Part 21

197K 5.2K 240
                                    

You can't wake a person who is pretending to be asleep - Navajo Proverb.

***

Tiga bulan kemudian.

            Hara menatap nanar pada televisi yang menyiarkan berita penangkapan atas Kania dan kekasihnya. Ternyata Kania lah dalang di balik semua penguntitan serta kecelakaan yang hampir merenggut nyawa Eveline. Ia menghasut kekasihnya dengan berbagai kebohongan hingga pria itu berpikir kalau Hara selama ini merugikan karir Kania. Padahal Kania hanya menggunakannya untuk menyingkirkan Hara yang dekat dengan Gerald. Begitu tahu kalau Gerald menjalin hubungan dengan Eveline, Kania murka. Ia berganti haluan mengincar Eveline dengan meminta kekasihnya sendiri untuk menabrak Eveline yang ternyata berhasil selamat meski harus mengorbankan kandungan Eveline. Hara hanya tidak mengerti, cara apa yang sudah dilakukan Kania sampai pria itu bisa termakan hasutannya.

            Hara marah. Marah pada Kania yang menghancurkan segalanya. Menyelidiki masa lalunya, membuatnya ketakutan dengan menggunakan plat mobil Reynold yang ternyata diketahuinya dari berita, dan menimbulkan luka bagi keluarga Reynold, tentu saja semua itu membuat Hara marah. Kania tidak berhak membuka lukanya. Namun semua sudah terjadi.

            Reynald dan keluarganya hanya mendengus ketika diberitahu tentang fakta plat mobil Reynold yang digunakan oleh penguntit itu. Dan Hara tahu hubungannya dengan keluarga itu tidak akan bisa membaik. Setidaknya mereka tidak menyalahkannya atas kejadian ini. Setidaknya mereka pun paham kalau semua terror ini menyakiti Hara. Pengertian itu lebih dari cukup. Hara tidak berharap ia akan diterima. Karena ia tahu, bertemu dengan keluarga mantan kekasihnya itu hanya akan menimbulkan luka. Begitu pula yang mereka rasakan bila bertemu dengan Hara.

            Hara menoleh ketika merasa ada yang mendekatinya. Ia melihat Eveline duduk di sampingnya dan mematikan layar televisi.

“Mbak, aku mau kasih kado untuk Gerald. Kira-kira Gerald suka apa ya?” tanya Eveline sambil menatapnya.

            Gadis itu terlihat lebih kurus dari biasanya. Wajahnya pun tampak semakin pucat. Hara tahu kalau Eveline masih tinggal bersama Gerald. Namun sepertinya kebersamaan itu tidak membuat keduanya semakin baik. Gerald tampak kacau belakangan ini, begitu pula dengan Eveline. Mereka tersenyum satu sama lain, namun mata mereka memancarkan rasa sakit. Keduanya terluka. Dan mungkin dua orang yang terluka memang tidak seharusnya bersama.

“Seingatku Gerald tidak berulang tahun dalam waktu dekat ini.” Ucap Hara bingung.

Eveline mengangguk, “Kado perpisahan.” Ucapnya pelan. “Aku akan cuti kuliah dan mengambil kursus memasak di luar negeri.” Bisiknya dengan suara semakin pelan.

Hara memejamkan matanya dan menghela nafas perlahan, “Kau yakin?”

Eveline mengangguk, “Aku nggak bisa melihat Gerald terluka terus-terusan Mbak. Aku tahu dia sedih karena bayi kami. Tapi dia harus pura-pura kuat untuk melindungi aku. Kami hanya saling menyakiti satu sama lain bila terus seperti ini.” Ucapnya pelan.

Hara tidak bisa membantah karena Eveline benar. Gerald dan Eveline hanya saling menyakiti satu sama lain dengan hubungan mereka sekarang. Hubungan mereka terlalu rapuh. Senyum yang mereka tampilkan hanyalah kepalsuan. Mereka tidak akan berhasil membangun hubungan mereka dengan cara seperti ini. Seharusnya mereka terbuka dan membicarakan semuanya dengan hati-hati. Namun tidak ada yang berani memulai. Keguguran itu ternyata memukul keduanya lebih dari yang terlihat.

“Gimana kalau dia mendapatkan pacar lain sewaktu kamu pergi?” tanya Hara sambil lalu.

Eveline menggeleng, “Entahlah. Mungkin aku harus merebutnya kembali.”

Glamorous MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang