Chapter 28 💞

395 18 138
                                    

***
Kadang kita harus bisa membagi  beban yang kita miliki dengan orang lain,dan kadang kita juga harus menyimpan beban itu sendiri....
Tujuannya sama,agar tidak ada orang lain yang nantinya dapat tersakiti...

***

PLAY SONG|DADALI|DISAAT SENDIRI

_________________

Seorang laki laki bersetelan rapi memasuki kantor polisi,ia diminta oleh majikannya untuk mengurus kasus disana,dan hari ini adalah hari dimana kasus itu selesai dan orang yang ia bela berhasil ia bebaskan

"Kenapa dia bebasin gue?"tanya Naya

Ya...benar kata Jino,kalau pun Naya ditahan,pasti ia tidak akan ditahan lebih dari satu hari.Dan sekarang buktinya,Naya sudah dibebaskan

"Saya tidak mempunyai wewenang untuk menjawab pertanyaan anda"ucap pengacara itu datar

"Ish kalau bukan sama lo,terus gue nanya siapa?hantu?"ucap Naya kesal

"Terserah"ucap pengacara itu cuek lalu pergi begitu saja meninggalkan Naya

"Sebenarnya apa alasan dia bebasin gue?bukannya dia benci sama gue?gue harus cari tau"batin Naya
_________________

Sementara itu di kediaman Mahendra saat ini suasananya sangat menegangkan,karena sang tuan muda yang sedang kalap

Tidak ada siapapun yang berani menghentikan amarahnya,bahkan banyak barang barang disana yang sudah hancur karena ulahnya

"Ada apa ini?"tanya Arya Mahendra yang melihat rumahnya berantakan,sedangkan semua pembantunya malah berdiam diri dengan raut takut dan khawatir

"Den Nando ngamuk tuan,dari pulang sekolah den Nando sudah marah marah dan membanting semua barang barang disini tuan"jelas salah satu pembantu disana

"Tuan mungkin den Nando ada masalah,saya khawatir den Nando menyakiti dirinya sendiri"ucap bi iem kepala pembantu disana yang sudah dianggap bagaikan ibu oleh Nando

Ya...Nando adalah anak piatu,ibunya meninggal ketika ia berumur 12 tahun dan itupun secara tiba tiba

Ibunya meninggal disaat Nando sedang olimpiade ke sekolah lain.Disaat ia sedang berjuang untuk masa depan hidupnya,ibunya malah sedang berjuang untuk bertahan hidup karena kecelakaan yang dialaminya

Syok.Satu kata itulah yang dirasakan Nando saat mengetahui ibunya telah meninggal,bahkan saat ia pulang dengan membawa kemenangannya pun ibunya sudah akan dimakamkan

Back to topic

Arya berjalan menaiki anak tangga dengan sedikit berlari,lalu ia segera membuka pintu kamar anak semata wayangnya,dan terlihatlah kamar tersebut yang sudah hancur karena ulah sang pemilik kamar itu sendiri

"Nando apa yang kamu lakukan?!"teriak Arya pada Nando yang saat ini terduduk dilantai disamping ranjang

"Apa yang kamu lakukan?"tanya Arya lagi sambil menyentuh pundak anaknya itu

"Nando udah hancur pa,semuanya udah pergi ninggalin Nando"ucap Nando dengan suara serak

"Kamu masih punya papa nak"ucap Arya

"Nando aneh ya pa,Nando yang mau mereka jauhin Nando,tapi kenapa rasanya sakit pa?dada Nando rasanya sesak banget"ucap Nando sambil memukul mukul dada kirinya

"Ada papa,papa akan selalu ada buat kamu,kamu gak akan sendiri"ucap Arya memberi kekuatan pada anaknya

"Pa...semuanya sekarang udah ninggalin Nando kayak mama ninggalin Nando pa,apa papa juga mau ninggalin Nando pa?"lirih Nando

BALANCE (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang