itu s-"

Perkataan Seungwan terpotong oleh suara dering telfon dari ponsel Yoongi yang ada di Kasur dimana Aera tidur. Seungwan sudah sangat tau siapa yang menelfon suaminya itu, jika sudah sore seperti ini.

"angkat aja, kalau dia telefon kan pasti penting"

Seungwan melirik jam, menunjukan pukul 15.00 jadwal para dokter visit. Untuk sekian kalinya Seungwan mengalah, lagian Aera juga sekarang tidur.

Hm, tapi tetap saja hatinya berdecak kesal kenapa telfon itu datang disaat Wendy mau memafkan dan menerima Yoongi kembali?

"Selamat siang Bu, saya mau periksa anak Aera ya"ucap suster berbaju seragam warna ungu muda tersebut dan Seungwan yang mendengarnya langsung berdiri dan mendekat ke arah ranjang kecil milik Aera.

Matanya menemukan Yoongi yang kini berdiri di pintu, tangannya sudah ada di kenop pintu. Walau sakit hati Seungwan mengangguk membiarkan si lelaki itu pergi.

Namun bukannya langsung keluar, Yoongi menghampiri Seungwan dan mengecup pucuk kepalanya.

"Anak Aera sudah lebih sehat dari bu Seungwan" ucap dokter bername tag Adam

"kalau begitu bisa pulang kapan dok?"

"hmm, sekarang juga bisa Bu. Tapi administrasi udah tutup" jawabnya terkekeh

Just (my) Husband [WENGA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang