Chapter 31 💞

477 17 193
                                    

***
Bukan tanpa sebab seseorang berubah,mungkin terlalu banyak kejadian tak terlupakan yang mengharuskan mereka untuk berubah....
Dan yang aku tau,perubahanmu adalah karena kehidupanmu dan juga...
karena AKU

***

PLAY SONG |PRILLY LATUCONSINA|KAU BERUBAH

_

___________________

Nando cs bahkan tidak bisa lagi berkata kata dengan apa yang mereka liat saat ini,orang yang selama ini mereka rindukan dan mereka cari sekarang berada didepan mereka

"Zera..."gumam Nando
____________________

Semua anggota Nando cs masih menatap gadis yang baru saja keluar dari mobil Leon,sementara Zia sudah meneteskan air matanya karena sekarang rindunya bisa ia tuntaskan,sekarang sahabatnya sudah kembali

"Zera!"panggil Zia dengan air mata yang sudah mengalir deras

Zera yang mendengar namanya dipanggil pun menoleh,dan memberikan senyuman tipisnya pada Zia,lalu ia berjalan mendekat

"Lo gak mau meluk gue gitu?"tanya Zera

Zia pun langsung memeluk Zera dengan eratnya,bahkan air matanya makin deras mengalir saat Zera juga membalas pelukannya dengan sama eratnya

"Lo banyak berubah Ze.Lo juga gak pake kacamata lagi"ucap Zia saat sudah melepas pelukan mereka

"Setiap hal perlu perubahan Zi,terutama ke arah yang lebih baik.Bukan hanya melihat keburukan,dan seakan tidak menyadari keberadaan keburukan itu"ucap Zera sambil tersenyum,tapi Jino dan Leon tau benar apa makna dari perkataan Zera tadi

"Gue bener bener rindu sama lo Ze,selama ini lo kemana aja sih?"tanya Zia denga suara serak

"Udahlah nanti gue ceritain,kalian gak mau nemenin gue ke kelas kita gitu?"tanya Zera yang diangguki dengan semangat oleh Zia

Mereka pun melangkah meninggalkan parkiran menuju kelas,tentunya Baby juga ikut bersama Zia dan Zera

"Gue bingung,ini ada apa sih?bukannya Zera ilang?"tanya Riko

"Dia gak ilang"ucap Jino cepat

"Maksud lo?"kali ini Marko lah yang bertanya karena ia juga penasaran

"Jadi pas di Rumah sakit...."

Flash back

"Zera...ini papa nak.Kamu bisa denger papa kan?"tanya papa Zera lembut

"Bilang sama papa apa yang kamu rasain,kamu sakit?apa yang sakit sayang?jangan diam aja"ucap papa Zera sendu sambil terus memegang pergelangan tangan Zera,sementara Zera masih belum bicara dan hanya menatap lurus ke depan

"Bilang sayang,bilang apa yang kamu mau sama papa"ucap papa Zera tidak mau menyerah untuk membuat Zera berbicara padanya

"Bawa Zera pergi pa...Zera gak mau disini"lirik Zera pelan bahkan sangat pelan,tapi tatapannya tetap lurus kedepan

"Iya sayang papa akan bawa kamu pergi dari sini,kita akan keluar negeri kalau perlu"ucap papa Zera bahagia karena anaknya berbicara dengannya

BALANCE (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang