1 tahun berlalu
Setelah kepulangan LamSel dari Jepang , Selfi pun sudah tidak tinggal bereng keluarga nya lagi. Dia dan Alam tinggal dirumah yang kemarin di tempati untuk pengajian.
Skip
Pagi ini Mama , Papa , dan Rara sedang breakfast
"Mah Rara udah ya makan nya"ujarnya
"Kok ga dihabiskan sih Ra?"tanya Papa
"Enggak Pah Rara udah kenyang , Rara izin berangkat sekarang ya"ucapnya sambil meneguk air minum untuk menghilangkan sisa-sisa makanan di tenggorokannya
"Pagi banget Ra"ujar Mama
"Hari ini Rara ada janji Mah"ujarnya
"Sam siapa?"tanya Papa mengintrogasi
"Sama heemms...anu...itu...pasien.. iya-iya sama pasien"ujar Rara gugup
"Bener sama pasien?"tanya Papa sambil memicingkan mata nya
"Hemm iya"ujar Rara
"Sudahlah Pah biarin aja mau dia ketemu sama pasien atau sama seseorang kan udah besar dia"ujar Mama
"Rara...Papa sama Mama ga pernah loh ajarin Rara bohong"sergat Papa
Rara menundukkan wajahnya
"He'emm Rara mau ketemu sama temen Pah. Mama sama Papa kenal kok sama orangnya"ujar Rara
"Kan dari tadi bisa jawab begitu kenapa harus bohong?"tanya Papa
"Maaf"ujar Rara
"Sudah-sudah berangkat sana kasihan temen kamu nanti kalau dia tunggu kamu kelamaan"ujar Mama
"Papa juga jangan kaya gitu sama anak"sambungnya
"Ya sudah Mah , Pah Rara berangkat ya"pamitnya sambil bangun dari kursi makannya
"Assalamualaikum"ujar Rara sambil menyalami tangan Mama PapaRara langsung pergi mengendarai mobil nya menuju RS
Skip RS
Sebelum turun dari mobil ia sempat membuka handphone nya terdapat chat dari seseorang
"Udah sampe mana?"
"Aku ada ditaman ya..""Aku udah di parkiran Kak"√√
Rara meraih tasnya dan mengunci mobilnya setelah itu dia bergegas ke taman RS
"Maaf nunggu lama"ujar Rara pada seseorang yang sudah duduk di bangku taman
"Gapapa duduk dulu jangan berdiri ga sopan"ujarnya
Rara hany tersenyum menanggapi hal itu
"Ada apa Ka Irwan? Tumben ngajak Rara ketemu"ujarnya membuka pembicaraan
Ya orang itu adalah Irwan
"Hee'mm gapapa sih cuma mau ada yang Aku tanyain ke kamu"ujar Irwan
"Hee'mm soal apa Kak?"tanya Rara
"Gimana ya Ra ngomong nya Aku juga bingung"ujar Irwan
"Ngomong aja Kak kaya sama siapa aja"ujar Rara
Irwan pun menarik nafasnya panjang
Huftt...
"Soal kita"ujar Irwan to the point
"Soal kita?"ulang Rara
Irwan mengangguk
"Ra kamu masih inget ga Aku pernah bicara soal kita yang cukup serius sebelum...maaf...kamu kecelakaan"ujar Irwan
Rara memutar otak nya mengingat Irwan pernah bicara apa saja dengannya tapi nihil walaupun kondisinya sudah tidak sakit lagi memori masa lalu sebelum kejadian itu terjadi masih sangat sulit untuk dia ingat.
"Tidak usah di paksakan kalau tidak ingat , Aku ga mau kamu kenapa-napa"ujar Irwan
Ah sungguh Irwan peka sekali 🙃
"Biar Aku saja yang mengulang nya ya... biar kamu ingat"ujar Irwan dan di akhiri dengan senyuman
Rara hanya tersenyum dan mengangguk
"Waktu itu sebelum kamu berangkat ke KalTim Aku sempat mengungkapkan perasaan ku ke kamu Ra"ujar Irwan sambil menatap lekat mata Rara
"Ke Aku?"ulang Rara
"Iya"jawab Irwan
"Cuma kamu bilang , kamu masih butuh waktu ya Aku paham saat itu usia mu baru 18 tahun , kamu ingin buat Mama , Papa , dan Selfi bahagia dan planning-planning lainnya di tahun yang akan datang"ujar Irwan
"Sampai saat ini masih ada satu ucapan mu yang melekat di pikiran Aku , kamu ga mau ngelangkahin Selfi sampai dia menemukan orang yang bisa melanjutkan menjaga Selfi seperti Papa"ujar Irwan
Rara hanya tersenyum menanggapi ucapan Irwan
"Sekarang kan Selfi sudah ada Alam yang bisa melanjutkan tugas Papa menjaganya , apa kamu tidak menginginkan hal yang sama?"tanya Irwan
"Siapa sih yang ga ingin Kak punya pasangan hidup"jawab Rara
"Tapi cuman jodohnya belum ada"sambungnya sambil cengengesan
"Kata siapa ga ada?ini di depan kamu apa?"tanya Irwan
"Maksud Kakak?"tanya Rara salting
"Waktu itu Aku punya janji sama diriku dan kamu , Aku bilang Aku akan berjuang untuk mendapatkan kamu sampai kamu siap jadi pendamping Aku"ujar Irwan
"Dan Aku rasa mungkin sekarang sudah saatnya..setelah lama menunggu Aku butuh kepastian Ra"ujar Irwan to the point
"Aku suka sama kamu...tapi Aku ga tau apa kamu merasakan hal yang sama atau hanya Aku sendiri"sambungnya
Rara yang mendengar itu berusaha meneguk ludah nya tenggorokannya serasa keluh
"Maaf Kak Aku sama sekali ga ada maksud untuk buat Kakak menunggu atau gantung perasaan Kakak"ujar Rara
"Cuma saat itu takdir Rara berkata lain....Rara mengalami kecelakaan dan lupa ingatan , bahkan diri Rara sendiri saja Rara lupa"ujarnya sambil tersenyum kecut
"Tapi di satu sisi Rara bersyukur banget dengan kejadian itu Rara punya keluarga baru dan tambahan support sistem dari keluarga baru Rara"ujar sambil tersenyum
"Dan asal Kakak tau....Aku juga merasakan hal yang sama"sambungnya
Irwan menaikan alisnya"jadi?"tanyanya
"Aku juga suka sama Kakak , sebenarnya Aku mau jawab pertanyaan Kakak waktu itu setelah pulang dari KalTim cuma takdir berkata lain"ucapnya saat memori waktu itu kembali muncul di pikirannya dan menjawabnya dengan malu-malu
"Bener Ra?"tanya Irwan memastikan
Rara mengangguk
"Jadi selama ini Aku ga sia-sia dong nunggu kamu"ujar Irwan
"Ga ada yang sia-sia Kak kalau layak di perjuangkan"ujar Rara
"Kamu ga usah khawatir Aku bakal terima kamu apa adanya bukan ada apanya"ujar Irwan
Jujur sekarang perasaan Rara sudah tidak karuan antara kaget dan senang kalau cintanya tidak bertepuk sebelah tangan
"Kak , kamu masih mau kan beri Aku sedikit waktu lagi?"tanya Rara
"Aku mau mengenal mu lebih jauh lagi sebelum kita berjalan ke arah yang lebih serius lagi"sambungnya
"Tentu kalau untuk itu Aku kan beri kamu waktu lagi. Yang terpenting sekarang kamu udah milik Aku jadi ga takut kamu di ambil kucing garong"ujar Irwan sambil cengengesan
"Ishh dikira Aku ikan apa"ujar Rara sambil mengembung kan pipinya
"Ishh jangan kaya gitu jadi pengen gigit kamu tau"ujar Irwan
"Sejak kapan sih Kakak jadi bucin gini?"tanya Rara
"Sejak mengenal dirimu"ujar Irwan
"Elehh gembell"samber Rara
"Gombal Ra... gombal"ujarnya
"Ihh udah ganti ya?"tanya Rara🤔
"Huftt... terserah kamu deh Ra😌😌"ujar Irwan
"Hahahaha"
"Btw hari ini kamu masuk sampai jam berapa Ra?"tanya Irwan
"Paling sampai Dzuhur Kak"jawab Rara
"Nanti siang Aku jemput kamu ya...kita makan siang bareng itung-itung ngerayain hari jadian kita"ajak Irwan
"Oke Kak"ujar Rara
"Ra ganti kek panggilnya jangan Kak terus bosen tau Aku dengernya"ujar Irwan
"Terus Aku panggil nya apa?"tanya Rara
"Om gitu?"sambungnya
"Ya enggak gitu juga lah . Emang Aku udah tua banget apa"dumel Irwan
"Yang romantis gitu"ujar Irwan
"Apa dong?"tanya Rara
"Mas?Mamas?Kakek? Uncle?"ujar Rara menyebutkan satu persatu
"Ya gak Kakek dan Uncle juga kali Ra"ujar Irwan frustasi
"Hahahaha"tawa Rara
"Terus apa?Abang?"tanya Rara
"Enggak entar disamain lagi sama Ridwan , kamu kan juga panggil dia Abang"ujar Irwan
Rara menarik nafasnya kasar
"Bakwan aja gimana?"tanya Rara
"Kok Bakwan?"tanya Irwan balik
"Iya Bakwan..Abang Irwan"ujar Rara
"Hee'mm seperti nya lucu langka lagi"ujar Irwan
"Kalau gitu berarti Aku panggil kamu Yara"ujar Irwan
"Yara?apa itu?"tanya Rara
"Sayang Rara disingkat jadi Yara"ujar Irwan
"Sejak kapan sih seorang dokter Irwan Krisdianto Putra jadi bucin seperti ini?"tanya Rara sambil geleng-geleng kepala
"Kan udah Aku jawab tadi sejak kenal kamu"jawab Irwan
"Hufftt"Rara
"Oh iya udah siang Yara pamit dulu ya ga enak kalau pasien nunggu"ujarnya
"Oke nanti Bakwan jemput siang semangat kerjanya have a nice day love"ujar Irwan
"Have a nice day Bakwan"ujar Rara
"Assalamualaikum"pamitnya
"Waalaikumsalam"jawab Irwan
Rara langsung berjalan meninggalkan Irwan
Jujur dirinya salting sekarang 🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister's Affection for You Her Sister
Short Storykehidupan yang penuh liku-liku cerita ini hanya fiksi , Monggo di baca kalo suka😊 please kalau dibaca di beri vote ya itung-itung buat semangat gitu hehehehe. No copyright ❎ ENDING ✅ (tinggal Revisi) ✍️12 February 2020 - 19 Desember 2021 @wp_lisa J...