Tujuh hari tujuh malam tahlilan di lakukan di rumah duka.
Setelah 7 malam itu Selfi pulang duluan ke Jakarta , kami semua mengizinkan sesuai janji kami sebelumnya.Malam ini tepat 100 hari almarhum , tapi hari ini berbeda cuma ada Pak Dem, Mami, Rara , Alief , Bunda pergi keluar kota menemani Ayah. Ya seminggu sebelum 100 harian mereka berdua pergi untuk mengurus perusahaan yang sedang bermasalah.
Pak Dem bolak balik Jakarta-Kalimantan , untuk bekerja dan beberapa hari sebelum jatuh tanggal tahlil ia akan pulang , sekaligus mengurus perpindahan Raina dan surat² adopsi. Sedangkan Mami ia menggantikan Bunda di kantor untuk mengurus semuanya. Dalam pikiran mereka "tidak enak berada dirumah orang lain(walaupun sodara kita sendiri) hanya berlenggang kangkung (tidak berbuat apa-apa) sama aja bergantung dengan orang lain ya walaupun si tuan rumah ini tidak pernah merasa keberatan dengan keberadaan mereka tapi tetap saja lain rasanya apalagi sudah berumah tangga.
Semua wasiat dari almarhum sudah dilaksanakan , kemarin sempat ziarah untuk meminta izin menambah gelar keluarga di nama Raina , malam hari sepulang dari makam , Mami bermimpi almarhum dan almarhumah menyetujui permintaan mereka dan berpesan untuk menjaga anak semata wayangnya dengan cinta dan kasih sayang , seakan-akan menjawab seluruh ungkapan tadi pagi.
Malam ini tepat 100 harian rumah sudah di penuhi dengan tetangga , sahabat , dan teman-teman rekan kerja(RS) almarhum.
Sekitar pukul 22.15 para tamu sudah pulang
"Raina, you change clothes with Mba Rima"ujar Mami
(Raina ,Kamu ganti baju sama Mbak Rima)
"Okay Mi"jawabnya
Oh ya sekarang Raina sudah tidak memanggil Aunty dan Uncle tapi Mami dan Papi
"Don't forget to brush your teeth, wash your hands and wash your face"ucap Mami
(Jangan lupa untuk menyikat gigi, cuci tangan dan cuci muka)
"Go to sleep, don't play anymore, later Mami will accompany You and Riana, after everything is neat"sambung Mami
(Tidurlah, jangan main lagi, nanti Mami akan menemani kamu dan Riana, setelah semuanya rapi)
"Okay Mi"jawabnya
"Mbak temani Raina ya , tolong ganti bajunya , gosok gigi , cuci tangan dan cuci muka"ujar Mami kepada Mbak Rima
"Baik Bu"jawabnya
"Good night Mami"ucap Raina sambil memeluk Mami
"Good night Dear"jawab Mami sambil membalas pelukan Raina
"Good night Ka Rara , Ka Alief"teriak nya
"Good night Raina"balas Alief dan RaraCukup lama mereka semua membereskan semuanya
Mami pun menghampiri Rara dan Alief yang sedang membaringkan tubuhnya di sofa
"Udah selesai semuanya?"tanya Mami sambil duduk di sofa
"Sudah Mi"jawab Rara dan Alief
"Ya udah kalian ke kamar sana...sudah malam besok kan harus kerja kalian"ujar Mami
"Iya Mi"jawab Mereka
"Besok Mami ke kantor?"tanya Alief sebelum bangun dari duduknya
"Ya ada berkas yang harus Mami selesaikan"jawabnya
Alief pun mengangguk
"Good night Mami"seru mereka berdua sambil memeluk Mami
"Good night Dear"jawab Mami sambil mengecup kening mereka satu persatu
Rara dan Alief pun berjalan meninggalkan Mami menuju Kamarnya
Mami pun memutuskan untuk kedapur mengambil air minum
"Bi sudah istirahat saja biar besok saja di teruskannya sudah malam"ujar Mami yang melihat bibi masih bebenah
"Tinggal dua lagi Bu"ujar Bibi sambil memperlihatkan piring kotor itu
"Biar saya bantu"ujar Mami
Mami pun mulai mengoleskan piring itu dengan spons yang sudah di beri busa , sedangkan bibi ia yang membilas piring-piring itu
Tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama mereka berdua pun telah selesai
"Bi saya ke atas dulu ya"pamit Mami
"Iya Bu"jawab Bibi
Mami pun berjalan meninggalkan BibiSkip
"Mbak"panggil Mami sambil membuka kenop pintu
"Ya Bu"jawabnya
"Anak-anak sudah tidur?"tanya Mami
"Sudah Bu"jawab Mbak Rima
"Biar saya saja yang temani mereka di sini , Mbak ke kamar aja"titah Mami
"Baik Bu"Mbak Rima pun keluar dari kamarMami mencium kening mereka satu persatu
"Mami sayang banget sama kalian berdua"ujarnya
Mami menyenderkan badannya di dipan ranjang dan mengutak-atik handphone nya untuk Video call dengan suaminya (iyalah suaminya masa sama suami tetangga 😂 dahdahdah balik lagi kecerita)
"Assalamualaikum Ip"ucapnya
"Waalaikumsalam"jawabnya
"Udah pulang?"tanya Mami
"Ini lagi di jalan"jawab Pak Dem
"Anak-anak lagi ngapain?"tanyanya
"Udah pada tidur"jawab Mami sambil mengarahkan kamera handphone nya ke anak-anak itu
"Oh iya paketnya udah sampe belum?"tanya Mami
"Ga tau Ip"jawab Pak Dem
"Sofyan , ada paket ga hari ini?"tanya Pak Dem ke asisten pribadinya
"Ada pak , tujuh dus besar"jawabnya
"Iya itu paketnya"timpal Mami
"Banyak banget Ip , apa aja isinya?"tanya Pak Dem
" Dua dus isinya baju , sepatu , sendal , satu dus isinya mainan , satu dus isinya figura foto dan album , satu dus yang paling kecil isinya scooter , dua dus boneka"jawab Mami
(Dusnya dus yang lebar , panjang, tinggi gitu muat baju² di lipet sampe kecil)(bingung deskripsi in nya)🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister's Affection for You Her Sister
Historia Cortakehidupan yang penuh liku-liku cerita ini hanya fiksi , Monggo di baca kalo suka😊 please kalau dibaca di beri vote ya itung-itung buat semangat gitu hehehehe. No copyright ❎ ENDING ✅ (tinggal Revisi) ✍️12 February 2020 - 19 Desember 2021 @wp_lisa J...