Chapter 48 (End)💞

1.1K 32 128
                                    

***
Dan sekarang...

Aku adalah bunga,yang menyebarkan bau harum padamu,lalu setelahnya mati dan tergantikan dengan bunga yang baru.

***
PLAY SONG |SUNJAE|MISSING YOU


Author saranin banget ya kalian baca part ini pakai lagu yang author rekomend biar lebih greget dan lebih mendalami alurnya 😉

_____________

"Maksud kamu apa?"lirih Zera

Dan seketika itulah,Nando roboh di hadapan Zera.Diam,Zera terdiam beberapa detik karena keterkejutannya dengan apa yang terjadi.Hingga ia sadar,dan langsung memeluk erat tubuh Nando yang tergeletak lemah di lantai

"Nando..Nando kamu kenapa?"tanya Zera dengan perasaan yang sulit dijelaskan

"Dokter!!!"teriak Zera saat melihat Nando batuk dan memuntahkan darah segar dari mulutnya

"Ze...tenang aja,ak..aku..aku gak papa"ucap Nando terputus putus karena sesak nafas

"Nando!"kaget Jino yang baru masuk karena melihat Zera yang terduduk sambil menangis dan Nando yang berada di pelukannya dengan bersimbah darah

"Do..Do lo bakal baik baik aja Do"ucap Jino panik,lalu ia langsung tergesa keluar meninggalkan ruangan itu untuk menyeret dokter ke sana

Terkesan kasar memang,tapi memang itulah yang akan Jino lakukan.Ia langsung berlari ke ruangan dokter dan mengabaikan Leon yang bertanya kenapa ia terlihat sangat panik

"Lo kenapa sih?"tanya Leon menahan lengan Jino

"Dokter...dokternya mana?"tanya Jino yang tak bisa mengontrol nafasnya

"Ya tapi kenapa?ada apa sih?"tanya Leon lagi yang semakin bingung

"Dokternya mana bangsat?!!"tanya Jino akhirnya dengan nada tinggi

"Ok ok sekarang kita ke ruangan dokter"ucap Leon yang mengarahkan Jino ke ruang dokter yang menangani Nando.Ia memang belum paham akan apa yang terjadi,namun melihat Jino seperti itu pasti telah terjadi sesuatu yang buruk

Setelah sampai di ruangan dokter,sesuai apa yang ia katakan tadi,Jino langsung menarik dokter tersebut menuju ruangan Nando dan bertepatan dengan kedatangan Arya dan Marko yang berniat menginap untuk menjaga Nando

"Ada apa Jino?kenapa kamu bawa dokter"tanya Arya

"Lo kenapa panik gitu?"tanya Marko

"Gue gak tau harus ngomong apa,yang jelas kita harus tolongin Nando sekarang,dia lagi sekarat didalam"ucap Jino yang seketika membuat semua orang di sana terkejut dan khawatir pada Nando

Mereka pun dengan cepat masuk ke dalam ruangan Nando dan menuju balkon dan terlihatlah Nando yang masih berada di pelukan Zera yang kini tengah menangis sesegukan,  apalagi ketika melihat darah Nando yang juga mengenai telapak tangannya

Tetesan darah itu seakan memberi tahu Zera bahwa ia dan Nando tak mungkin lagi untuk bersama,dan Nando memilih menyerah dengan takdir cinta mereka

Tanpa buang waktu,Arya pun segera menyuruh dokter tersebut untuk memeriksa keadaan Nando.Namun,Nando menghentikan hal tersebut

"Gak usah dokter,saya...saya baik"ucap Nando dengan nafas yang tersenggal senggal

"Nando hiks hiks"isak Zera yang membuat suaranya kian lirih karena ia berusaha meredam suara isakannya

"Ze..Ze kamu..kamu pernah bilang...sama aku pas di pesta.Kamu..kamu mau..kamu mau aku liatin keseriusan aku..sama kamu"ucap Nando terbata

"Kalau...kalau seandainya ini gak terjadi,apa...apa kita bisa sama sama?"tanya Nando yang membuat air mata Zera kian deras mengalir karena ucapan Nando

BALANCE (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang