Bab 10 | Ada Tapi Hilang

20 5 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Judika - Hilang Tapi Ada

***

Bab 10 | Ada Tapi Hilang

Semua musnah tak tersisa bahkan tidak ada sedikitpun serpihan atapun sisa dari hilang tersebut

***

Gamma menjalani aktifitas kembali seperti biasa, walaupun tubuhnya masih lemas dam wajahnya masih pucat basi akan tetapi Gamma tetap bersikukuh walaupun bertolak belakang dengan keadaanya yang tidak memungkinan. Gamma masih memandang kaca cermin di depannya, saat ia bangun dari tidur Gamma sudah tidak melihat abangnya-Beta.

Setelah siap Gamma akhirnya keluar dari kamar dan bergerak menuju meja makan. Namun saja baru beberapa langkah pandangan Gamma berkunang-kunang, mata mulai berat hendak menutup matanya kembali. Hampir saja tubuhnya ambruk akan tetapi Gamma masih merasakan tubuhnya tidak menyentuh dinginnya lantai.

"Gamma, kamu gapapa?" tanya seseorang yang masih ia dengar.

Dan sampai saat itu ia merasakan bahwa tubuhnya di angkat, Gamma sepenuhnya belum kehilangan kesadaran akan tetapi ia tidak kuat untuk membuka suara seolah ada yang mencoba menghalangi pita suaranya untuk berbicara. Sekarang dirinya sudah berada di kasur, Gamma merasakan itu lalu ia bisa melihat dengan jelas disana ada Alpha, Feli, Beta dan Ibu Sania.

"Gamma, apakah kamu dengar? Gamma?" panggil Alpha khawatir.

Gamma sebenarnya ingin saja berbicara dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, akan tetapi seperti tadi. Pita suara benar-benar hilang, bukan hanya ia sulit berbicara berteriakpun seakan ia tidak mampu. Gamma masih menatap nanar orang yang mengkhawatirkan nya, ia berusaha untuk berbicara walaupun dengan gerak bibirnya saja tanpa suara.

"Aku gapapa,"

"Kita kerumah sakit aja yuk,"ajak Alpha yang seolah paham apa yang di katakan Gamma tadi.

Gamma mengelengkan kepalanya, sebenarnya dirinya baik-baik saja tapi kenapa pita suara mendadak hilang, badannya mendadak lemas bahkan matanya mendadak sayu yang membuat mengundang rasa iba.

"Gam, kita kerumah sakit saja yuk. Abang khawatir sama kondisi kamu," ucap Beta memohon.

Gamma melihat raut khawatir abangnya. Seolah Beta merasa bersalah karena Gamma masih mengingat kejadian tadi malam setelah adu mulut antara Feli dan Alpha karena seolah Feli berusaha melindungi dirinya, setelah suasana tenang disana hati Beta tergerak sendu.

Beta menangis di malam itu seolah beban dirinya ia menanggung sendiri. Ia merasa bertanggung jawab atas semua yang terjadi, Gamma yang mendengarnya ikut bersedih dalam diam karena malam itu kebetulan hujan begitu lebat seolah menyertai kesedihan mereka berdua.

Gamma akhirnya mengangguk, awalnya ia hendak menolak tapi entah kenapa bagian kepalanya dari ujung kepala sampai leher bisa ia gerakan walaupun hanya bisa mengangguk saja. Setelah itu raut Beta berubah senang karena Gamma menyetujui apa yang jadi ajakannya.

Gamma sampai di rumah sakit. Ia langsung di bawa ke ruangan UGD, mereka sama sama di periksa dengan keadaan benar benar gawat darurat. Dokter yang kemarin memeriksa Gamma langsung mengambil alih pemeriksaan Gamma.

ASS [8] (Bukan) Si Bungsu Gamma ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang