Part 82. Janji antara Aku , Kamu , Tuhan dan Semua Saksi

224 29 14
                                    

Satu tahun berlalu.....

Satu persatu sahabat-sahabat SeRa mulai menikah.
Di mulai dari Zivanna dan Kusuma , Lesti dan Billiar , Aulia dan Cahu. Lalu ada Ridwan dan Rani. Beberapa bulan yang lalu disusul oleh Tasya dan Felix

Eittss ga hanya itu tinggal menghitung hari bakal akan ada yang menyusul mereka ke pelaminan

Hemm kira-kira siapa ya??

Cekidot


Sudah setahun Alam dan Selfi menjalin hubungan tepat bulan kemarin mereka berdua melangkahkan kakinya menuju ke arah yang lebih serius. Sudah tidak menjadi sepasang kekasih tapi menjadi tunangan.

Tepat bulan ini di hari yang sudah di tentukan oleh kedua belah pihak mereka akan melangsungkan pernikahan.

Flashback Hari Kamis Pagi

Di rumah SeRa sudah banyak sodara dari MaPa yang datang begitu juga sebaliknya. Hari ini Alam dan Selfi sepakat akan menggelar pengajian dan siraman (biasanya kan sebelum nikahan itu ada pengajian nah yang itu tapi Mimin ga tau namanya maklum belum nikah🤣)
Alam dan Selfi juga yang meminta untuk di laksanakan dirumah yang akan ditempati oleh mereka nanti. Katanya sih biar ga anyes(ga tau bahasa Indonesia nya).

Rara berdiri di lantai atas sambil menatap orang-orang yang tengah sibuk dibawah , ibu-ibu yang memasak dan menyiapkan makanan , bapak-bapak yang menggelar tiker , memindahkan meja dan kursi dan sebagainya.

"Ternyata begini ya rasanya menikah ya walaupun bukan Aku yang nikah"gumam Rara
"Bukan hanya menyatukan dua insan yang terikat oleh janji suci terhadap Tuhan tapi juga terhadap kedua belah pihak keluarga mereka. Tidak mempermasalahkan perbedaan yang ada dan menurunkan ego seturun-turunnya sehingga tidak tercipta celah antara keduanya"sambungnya sambil tersenyum

Tanpa ia sadari dari tadi sudah ada yang menatap nya dari jauh

Perlahan-lahan orang itu pun mulai mendekati Rara

Tap

Tap

Tap

"Dorr"
"Eeehh kodok lompat"teriak Rara
"Timana kodokna Neng?"teriak ibu-ibu di bawah Rara
(Dimana kodoknya Neng?)
"Hapunten Bi. Teu aya kodokna. Abdi rewas ku ieu budak"ujar Rara
(Maaf Bi. Ga ada kodok nya. Saya kaget sama ini anak)
"Hapunten Bi"ucap Alief
Ya orang itu adalah Alief
Mereka berdua mendapat tatapan tajam dari Bunda yang berada dibawah

Rara pun langsung menarik Alief menjauh dari tangga

"Ishh bikin orang jantung tadi kalau latahnya yang lain gimana?"sewot Rara
"Santai dong sis"ucap Alief
"Ngapain kesini?"tanya Rara
"Seharusnya Aku yang nanya kamu...bukannya kebawah bantuin malah disini"telak Alief
"Ini juga mau kebawah cuma liat sikon dari atas"ujar Rara
"Alah alasan"jawab Alief
"Btw kita di suruh Papa jemput anak panti"ujar Alief
"Kita?"tanya Rara
"Iya"jawab Alief
"Terus itu anak-anak gimana?"tanya Rara
"Udah selesai makan nya kan?"tanya Alief
"Udahlah kalau sama Rara mah beres"jawab Rara dengan sedikit sombong
Alief hanya memutar bola matanya malas
"Entar Mbak Rima ke atas mau mandiin mereka"ujar Alief
"Ya udah Gw ambil kunci mobil dulu"jawab Rara
"Iya Gw tunggu di bawah mau manasin mobil dulu"ujar Alief lalu pergi meninggalkan Rara

Ckeclk

"Ka Ara where do you want to go?"tanya Raina
(Ka Ara ke mana kamu mau pergi?)
"I want to go to the orphanage"jawab Rara (Saya ingin pergi ke panti asuhan)
"What for?"tanya Raina
(Untuk apa?)
"Mengajak mereka kesini"jawab Rara
"Jaga Ri ya nanti Mbak Rima kesini"sambung Rara
"Okay Do not be too long"jawab Raina
(Okay jangan terlalu lama)
"Okay bye-bye Rai..Rii"ujar Rara
"Bye-bye"balas mereka berdua

Sister's Affection for You Her SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang