Part 90. Izin Pergi Seminar Ke Banten

159 29 7
                                    

2 bulan kemudian

Pagi ini Rara sudah berada di jalan memecah kemacetan Jakarta . Hari ini dia berangkat sendiri , di karena kan Irwan yang melanjutkan ship sampe malam. Untuk menggantikan Putri yang harus keluar kota karena urusan keluarga. Sebagai sahabat yang baik , Irwan pun bersedia untuk nerus ke malam , dan tentunya dengan persetujuan Rara

"Pagi Dokter" sapa security yang berjaga di depan
"Pagi Pak"sapa balik Rara

Rara masuk ke dalam gedung RS itu , sudah banyak pasien yang duduk mengantri di pendaftaran

"Pagi Ra"sapa seorang perempuan yang berjaga di meja depan ruang pendaftaran
"Pagi Nia"sapa Rara
"Lo baik-baik aja Ra?Lo sakit?"tanya Nia
"Enggak Gw baik-baik aja , kenapa emangnya?"tanya balik Rara
"Muka Lo pucet Ra , Lu yakin baik-baik aja?"tanya Nia kembali
"Gw baik-baik aja kok , Gw tinggal ke dalam dulu ya mau absen"ujarnya
Nia hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya

"Ka Zii udah dateng Nia?"tanya Rara selesai absen finger print
"Sudah , ga lama dia dateng Lo dateng"ujar Nia
"Ada data pasien yang perlu Gw bawa ga?"tanya Rara
"Enggak Ra , udah di bawa semua sama Ka Zii"ujar Nia
"Oh ya udah makasih yaa...tar kalau ada yang cari Gw bilang aja Gw ke ruangan Ka Irwan dulu"ujar Rara
"Oke siip"balas Nia

Setelah itu Rara pun pergi ruangan Irwan

Tok...tok...tok...

"Masuk"ujar sang empunya dari dalam
"Sayang , kamu masuk hari ini? Katanya ga enak badan"ujar Irwan saat menyadari siapa yang datang
"Enggak kok udah enakan"jawab Rara dan mencium tangan Irwan
"Udah enakan kok pucet muka nya? Pulang aja ya ga usah masuk dulu"ujar Irwan
"Enggak Rara baik-baik aja kok"jawabnya
"Kak udah sarapan belum?"tanya Rara
"Belum"jawab Irwan
"Ini tadi Rara buat nasi goreng di makan ya"ujar Rara sambil menyerahkan sebuah tempat makan
"Kamu ga makan?"tanya Irwan
"Aku udah makan duluan tadi"ujar Rara
"Macet di jalan?"tanya Irwan
"Ya kaya biasa , kaya ga tau aja kamu Kak kalau hari kerja"balas Rara
Irwan hanya cengengesan dan mengangguk
"Kak..."panggil Rara
"Ya?"tanya Irwan
"Kakak udah baca chat yang Aku kirim?"tanya Rara
"Chat yang mana?"tanya Irwan
"Yang tentang seminar"jawab Rara to the poin
"Owhh.."jawab Irwan
"Owh apa? Izinin atau enggak?"tanya Rara
"Kakak izinin kalau kondisi kamu sehat , kalau kamu nya sakit ya ga Kakak izinin"ujar Irwan sambil memasukkan nasi goreng ke mulut nya
"Ishh kan Rara udah bilang , Rara baik-baik aja Kak. Mungkin kemarin kecapean jadi ya gituu"ujarnya
"Ya kan kamu kecapean karena kerja , kalau ikut seminar kan kamu juga harus keluar kota , kan sama aja cape-cape juga , Aku ga mau lihat kamu kecapean sampe sakit kaya kemarin"ujar Irwan panjang lebar
"Kak , kan kalau ilmu itu di cari bukan di tunggu , kalau ditunggu kapan berkembangnya. Kalau Rara ikut seminar kan Rara dapet ilmu kan? , siapa tau dari situ Rara bisa belajar jadi lebih baik lagi"balas Rara panjang lebar juga
"Iya Kakak tau , kalau kamu sehat juga Kakak izinin Ra"ujar Irwan
"Kamu mau pergi sama siapa kesana nya?"tanya Irwan
"Ga tau... kemarin Aku kabarin Ka Zii , katanya dia ga bisa , anak-anak nya di rumah lagi ga ada yang jagain"jelas Rara
"Tuh kalau ga ada temennya mening ga usah ya Ra , tar Aku disini malah was-was apalagi kondisi kamu yang lagi ga fit kaya gini"ujar Irwan
"Yahh tapi kan bisa pake supir Kak"ujar Rara memelas
Irwan hanya menghela nafas
Rara paham artinya suaminya ini sudah tidak mau ucapan nya di negosiasi atau di bantah
"Ya udah kalau gitu Rara mau keruangan dulu"ujar Rara sambil bangkit dari duduknya
"Assalamualaikum"ucapnya dan pergi meninggalkan Irwan
"Waalaikumsalam"balas Irwan
"Fix ngambek dah ini"batin Irwan

Tidak lama setelah kepergian Rara , Putri pun datang

"Bang Irwan.. makasih yaa...maaf jadi harus nerus dari pagi ke malam"ujar Putri
"Iya gapapa santai aja Put"ujar Irwan
"Oh iya ini Bang , ada oleh-oleh sedikit buat Abang sama Rara"ujarnya sambil memberikan Irwan sebuah paper bag ukuran besar
"Ya Allah ga usah repot-repot kali Put"ujar Irwan
"Ga repot kok Bang"jawab Putri
"Putri pamit ya Bang , udah mau jam pelayanan. Sekali lagi makasih udah mau tukeran ship"ujar Putri
"Iya sama-sama. Abang juga makasih ya dibawain oleh-oleh"ujar Irwan
Putri mengangguk
"Pamit ya Bang assalamualaikum"ujar Putri
"Waalaikumsalam"balas Irwan

Sister's Affection for You Her SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang