Skip ke keluarga Selfi
Semua sudah berkumpul di meja makan
"Fi...kok makanan nya cuma diaduk-aduk sih...kenapa?ga suka makanannya?"Mama membuka pembicaraan yang sejak tadi hening hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang saling beradu
"Ehh...enggak kok mah enak"ujar Selfi
"Kamu abis nangis?"tanya Mami
"Enggak Mi..mata Selfi kayanya sakit deh jadi berair"elaknya
Alief menatap Selfi lekat seolah bertanya "kenapa?"
Tapi Selfi hanya menggeleng
"Oh iya Mah...Mama masih ingat Alam anaknya Tante Dewi temen Mama ga?"tanya Selfi
"Adiknya Eva kan?"tanya balik Mama
"Iya..tadi Selfi ketemu"ujarnya
"Oh ya??udah balik dong dia dari luar negeri"ucap Mama
"Iya , tadi Selfi ketemu di taman lagi jalan bareng Beryl anaknya Ka Eva"ujar Selfi
"Eva ada disini?"tanya Mama
"Hemm..kalau soal itu Selfi ga tau , tadi cuma ketemu mereka berdua doang"jawab Selfi
"Oh iya tadi sore Mama pulang liat AC kamar kamu nyala...tapi mobil kamu ga ada di garasi . Kata Bibi kamu udah pulang duluan"tanya Mama
"Iya tadi Selfi ada urusan...jadi mobil sama Alief , Selfi pulang naik taksi"elaknya
Mama hanya bergumam
"Oh iya Lief...tadi temen Kakak jadi dateng?"tanya Selfi
"Jadi , Alief udah kasih apa yang Ka Fi suruh"jawabnya
"Ogheyy makasih ya"ujar Selfi
"Iya sama-sama"jawab Alief
"Kamu ga ada kesulitan kan Lief diRS?"tanya Mama
"Enggak Ma...kan ada Ka Fi sama Ka Zii yang bantu Alief"jawabnya
"Uuhh.. syukur deh"ujar Mami
"Tapi besok kalian ke RS kan?"tanya Mama
"Hemm... sepertinya Selfi enggak Ma"ujarnya
Alief pun menoleh kearah Selfi
"Selfi kalau disana kepikiran Ara terus , jadi Selfi rasa diri Selfi masih belum bisa berdamai dengan keadaan , yang ada nanti malah jadi berantakan Ma"jelasnya
Alief yang mendengar penuturan itu ia bergumam dalam hati
"Apa mungkin karena Ka Fi kangen sama Ara makanya dia nangis dan buru-buru pergi , lalu berpapasan dengan Ka Zii di jalan??"tebaknya
"Ya sudah kamu dirumah saja dulu , sampai siap masuk kerja lagi. Alief gapapa kan berangkat sendiri?"ujar Mama
"Gapapa Ma...kan ada supir nanti dia bisa anterin Alief ke RS"ujarnya
"Ya sudah sekarang kita lanjutkan makannya ya"ajak Mama
Setelah pembicaraan itu semua pun hening dan melanjutkan makannya masing-masingSkip sekitar pukul 9 malam
Alief berjalan mengendap-endap menuju kamar Mami
Tok...tok..tok..
"Ya bentar"ujar sang empunya kamar
Ckeclk..
"Eh Alief...ada apa?"tanya Mami
"Apa boleh bicara didalam saja Mi?"tanyanya sambil melihat-lihat sekeliling
Mami yang peka ponakan nya itu ingin bercerita tapi tidak diketahui oleh yang lain , ia pun langsung mengangguk
"Tapi anak-anak di kamar sebelah kan?"tanya Alief memastikan
"Iya"ujar Mami
Alief pun mengangguk dan masuk ke dalam
"Mi... Alief mau tanya dong tentang kalung ini"ujarnya
"Tumben banget , bukannya kamu tau ya tentang kalung itu?"tanya Mami
"Yaa hanya sedikit"jawabnya sambil cengengesan
"Oke.. pertama yang Alief ingin tau...apa disetiap kalung kami memiliki energi yang sama?"tanya Alief
"Tentu...nenek kalian tidak membedakan sedikit pun energi positif didalam kalung itu. Kalung itu bisa berubah menjadi energi negatif saat digunakan untuk yang tidak-tidak atau bukan kalian yang menggunakan nya"jelas Mami
"Hemmm... oke-oke Alief paham...lalu apa yang menjaga dikalung kami sosok yang sama?"tanya Alief kembali
"Sosok nenek-nenek , dengan kebaya berwarna coklat susu , Jarit coklat tua , di konde cepol gitu , dan menggunakan tongkat"sambungnya
"Iya...dia sosok penjaga garis keturunan yang paling dominan diantara yang lain , tapi setiap orang kan punya penjaga yang berbeda jadi tidak cuma dia yang menjadi , ada yang lain juga"jelas Mami
"Seperti nya iya Mi , soalnya Alief pernah liat ada sosok laki-laki muda di Alief , ibu-ibu yang tidak terlalu tua di Ka Fi , macan putih di Ara , nenek-nenek yang tidak terlalu tua di Raina , dan laki-laki sekitar tiga puluhan di Riana"ujar Alief
Mami pun mengangguk
"Oke... pertanyaan selanjutnya..."ujar Alief
"Udah kaya lagi kuis mau pulang sekolah ya"ucap Mami sambil geleng-geleng kepala
"Hehehehe"Alief
"Mami tau kan saat kalung kita disusun membuat lingkaran dapat mengeluarkan cahaya yang begitu terang"ucap Alief
Mami pun mengangguk
"Sebenarnya ada apa sih?Mami jadi bingung"ujarnya
"Hemm...nanti Alief ceritakan tapi Alief mau tanya satu hal lagi please"melasnya
"Ya"jawab Mami
"Saat Ara kecelakaan apa kalung itu ikut ditemukan juga?"tanya Alief
"Setau Mami sih enggak , cuma dompet yang sudah hangus setengah dan anting cuma sebelah , bukannya kamu ikut ya?"ujar Mami
"Iya ikut , Alief juga cuma tau itu saja yang ditemukan...ada kemungkinan ga sih Mi kalau kalung itu masih ada?"tanya Alief
"Kayanya cuma sedikit kemungkinan deh , kamu tau sendiri kan pesawat itu mengalami kerusakan parah"jelas Mami
Alief pun mengangguk
"Kalung itu tidak ada yang punya lagi kan Mi?selain kami berlima?"tanya Alief
"Enggak...kalaupun ada itu tidak akan mirip 100% seperti punya kalian"jawab Mami
Alief hanya bergumam
"Ishh kapan sih Lief cerita nya...Mami kan jadi penasaran"ujarnya
"Hemm...Alief akan cerita tapi ...Mami janji ya jangan cerita kesiapa-kesiapa dulu , soalnya Alief juga belum tau kebenarannya"ujarnya
Mami pun mengangguk
"Tadi kan Ka Selfi ada urusan dia minta tolong Alief untuk temuin temennya untuk kasih nomer antrian"ujar Alief
"Sekitar jam 8/9 gitu Alief lupa pastinya , dia dateng bareng suaminya dan adiknya"sambung Alief
"Awalnya sih biasa saja sampai......"Alief pun menceritakan dirinya bertemu dengan seseorang yang mirip sekali dengan Rara , lalu dia pingsan , dan bercerita dengan temennya Ka Selfi itu sekaligus orang yang mirip dengan Rara
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister's Affection for You Her Sister
Short Storykehidupan yang penuh liku-liku cerita ini hanya fiksi , Monggo di baca kalo suka😊 please kalau dibaca di beri vote ya itung-itung buat semangat gitu hehehehe. No copyright ❎ ENDING ✅ (tinggal Revisi) ✍️12 February 2020 - 19 Desember 2021 @wp_lisa J...