Part 50. VR Pertama Rara

359 38 12
                                    

Mendung menyelimuti seluruh kota Kalimantan

Semua orang telah duduk di meja makan dan menyantap hidangan yang ada

"Mami hari ini sampe"ujar Mama membuka pembicaraan
"Mami sendirian?"tanya Rara
"Enggak sama Pak Dem dan Riana"jawab Mami
Rara hanya ber-oh menganggapinya
Mereka pun melanjutkan makannya hingga selesai

"Sebelum kalian berangkat ada yang mau Bunda sampaikan"ujarnya
"Raina, you play in the living room first ya"ujar Bunda
(Raina, kamu bermain di ruang tamu dulu ya)
"Okay"jawab Raina

Ia pun turun dari bangkunya dan berlari menuju ruang tamu

"Sel"panggil Bunda
"Ya Bun , ada apa?"tanya Selfi
Bunda diam sebentar memikirkan kata-kata untuk mengungkapkan sebuah hal

"Semalam Irwan telpon Bunda"ujarnya
"Irwan?ko Selfi bukan Rara yang Bunda panggil?kan yang Deket banget sama Irwan , Rara , bukan Selfi"jawab Selfi sambil memandang Rara
Rara yang dipandang Selfi hanya diam dan menunduk
"Iya Bunda tau , tapi ini bersangkutan dengan Randa"tutur Bunda
"Randa?"tanya Selfi bingung
"Semalam Randa mengalami kecelakaan"ujar Bunda sambil meneguk ludah nya yang tiba-tiba kering
"Innalilahi wainailaihi rojiun , kok bisa? gimana ceritanya?"tanya Selfi panik
Rara melihat wajah Selfi yang khawatir dan mata yang berkaca-kaca
"Randa mau jemput Mimo yang habis off air di Sukabumi , rem mobilnya blong , dan menabrak trotoar jalan"ujar Bunda sambil mengusap tengkuk Selfi
Selfi pun memandang kedua adiknya
"Kalian sudah tau?"tanya Selfi
RaLief hanya diam mereka takut sang kakak memarahi nya
"Punya mulut kan?"tanya Selfi sambil mengeprak meja
"Selfi"ucap Bunda
"Iya kita sudah tau dari semalam , tapi karena mood Ka Fi yang ga bagus , kita semua memutuskan untuk memberitahu pagi ini"jawab Alief
"Kan bisa kalian beritahu Selfi semalam , bukannya sekarang"ujar Selfi dan pergi meninggalkan semuanya
"Kakak ga usah khawatir Rara udah hubungi RS di Sukabumi salah satu temen Rara kerja di RS itu"teriak Rara agar terdengar oleh Selfi
"Itu yang Rara takutkan kalo kita memberitahu nya"sambung Rara
"Ra , bagaimana pun dia harus tau , Randa kan kekasihnya"ujar Bunda
"Kalian berangkat saja , kasihan kalo Mami sudah sampai harus nunggu kalian , biar soal Ka Selfi Bunda aja"ujarnya
"Tapi Bun?"ucap Rara
"Iya Bunda tau , kamu pasti kepikiran kan?"tanya Bunda
Dan diangguki oleh Rara
"Insyaallah , Ka Fi ga akan berbuat sesuatu di luar nalar"jawab Bunda

Dulu setiap ada kabar yang kurang enak atau semacamnya Selfi akan melukai dirinya
Hal itu yang ditakutkan oleh Rara sekarang

"Udah kamu ga usah pikirkan biar Bunda yang bujuk Kakak kamu"ujar Bunda sambil membelai rambut Rara
"Ya udah Bun....kita berangkat dulu"ujar Alief
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

Skip perjalanan
Seperti biasa Alief yang menyetir
Sedangkan Rara ia sibuk mengutak-atik handphone nya
Raina sibuk dengan mainannya

"Assalamualaikum Kak"ucap Rara kepada seseorang disana
"Gimana keadaan Ka Randa?"tanyanya
"Syukur deh Alhamdulillah"jawab Rara
"Iya"ucapnya
"Kita baru kasih tau barusan"tutur Rara
"Ya Ka biar Rara yang urus nanti"ujarnya
"Iya waalaikumsalam"jawab Rara


"Nelpon siapa Ra?"tanya Alief saat Rara menyudahi telpon nya
"Ka Irwan"jawab Rara tanpa menoleh ke arah Alief
"Owh"jawab Alief


"Assalamualaikum"ucap Rara kepada seseorang diseberang sana
"Za boleh minta tolong sebentar?"tanya Rara
"Saya minta tolong untuk atur sift Dokter Irwan dan Randa ya tidak usah potong gaji , biar yang ganti saya tambahkan saja"tutur Rara
"Dokter Randa mengalami kecelakaan semalam"sambung Rara
"Thanks Za"ucap Rara
"Assalamualaikum"
"Gw minta tolong Eliza untuk tuker sift biar Ka Irwan dan Ka Randa libur dulu"ujar Rara yang melihat wajah Alief penasaran

Sister's Affection for You Her SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang