Part 25. Dasar Pelakor

694 45 5
                                    

Jam menunjukkan pukul 23.45
Rara keluar dari kamar menuju kamar bibi dengan hati hati dan mindik mindik tanpa ada yang mengetahui agar tidak ada yang curiga

Skip kamar Bibi
"Tok....tok.....tok..."
"Bi"panggil Rara pelan
"Bi ini Rara"ujar Rara sambil mengetuk pintu kamar bibi
"Iya non bentar"ucap Bibi
"Bi boleh Rara masuk"ujarnya saat pintu terbuka
"Silahkan Non"jawab Bibi
"Ada apa ya Non?"tanya Bibi
"Bi , Rara boleh minta tolong ga?"ujarnya
"Minta tolong apa ya Non , insyaallah Bibi bisa bantu"ujarnya dengan lembut
"Ini Rara bawa botol isinya air minum biasa"ucapnya
"Tolong setiap bibi membuatkan minuman untuk Papa tolong kasih pakai air ini"ujar Rara sambil memberikan botol air minum itu
"Bibi tenang aja ini hanya air biasa"sambungnya
"Tapi Rara mohon sama bibi jangan kasih tau Mama dan Ka Ceppy"ujarnya
"Iya non Bibi janji ga akan beritahu siapa siapa"ujar nya
"Ya udah Bi , Rara balik kekamar dulu ya , maaf sudah ganggu waktu Bibi"ujarnya dengan senyuman yang mengembang
"Iya Non , tidak apa apa"ujar Bibi
"Rara pamit ya Bi"ujarnya
Dan segera bergegas menuju kamar nya

3 jam ia terlelap tiba tiba ada sesuatu yang memegang pundak Rara
Rara sedikit terusik karna ada sesuatu yang dingin memegang pundaknya
Ia memutuskan untuk bangun
Alangkah kagetnya ia melihat "sosok" nenek nenek berambut putih duduk di samping nya
"Ga usah kaget cu , ini nenek uyut yang biasa kamu lihat di saat kamu sakit atau akan ada sesuatu yang terjadi"ucap nenek itu dengan lirih
Rara pun membenarkan posisinya
"Ada apa ya nek?"tanya Rara bingung
"Nenek tau semuanya cu"ucap Nenek itu
Rara hanya diam tak mengerti
"Kamu harus hati hati dengan perempuan itu"sambung sang Nenek
Rara baru paham kemana arah pembicaraan Nenek itu
"Dia bukan perempuan baik baik"ujar Nenek
"Jaga terus Papa mu"lanjutnya
"Ikutin terus perintah Mami Sara"ujarnya
Rara hanya mengangguk patuh
"Nenek hanya bisa membantu dari jauh"ujar
"Esok kamu jangan pergi kemana mana wanita itu mau mencelakakan kamu"ucap Nenek itu
Saat Rara mengangguk Nenek itu pergi
Rara pun kaget ia melihat sekeliling tetapi tidak ada
"Aku akan jaga amanah nenek"gumamnya
"Makasih nek"ujar Rara
Rara pun kembali melanjutkan tidurnya

Pukul 04.38 suara adzan menggema membangunkan umat muslim untuk melaksanakan shalat
Rara segera bangun untuk melakukan sholat
Karna waktu masih terlalu pagi Rara memutuskan untuk tidur kembali
Sekitar pukul 05 lewat Rara dibangun kan oleh mama
"Ra , bangun , bangun"ujar Mama dengan panik
Rara pun bangun dan kaget saat melihat sang mama dengan wajah panik
"Cepet bangun lihat sebelah kamu"ujar mama
Rara pun turun dari ranjang tidur dan melihat ada apa di samping nya
"Hah ularrr"ucap Rara panik saat melihat ada seekor anak ular di tempat tidurnya
"Papaaaa!!Selfi!!"terik mama dari pintu kamar Rara
Selfi yang mendengar sang mama berteriak segera ia berjalan menuju sumber suara
"Ada apa mah?"ucap Papa dan Selfi bersamaan saat tiba di kamar Rara
"Ada ular"ucap Mama
Rara hanya diam memeluk mama saking takutnya
"Ular??"ucap Papa dan Selfi Salim pandang
Papa segera turun untuk mengambil beberapa alat alat untuk menangkap ular itu
Selfi pun masuk untuk menenangkan Rara dan Mama yang panik
Tidak terlalu lama Papa pun balik sambil membawa beberapa alat untuk menangkap ular itu
"Di bakar saja Pa , jangan lupa baca bismillah"ucap Mama saat hewan itu tertangkap
"Ra hari ini kamu ga usah berangkat ke RS dulu"ujar Mama
"Perasaan mama ga enak"sambungnya
Rara hanya mengangguk patuh
"Sekarang kalian mandi nanti makan bareng mama tunggu di bawah"ujarnya
"Iya Mah"jawab SeRa
Selfi pun berjalan keluar kamar Rara menuju kamar mandi di kamarnya

Jam menunjukan pukul 06.15 Semua sudah berkumpul di meja makan
"Morning"ucap SeRa
"Morning Too"ucap MaPa
"Mama ga ke kantor?"tanya Selfi sembari menarik bangku di depannya
"Hari ini Mama ga ke kantor dulu , lagi pula ga ada meeting jadi bisa di handle sekertaris Mama"ujarnya
"Mobil kamu kemana Ra? Tadi Papa lihat di garasi engga ada"ujar Papa
"Di rumah Mami"jawab Rara jutek
Memang semenjak kejadian beberapa hari lalu di Restoran Rara sangat marah terhadap Papa hingga ia bersikap seperti itu
"Kemarin kamu ke rumah Mami?"tanya Mama
"Iya Ma , udah lama Rara ga main kesitu"ujar
"Oh , Mami sama Pak Dem sehat?"tanya Mama kembali
"Alhamdulilah Sehat"ujar Rara
Semua pun melanjutkan makan
15 menit mereka makan
Selfi dan Papa memutuskan untuk berangkat
"Kak nanti bilang ke Ka Zii aku ga masuk kerja dulu tolong handle semaunya"ujar Rara saat Selfi mau berangkat
"Iya , kamu ga aja janji kan sama pasien?"tanya Selfi
"Ga ada ka"ujar Rara
"Ya udah kita berangkat dulu ya"pamit Papa
"Assalamualaikum"ucap Papa dan Selfi
"Waalaikumsalam"jawab Mama dan Rara
"Ya udah Ra , kita sambung lagi yu makannya"ujar Mama
"Iya Ma"ucap Rara dan segera menutup pintu lalu mengikuti langkah Mama menuju meja makan
30 menit Mama dan Rara menghabiskan waktu untuk makan
Rara pun memutuskan untuk membantu Mama dan Bibi membersihkan kan rumah
Selang 1 jam semua sudah rapi dan bersih
Rara memutuskan untuk menghirup udara segar di taman belakang rumah
"Udah lama aku ga nyantai"ujar Rara sambil duduk di pinggir kolam renang
"Biasanya jam segini aku sudah di sibukkan dengan pasien di RS"sambung nya
Saat sedang asik bermain air tiba tiba Bibi menghampiri
"Non ini handphone nya bunyi"ujar Bibi sambil memberikan handphone nya
"Makasih Bi"ujar Rara dengan tersenyum
Segera Rara angkat telepon genggam nya
"Assalamualaikum"ujarnya Pada orang di seberang  sana
"Ada di rumah Mi"ujar Rara
Ternyata yang menelepon adalah Mami
"Nggak"jawab Rara atas pertanyaan Mami
"Iya Mi Rara tunggu"ucapnya
"Waalaikumsalam"jawab Rara
Rara pun segera mematikan telepon tersebut dan segara bangkit menuju ruang keluarga

Skip ruang keluarga
"Tadi kata Bibi handphone kamu bunyi Ra"ucap Mam
"Iya Ma"jawab Rara sambil duduk di samping Mama
"Siapa yang telepon?"tanya Mama
"Mami"jawab Rara sambil mengambil cemilan di tangan Mama
"Baru abis makan Ra , ikut ikut aja"ujar Mama sambil tertawa
"Hahahahah Rara pengen Ma"ujarnya dengan muka yang menggemaskan
"Mami telepon kenapa?"tanya Mama
"Mau anterin mobil Rara , sekalian mau ketemu sama Mama"ujar nya
"Oh"jawab Mama

Pukul 09.35 Mami sampai di rumah kami

Bel rumah berbunyi
"Sebentar"ucap Bibi sambil sedikit berlari ke arah pintu
"Eh Nyonya Sara"ucap Bibi
"Mbak sama Rara ada di rumah kan Bi?"tanya Mami
"Ada Nyah ayok masuk"ucap Bibi mempersilahkan
"Makasih Bi"ujar Sara
Sara  pun masuk ke ruang keluarga
"Assalamualaikum"ucap Sara
"Waalaikumsalam"jawab Mama dan Rara
"Mamiii"teriak Rara dan berlari ke arah Mami Sara
"Baru kemarin ketemu udah kangen aja"ujar Mami Sara sambil membalas pelukan Rara
"Mbak apa kabar?"tanya Sara
"Alhamdulilah Mbak baik"ujar Mama
"Kamu apa kabar udah lama ga main ke rumah Mbak"ujar Mama
"Alhamdulilah baik"ujar Sara
"Duduk dulu yu , ada yang mau aku bicarakan"ucap Mama Adiezty
"Iya Mbak"jawab Mami Sara
Mereka pun duduk
"Kamu ga sama Demian?"tanya Mama Adiezty
"Engga Mbak , dia lagi show di salah satu acara televisi , nanti aku pulang paling di jemput supir"ujar Mami Sara
"Oh"jawab Mama Adiezty 
"Sar kamu tau apa yang terjadi pada keluarga Mbak ini"sambung Adiezty
"Iya kan Mbak yang cerita"ujar Sara sambil sedikit tertawa
"Kamu tau kan kelebihan perempuan itu"tanya Adiezty
"Iya , Rara pun tau Mbak"ujar Sara
Adiezty tersentak kaget karena sang anak tidak pernah cerita
"Kamu tau Ra?"tanya Adiezty sambil memandang wajah Rara
"Iya Ma"jawab Rara
"Maaf Rara baru cerita itu pun cerita dari Mami bukan Rara yang terus terang"ujarnya
"Iya sayang tidak apa apa"jawab Mama lembut
"Tadi pagi Sar , di kamar Rara ada anak ular"ujar Adiezty
Sara pun kaget mendengar ucapan itu
"Ularr??"Tanya Sara
"Iya Mi"jawab Rara ikut membenarkan ucapan sang Mama
"Itu ular kiriman"ucap Mama
Rara hanya diam ia masih tidak paham kemana maksud ucapan Mama
"Terus kamu apakan ular itu?"tanya Sara
"Aku nyuruh Mas Gilang untuk bakar ular itu"tuturnya
"Syukur deh"ucap Sara sambil tersenyum
"Aku tau ular itu bukan sembarang ular"ucap Mama Adiezty
"Perempuan itu kan bersekutu dengan *mereka*" ujar Mami Sara
"Kamu tau dari Mana?"tanya Mama Adiezty
"Aku tau dari Rara , Rara memperlihatkan foto perempuan itu" ujar Mami Sara
"Bahkan Rara sempat bertemu dengan nya di salah satu supermarket saat mau kerumah ku" tutur Sara
"Itu betul Ra?"tanya Mama memastikan
Rara mengangguk membenarkan ucapan sang Mama
"Saat Rara melihat dia  wajah dia banyak benda benda yang menempel seperti di tancap ke wajahnya" ujarnya
Mama mengangguk
"Dan sebenarnya semalam nenek dateng ke kamar ku"ujar Rara
"Nenek?"tanya Mami dan Mama
"Iya Nenek uyut"jelas Rara
Mama dan Mami hanya tersenyum mendengar ucapan Rara
"Emangnya Nenek bilang apa?"tanya Mami penasaran
"Nenek bilang hari ini aku ga boleh ke RS dulu karna takut ada sesuatu yang terjadi" ujar Rara
"Mah"ucap Rara
"Ada apa sayang?"tanya Mama
"Maafin Rara ya , ada satu hal yang Rara tutupin"ujarnya
"Kemarin kan aku ke rumah Mami aku cerita tentang wanita itu terus aku sama Mami berdoa di air minum kata Mami air itu bisa buat ngejaga Papa"sambung Rara
"Lalu Rara berpesan pada Bibi setiap buat minuman untuk Papa Rara bilang suruh pake air itu"ujar Rara
"Maafin Rara Mah baru cerita"ujar Rara
Mama hanya tersenyum
"Mama sudah tau itu dari Mami Sara"ucap Mama
"Mama tau?"tanya Rara sambil menatap wajah Mami Sara
"Iya Mami yang beritahu"ujar Mami Sara
"Tapi kenapa yang bisa melihat atau tau tentang *ilmu ghaib atau mereka*hanya Rara?"tanya nya
"Sebenarnya Ka Selfi juga bisa"ujar Mama
"Kamu tau kan Mami dan Mama mempunyai kelebihan ini karna keturunan dari Kakek dan Nenek uyut lalu turun ke Kakek kamu dan juga menurun ke Mama dan Mami sampai ke Kalian sekarang"ujar Mami
Rara hanya mengangguk tanda mengerti
"Tadinya Ka Selfi juga bisa melihat itu semua tapi Mama meminta Kakek kalian untuk menutup nya"ujar Mama
" Saat Ka Selfi kecil ia tidak bisa membedakan mana yang Manusia dan mana yang bukan"ujar Mami bantu menjelaskan
"Mama sepakat dengan Papa untuk menutup Gerbang Dialog antara Mereka dengan Ka Selfi"ujar Mama
"Sehingga ia hanya bisa melihat leluhur saja sama seperti kamu"ujar Mami
Rara mengangguk tanda mengerti
"Jadi sekarang kita harus hati hati terhadap wanita itu"ujar Mama
"Iya Ma"jawab Rara


Haii guys 🖐️
Selamat membaca
Jangan lupa vote dan beri komentar ♥️♥️



Sister's Affection for You Her SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang