30. Menuju Ending

1.3K 108 7
                                    

Jangan lupa vote n comment❣, thank you readers💙

Yoongi terdiam mengepalkan tangannya.

“Yakin terhadap keputusanmu itu? lalu bagaimana dengan mimpi-mimpi setelah pernikahan yang dulunya kau lukis bersama Yoongi?” tanya sang Ibu.

Seungwan meneteskan air matanya perlahan.

“Lebih baik aku membunuh mimpi-mimpi itu terlebih dahulu Bu, daripada aku biarkan tumbuh dan rasa sakitnya semakin jauh.”

“Apapun keputusanmu itu, Ibu hanya bisa mendukungmu dan mendoakan yang terbaik untukmu.”

Ucap sang Ibu sembari mengusap lembut kepala Seungwan.

“Aku hanya lelah, diayomi oleh kebohongan-kebohongan Yoongi yang sangat aku benci.”

Seungwan membuang tatapannya ke arah jendela. Sedangkan Yoongi hanya bisa menundukkan pandangannya, mendengar semua ucapan Seungwan yang membuatnya tak bisa berkutik.

“Lalu bagaimana Aera?”

Tanya sang ibu yang membuat Seungwan kembali menangis mengingat bahwa ada sosok putri kecil yang dia punya, calon korban dari ini semua.

Seungwan mendongakkan kepalanya, menatap manik sayu ibunya

“Diluar sana banyak anak yang bisa hidup tanpa seorang ayah, dan aku yakin Aera pasti bi-”

“Seungwan”

Yoongi memotong ucapan Seungwan karena tak kuasa mendengarnya lagi.

“Ibu harap kalian bisa menyelesaikan masalah ini dengan dewasa, ingat Aera yang masih membutuhkan kalian berdua dan selalu membutuhkan kalian berdua”

Tutur Ibu Seungwan, sembari menatap mata Yoongi yang tidak berkutik.

“Maafkan aku Bu, akan semua kesalahpahaman ini.”

Ucap Yoongi singkat.

“Seperti nya Ibu harus keluar, kalian selesaikan dulu masalah ini.”

Ibu mencium kening Seungwan sebelum melangkahkan kakinya ke luar kamar, meninggalkan Seungwan dan Yoongi yang saling menghindari kontak mata.

Sepasang suami istri itu saling diam, enggan sekedar bertatap mata. Suara diffuser yang memenuhi ruangan menemani heningnya suasana yang mencekam.

Seungwan masih mematung, mengarahkan pandangannya pada jendela kamar yang terbuka. Membiarkan bekas air mata di pipi mengering dengan sendirinya.

“Apakah aku se jahat itu, Wan?”

Tanya Yoongi begitu lirih. Sedangkan Seungwan yang telah mendengarkan pertanyaan itu sengaja membisu. Membiarkan suaminya mencari jawaban dari pertanyaannya sendiri. Suasana semakin hening, Yoongi yang mematung entah tengah meratapi kesalahan atau mencari alasan.

“Seungwan, aku lelah. Aku mengaku salah telah menyembunyikan kebenaran itu darimu, tapi satu hal yang perlu kau tau, aku mencintaimu lebih dari apapun itu. Dan Hana, ia tidak lebih dari teman masa laluku. Seungwan, ayolah aku mohon untuk kita berdamai. “

Ucap Yoongi panjang lebar yang langsung menutup wajahnya, membendung air matanya.

“Lelah? Bukannya seharusnya aku yang berkata seperti itu? aku juga lelah kamu bohongi terus. Maka dari itu aku meminta perceraian, bukan kah itu jalan yang terbaik?”

Sahut Seungwan tanpa menatap Yoongi. Membuat Yoongi segera bangkit dari duduknya dan melangkahkan kaki mendekati Seungwan di atas ranjang.

“Seungwan, aku mohon beri aku satu kesempatan lagi. Pernikahan ini bukan tentang kebohongan dan perceraian. Ada Aera yang masih membutuhkan kita, dan ada aku di sini yang bersedia memperbaiki semuanya. Jalan keluar masalah ini bukan hanya perceraian Seungwan.”

Just (my) Husband [WENGA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang