Sepanjang perjalanan pikiran Alief masih kalut dengan kejadian yang tadi
Dia selalu berfikir ini halusinasi tapi dari lubuk hati yang paling dalam selalu menyatakan itu bukan halusinasi tapi nyata.
Ia pun turun menggunakan lift , badan nya Ia senderkan ke dinding lift sambil terus menerawang jauh kejadian tadi.
Skip
Rara sampai di ruangan yang bertuliskan Lavender Room
"Selamat pagi Bu"sapa Rara dengan ramah
"Pagi Dokter"
"Apakah ada perkembangan?"tanya Rara sambil terus memeriksa
"Sudah mau makan Dok"jawab ibu dari pasien itu
"Saya periksa dulu ya"ujarnya
"Iya keadaan nya sudah membaik , nanti sore juga sudah boleh di bawa pulang Bu , yang penting obatnya di minum dan di habiskan"tutur Rara dengan ramah saat
"Dok....saya sudah tidak punya biaya untuk menembus obat dan membayar administrasi lainnya"ujar ibu itu dengan air mata yang mulai menurun
"Bantu saya Dok....bantu saya.....saya hanya hidup berdua....di tambah saya hanya pemulung"ujar ibu itu sambil bersimpuh di kaki Rara
"Bu... bangun....jangan begini"ujar Rara sambil membangunkan tubuh ibu itu
"Ibu punya kartu kesehatan?"tanya Rara
"Punyak Dok....tapi sudah lama tidak di aktifkan kembali"
"Ya sudah Bu....boleh saya minta kartu nya?siapa tau bisa di cover dengan kartu b*** itu"tutur RaraIbu itu pun mengambil dompet kecil dan memberikan kartu itu pada Rara
"Sus...sudah di catat?"tanya Rara
"Sudah Dok"jawabnya
"Ya sudah Bu kami permisi dulu"pamit RaraSkip administrasi
"Sus"sapa Rara
"Ya Dok...ada yang bisa saya bantu?"tanya nya
"Tolong di cek pembayaran atas nama **** di ruangan Lavender"pitah Rara
"Baik dok"jawab Suster itu
"Anak atas nama **** semua biaya nya 1.000.000"ujar nya
"Udah termasuk hari ini?"tanya Rara
"Iya Dok"jawabnya
"Mungkin sudah di hitung dengan obat yang lain"gumam Rara
"Apa bisa di cover dengan kartu **** ini?"tanya Rara
"Saya cek dulu ya Dok"
"Baik"jawab Rara
"Ini kartunya sudah tidak aktif Dok....paling hanya di cover 20% saja"tuturnya
"baiklah , di hitung saja semuanya , biar saya yang bayar"ucap Rara
"Baik dok"
"Semuanya jadi sekian dok"
Rara pun mengambil black card nya yang berada di dompet nya
"Tolong ya ga usah di bilang ke ibu itu kalo saya yang bayar"ujar Rara
"Baik dok"
"Ya udah saya tinggal dulu"pamit Rara
"Iya Dok""Raina kemana"gumam Rara sambil menoleh ke kanan dan kiri nya
Ia pun melihat anak kecil yang berada di ambang pintu keluarRara pun berjalan ke ambang pintu
"Raina"sapa Rara
"Ka Rara"kagetnya
"What are you doing?"tanya Rara
(Apa yang kamu lakukan?)
Raina diam pandanganya lurus kedepan
Rara mengikuti arah mata Raina yang sedang menatap sesuatu
Rara menyamakan tingginya dengan anak itu
Mata Raina menatap seorang bapak-bapak dengan anak perempuan yang sedang membeli balon di halaman RS
"Ka Rara.....I miss Daddy"ujar Raina
(Ka Rara Aku kangen Daddy)
Rara pun merentangkan tangannya
Raina menyambar pelukan Rara ia menangis di pelukan Rara
"I want to play with daddy"ujar Raina di tengah isaknya
(Aku ingin bermain dengan Daddy)
"Do not cry" ujar Rara sambil mengusap punggung Raina
(Jangan menangis)
Ia pun menggendong Riana dalam pelukannya penuh dengan kasih sayang
"We pray to Allah, so Daddy can play again with Raina"ucap Rara sambil mendudukan Raina di pangkuannya
(Kita berdoa kepada Allah, agar Ayah bisa bermain lagi dengan Raina)
"Stop crying, let's buy balloons, shall we?"bujuk Rara
(Berhenti menangis, ayo beli balon, oke?)
Rara pun menggendong Riana menuju tukang balon
"Just choose, you can buy two, but stop crying"ujar Rara sambil menurunkan Raina dari gendongan nya
(Pilih saja, kamu boleh membeli dua, tapi berhentilah menangis)
"Seriously?" Tanya Raina
(Serius?)
"Yeah sure, as long as you stop crying, promise?"ujar Rara sambil mengangkat jari kelingking nya
(Ya tentu, asal kamu berhenti menangis, janji?)
"Yes , thanks you , Ka Rara"jawab Raina dengan senyum yang sumringah sambil memeluk Rara
"I want the white cat and hello kitty"seru Raina
"Okay"jawab Rara
"Bang beli yang kucing sama yang hello kitty"ujar Rara
Abang nya pun mulai mengikat balon itu dan mengikatnya ke batu yang sudah dilapisi plastik
"Jadi berapa bang?"tanya Rara
"Rp 20.000 Mbak"jawabnya sambil memberikan balon itu kepada Raina
"Makasih Mbak"ujar Abang itu saat menerima uang dari Rara
"Makasih bang"ujar Rara
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister's Affection for You Her Sister
Cerita Pendekkehidupan yang penuh liku-liku cerita ini hanya fiksi , Monggo di baca kalo suka😊 please kalau dibaca di beri vote ya itung-itung buat semangat gitu hehehehe. No copyright ❎ ENDING ✅ (tinggal Revisi) ✍️12 February 2020 - 19 Desember 2021 @wp_lisa J...