Siang hari di RS
"Tok...tok....tok..."
"Masuk"
Cleck"Ra"sapanya
"Eh Alif"jawab Rara
"Mana Ka Selfi?"tanya Rara
"Kebawah ambil makannan"jawab Alief
"Owhh"gumam Rara
"Dimana Raina?"tanya Alief
"Tadi dia izin mau muter bentar sama scooter nya"ujar Rara
"Kok di bolehin si keluar sendirian Ra?"ujar Alief
Rara pun berhenti membereskan data-data pasien
"Tenang aja insyaallah aman , lagi pula hari ini kan sepi pengunjung , dokter perawat dan sebagainya juga kenal Raina ini"ujar Rara
"Kita juga kan ga bisa kekang dia"sambungnya
Alief hanya menganggukSkip
"Atas nama mbak Selfi ya"ujar driver itu
"Iya Mas"jawab Selfi
Selesai bertransaksi Selfi pun berjalan menuju lift , tapi seseorang memanggil nya dari arah pendaftaran"Selfi!!"panggilnya
Selfi pun menoleh
"Eh Mbak Eva , ada apa?"tanya Selfi
"Kamu mau keatas?"tanya nya
Selfi pun mengangguk membenarkan pertanyaan itu
"Mbak boleh nitip madu ini ga ke Rara....Mbak mau ke masjid"ujarnya
"Oh boleh Mba , sekalian Selfi juga mau keruangannya"tutur Selfi
"Maaf ya Sel jadi ngerepotin Mbak"ujarnya merasa tak enak hati
"Ya ileh Mbak santai aja"jawab Selfi di iringi tawanya
"Ini sudah di bayar Mbak?"tanya Selfi
"Sudah"jawabnya
"Ya udah Sel , Mbak pamit dulu"ujarnya
"Iya Mbak"jawab SelfiSelfi pun berjalan melewati tempat bermain atau Ramah Anak (bisanya sih kalo di RS atau Puskesmas Ramah Anak)
Saat ia melewati nya ia merasa tidak asing dengan anak yang berada di tempat itu
Ia pun mempercepat langkahnya dan mendekati"Raina"ujar Selfi saat mendekati nya
"Ee..e..Ka..Selfi"jawab dia gugup dan kaget
"What are you doing? how did you get here? who invited you here"cecar Selfi dengan pertanyaan
(Apa yang sedang kamu lakukan? Bagaimana kamu bisa sampai disini? Siapa yang mengajakmu ke sini?)
Raina diam ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun
"let's go"ujar Selfi dengan segera menggandeng nyaSkip
Cleck
"Ra"panggil Selfi
"Astaghfirullah assalamualaikum ke Bu"jawab Rara kaget
"Lah ko nangis nih anak"tanya Alief
"Gimana sih kamu....dia ada di bawah sendirian....sudah berapa kali kan Aku bilang kalo dia mau pergi temenin bukannya di lepas aja"omel Selfi
"Mana Aku tau Ka , tadi dia cuma bilang mau muter di sini aja ga sampe kebawah , ya Aku iyain lagi pula di sini kan pada kenal sama Raina"tutur Rara
"Kan kita ga tau kalo dia kenapa-kenapa nanti gimana hah??makanya kalo dia mau pergi di awasin jangan sibuk sendiri"tegur Selfi
"Loh kok Kakak jadi nyalahin Aku...sumpah Aku ga tau kalo dia turun kebawah"ujar Rara sedikit tersulut emosi dan berdiri dari kursinya
"Heii dari kemaren yang jagain Raina itu Aku... Aku juga ga bisa kalo tiba-tiba pergi pas ada pasien....Kakak ga tau kan repotnya gimana kan?Kan dia jarang sama Kakak"ujar Rara yang sudah tersulut emosi
"Ya kalo ga mau jagain tinggal bilang!!kan bisa ngomong kamu...atau ga kan bisa cari baby sister"ujar Selfi
"Aku mau jagain tapi bagaimana pun dia juga punya hak untuk bermain Aku ga bisa selamanya ngekakang dia!!"tegas Rara
"Ini teledor namanya , anak sampe bisa turun sendiri kebawah"ucap Selfi tak mau kalah
"Sudah-sudah ga malu apa kalian di liatin orang yang lalu lalang!!ini di RS bukan di RUMAH!!"ujar Alief penuh penekanan
"Udah tenangkan pikiran kalian , Kalian tuh udah dewasa ga seharusnya seperti ini apalagi di depan anak kecil , kita makan siang dulu nanti baru kita bahas lagi , kasihan Raina"ujar Alief menengahi mereka berduaSkip setelah makan siang
Alief berfikir untuk tidak membahas persoalan Raina tadi , ia mengajak untuk membicarakan persoalan Bang Hafiz
"Tadi Alief sudah mengirimkan semuanya ke Mami"ujar Alief membuka pembicaraan
"Lalu apa jawaban Mami?"tanya Rara penasaran
"Mami bilang ada beragam yang berada di tempat itu , ada yang besar hitam , ada bola api , ada cewe yang rambutnya agak panjang belum lagi energi kiriman yang masih terus berputar di situ"tutur Alief
"Kalo yang item , bola api , sama energi Rara pernah liat , pantes aja kadang rumahnya selalu banyak suara kadang juga suka banyak pasir yang entah dari mana , tapi kalo yang cewe ga pernah tuh"ujar Rara
"Mungkin ada yang kuat menjaga jadinya energi kiriman itu berubah menjadi pasir dan kalo yang cewe mungkin sekedar lewat saat kita foto spot itu"ujar Alief positif thinking
"Bisa jadi sih"jawab Rara
"Nanti Mami mau bicara sama Bunda dan Mama sebaiknya gimana , nanti malam Mami akan kabarin kita tentang soal ini tunggu persetujuan dari yang lainnya"ujar Alief
Rara hanya mengangguk
"Ka Fi dengar apa yang kami bicarakan?"tanya Alief
Dia hanya mengangguk dan sibuk dengan ponselnya
"Udah kan ga ada yang mau di bahas lagi? Aku mau kembali keruangan ku"ujar Selfi sembari membereskan sisa makannya
"Sudah kok"jawab Alief
"Okay"ujarnya dan bangun dari duduknya meninggalkan semuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister's Affection for You Her Sister
Short Storykehidupan yang penuh liku-liku cerita ini hanya fiksi , Monggo di baca kalo suka😊 please kalau dibaca di beri vote ya itung-itung buat semangat gitu hehehehe. No copyright ❎ ENDING ✅ (tinggal Revisi) ✍️12 February 2020 - 19 Desember 2021 @wp_lisa J...