Chapter 9 💞

524 32 99
                                    

***
Sekarang yang perlu dipertanyakan adalah,setelah semua masalah yang terjadi,apa kamu tetap mau mempertahankan? atau malah memilih melepaskan ?

***

Hari Minggu adalah hari untuk bermalas malasan bagi Zera,bahkan saat ini,saat jam sudah menunjukkan pukul 10.10 a.m. ia belum juga bangun dari tidur nyenyaknya

Sinta,mama Zera memasuki kamar Zera yang memang tidak dikunci,ia melihat anak semata wayangnya masih terlelap padahal sebentar lagi siang

Sudah berulang kali ia membangunkan anaknya ini untuk sarapan,namun ia tetap nyaman dengan posisinya sekarang

Ia menyingkap tirai kamar Zera agar sinar matahari bisa masuk ke kamar Zera,dan benar saja,tidur Zera terusik karena sinar matahari yang menyilaukan masuk ke dalam kamarnya

"Enghh"lenguh Zera mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatannya

"Cepetan mandi siap siap sana"suruh mama Zera

"Aduh ma..ini kan hari Minggu,kenapa harus siap siap sih"ucap Zera dengan suara khas bangun tidur

"Itu Marko ada diruang tamu,dia mau ngajak kamu jalan jalan katanya"ucap mama Zera lagi

"Ya udah deh,suruh tunggu bentar ya ma,Zera mau siap siap dulu"ucapnya lalu masuk kekamar mandi

Zerapun memulai ritual mandinya,sekitar 15 menit ia keluar dari kamar mandinya lalu berbapakaian

Dirasa siap,Zerapun melangkahkan kakinya keruang tamu untuk menemui Marko yang katanya sudah menunggunya disana

"Lama banget lo,emang dasar nggak pernah berubah dari dulu"ejek Marko saat Zera sudah berada dihadapannya

"Ihhh nyebelin banget sih,ketimbang nunggu 30 menit doang"balas Zera kesal

"30 menit lo bilang ? Gue udah nunggu lo 2 jam tau nggak,tapi lo nggak bangun bangun,dasar kebo"ejek Marko lagi

"Hah! Serius ?!aduh maaf banget ya"ucapnya merasa bersalah,lagipula dia tidak tau kalau Marko sudah menunggunya dari 2 jam yang lalu,jadi ini bukan sepenuhnya salahnya kan ?

"Ya udah yuk berangkat !"ajak Marko akhirnya

"Ehh izin dulu ke mama"ucap Zera

"Tadi aku udah minta izin,jadi kita tinggal pergi aja,lagian mama kamu lagi sibuk sama taman baru rumah kamu yang mau dibuat"ucap Marko

"yaudah yuk!"ajak Marko lagi

Melihat Zera yang masih bergeming ditempatnya,Marko pun menarik pergelangan tangan Zera dan membawanya ke mobilnya

Merekapun menancap gas,membelah jalanan kota Jakarta yang sangat macet,akhirnya setelah 20 menit berkendara mereka sampai disebuah taman

Setelahnya Marko turun lalu memutari mobilnya,kemudian membukakan pintu untuk Zera

Namun ketika akan berjalan,Zera memegang tangan Marko,sehingga menghentikan langkah Marko yang akan masuk ketempat itu

"Kenapa ?"tanya Marko

"Mark bisa nggak kalo kita cari tempat lain ?"tanya Zera

BALANCE (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang