Selamat Membaca Kisah
Perjalanan MerekaNow Playing : Pasto - Tanya Hati
***
BAB 4 | Tanya Hati
Setiap pertanyaan memerlukan jawaban setiap jawaban haruslah mutlak agar tidak timbul kesalahan pahaman
***
Alpha tertidur pulas di samping Gamma yang masih tidak sadarkan diri, dari semalam setelah Alpha terus bergadang berharap agar Gamma segera bangun. Akan tetapi Gamma tidak kunjung bangun juga sampai akhirnya ia ketiduran.
Mereka masih tertidur pulas sampai akhirnya Gamma mengigau memanggil nama Jingga dengan nama panggilan, "Ngga, Jingga." Mendengar Gamma mengigau membuat Alpha terbangun walaupun kantuk masih ia rasakan akan tetapi mata nya langsung terbelalak kala Gamma terus memanggil nama Jingga.
"Fer, Fera," panggilnya.
Alpha mengucek kedua matanya, bukan hanya kedua matanya. Melainkan kedua telinganya juga, perasaan tadi ia memanggil nama Jingga, tapi sekarang entah memanggil nama Fera. Memang benar setelah kepergian Jingga ia lebih sering dekat sama Fera, walaupun sebelum kepada Fera ia pernah dekat dengan Desi sebelum Desi kenal sama Beta.
"Gamm, Gamma. Bangun," ucap Alpha setengah sadar.
"...."
Hening. Gamma tidak mendengar kata yang baru saja di katakan Alpha
"Gamma..... Kapan sadar dek, abang mau kamu bertahan demi abang,"
Akhirnya doanya terkabul. Kedua mata Gamma mendadak terbuka dan langsung memalingkan wajahnya kepada Gamma sambil melepaskan tabung oksigen yang melekat di hidung nya. "Gamma, kenapa kamu bisa seperti ini sih," ucap Alpha protes.
Mendengar protesan Alpha, Gamma hanya cengengesan "lucu juga kalau abang lagi marah,"
"Gak lucu tahu. Abang khawatir sama kamu!" sentak Alpha yang udah tahu jalan pikiran Gunawan kemana.
"maaf," lirih Gamma.
Setelah itu mereka larut dalam pikiran masing-masing sampai akhirnya ada seseorang yang memecah keheningan ,seseorang itu muncul di balik pintu ruangan Gamma. Cewek yang sedikit bermuka masam muncul di hadapan mereka
"Feli,"
Iya, cewek itu adalah Feli—adik tiri dari Alpha setelah kepergian Alpha beberapa tahun silam,Feli sudah siap menemani Alpha kemanapun ia pergi walaupun Alpha lebih memikirkan Beta dan Gamma di banding Feli, tapi Feli tetap menyayangi Alpha sebagai kakaknya sendiri. Feli masuk ke ruangan Gamma sambil membawa makanan untuk Alpha dan Gamma walaupun sebenarnya ada bubur yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit. "Makasih ya Feli sudah datang menjenguk," ujar Gamma.
Feli hanya tersenyum. "Iya abang udah tahu kok. Sekarang waktunya makan dulu, agar kamu cepat pulang dan bisa istirahat di rumah," timpa Alpha.
"Bang, kenapa semua orang tega sama Gamma sih."
Mendengar pertanyaan Gamma, Alpha sedikit tersentak kenapa Gamma bisa bertanya seperti itu kepada nya. Emang apa yang sebenarnya terjadi. Alpha tidak menjawab apa yang jadi pertanyaan Gamma ia terus menyantap makananya hingga Gamma membanting sendok Alpha yang sedang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASS [8] (Bukan) Si Bungsu Gamma ✓
Ficção AdolescenteCover by : @Dprakasanti "Akankah Masa Depan Akan Secerah Senja ini?" *** Kehidupan Gamma berubah 180 derajat setelah kepergian sang kakak-Beta. Seolah masa lalu menghampiri dirinya kembali begitu saja, kehidupan di rundung kesepian karena semua kelu...