Part 52. Anak Yang Malang

334 34 4
                                    

Pagi ini cuaca cerah sekali..........
Semua telah berkumpul di meja makan , Bunda dan Mami memasak untuk semuanya.......

"Pagi anak gadis"sapa Bunda , yang melihat SeRaLief menghampiri nya
"Pagi Bun"jawab Mereka
"Eh iya lupa satu lagi belum di sapa"ucap Mami
"Good morning Raina"sapa Bunda
"Morning too Bunda"jawabnya sambil memperlihatkan senyum manisnya
"Ayok sarapan dulu , ini Bunda dan Mami loh yang masak"ujar Bunda
Mereka bertiga pun mulai duduk di sebelah kiri Bunda , sedangkan Raina berhadapan dengan Bunda , dan kanannya Mami dan Pak Dem tentunya

Mereka pun mulai mengambil makanan yang mereka inginkan
"IP mau diambilin apa?"tanya Mami ke Pak Dem
"Apa aja terserah IP aja"jawab Pak Dem

(Oh ya bagi yang belum tau , IP itu panggilan sayang Mami dan Pak Dem yaa"

"Makasih luv"ucap Pak Dem setelah diambilkan makan oleh Mami
"Ekhm....ekhmm....aduh keselek tulang ayam nih"julit Rara
"Iya nih ekhm...ekhm... ngontrak kita mah"timpal Alief
"Lebayyyy.....lu pada"ucap Selfi
"Iya...ya Fi...orang udah sah ini"ucap Pak Dem
"Ya iyalah udah sah.....kalau belum ga mungkin atuh ada Riana"julit Rara
"Eh udah-udah tar keburu siang loh malah bercanda terus"lerai Bunda
"Iya Bun"jawab Rara
Mereka semua pun melanjutkan makannya

Disela-sela waktu makan handphone Selfi berdering

"Berkali salahmu ku maafkan
Berkali pula dusta kau lakukan
Terlambat kini sesal mu
usah harapku kembali
Maaf rasa ku telah mati"(anggep dering nya lagu itu)

Selfi pun izin mengangkat telponnya
Ia pun berjalan menuju meja bar untuk mengangkat telponnya

Selfi pun duduk di salah satu bangku itu , dan mengangkat telponnya
Terlihat dari layar tertulis nama
Eliza🌹

"Waalaikumsalam Za"ucap Selfi pada seseorang di sana
"Ya ileh Za , santai kaya ama siapa aja Lo"ucap Selfi
"Loh yang serius?jangan bercandah ah ga lucu tau"ucap Selfi saat mengetahui sesuatu dari rekannya ini
"Ya udah Gw sama yang lain otw kesana"jawab Selfi panik
"Waalaikumsalam"jawabnya ia pun langsung mematikan handphone nya

Selfi pun berjalan menuju meja makan
Ia bingung harus menyampaikan kabar itu bagaimana
Selfi pun melewati tempat duduk antara Rara dan Alief , ia berhenti di tengah mereka berdua
"Siapa yang telpon ka?"tanya Rara penasaran
Selfi menundukkan badanya agar sejajar dengan kepala kedua adiknya
"Tadi Eliza telpon , katanya...."ucapnya menggantung tapi sangat pelan , sehingga sulit didengar oleh orang di sekitarnya
"Bang....Hafiz kritis"sambungnya pelan sekali
"Yang bener ka?"tanya Alief sambil menatap lekat wajah Selfi
Selfi pun mengangguk
"Kita harus kesana sekarang"ucap Rara pelan
Selfi dan Alief pun mengangguk
Selfi pun berjalan ke arah Bunda
Ia berdiri di sisi antara Bunda dan Mami , memberitahu apa yang sedang terjadi
Terlihat wajah dari ketiganya yang mulai panik  "menandakan terus bagaimana"walaupun kalimat itu tidak terucap tapi terlihat jelas dari tatapannya
"Raina"panggil Rara  teralihkan
"Ya"jawab Raina
"You just continue to eat in the car, okay? Ka Rara must hurry to the hospital"ujar Rara
(Kamu lanjutkan makan dimobil saja okay , Ka Rara harus buru-buru ke rumah sakit)
"Okay"jawab Raina
"Mi...Pi...kalian ikut ya"ajak Selfi
"Iya tapi Mami , ke kamar dulu ya , temuin Riana sekalian ambil tas"ujar Mami
Selfi pun mengangguk mengerti
"Ya udah Bun kita pamit ya"pamit Selfi
"Iya kalian hati-hati di jalan....semoga tidak terjadi apa-apa"ujar Bunda
"Aamiin"jawab Selfi
"Mbak titip Riana ya"pamit Mami
"Iya Sar...pasti Mbak jagain"ucap Bunda
Rara pun membawa piring makan Raina , dan Tumbler minumnya
Mereka semua pun berpamitan

Pak Dem yang menyetir , sebelahnya Mami
Di tengah ada Raina dan Rara , ya Rara menyuapi Raina
Di belakang Selfi dan Alief

Mobil dibawa dengan kecepatan sedikit di atas rata-rata

Sister's Affection for You Her SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang