Part 22

227K 5.6K 244
                                    

To love or have loved, that is enough. Ask nothing further. There is no other pearl to be found in the dark folds of life. – Les Miserables.

***

            Hara duduk di kursi sambil menikmati segelas teh melati. Ia baru saja selesai melakukan pemotretan untuk menjadi ambassador sebuah shampoo dan diundang ke cafe tempatnya sekarang berada untuk makan siang.

Yang membuat Hara sedikit kecewa adalah, perusahaan shampoo tersebut mengontrak fotografer lain untuk pemotretan ini. Padahal pasti akan menyenangkan bila dia bisa melakukan pemotretan bersama Han.

            Hal yang paling menyebalkan lainnya adalah, sudah sebulan Hara tidak bertemu dengan Han. Pria itu sedang mengadakan pemotretan di negeri sakura, Jepang. Ia kembali dikontrak oleh perusahaan emas putih yang sama dengan ketika Hara pertama kali menjadi modelnya. Hanya saja kali ini perusahaan tersebut mengusung salah satu model pakaian dalam terkenal sebagai ambassadornya.

            Hara selalu kesal sendiri bila mengingat hari ketika ia menemani Han dalam perayaan kontrak kerja tersebut. Si model yang bernama Vic itu sepertinya berpikir kalau dirinya lebih ekslusif dibandingkan Hara hingga ia perlu menatap Hara dari atas sampai ke bawah sebelum mendengus melecehkan. Kalau Han tidak menahan pinggangnya, mungkin rambut pirang si pelacur cilik itu sudah habis di tangan Hara.

            Dan kekesalan Hara semakin bertambah besar karena beberapa kali Vic mengunggah fotonya di instagram dan seakan sengaja menandai Han dalam fotonya. Padahal terkadang Han terlihat sangat jauh di ujung lapangan bersalju, tampak sibuk memberi instruksi pada asistennya. Di lain waktu, Han tampak sedang mengamati lensa kameranya. Bahkan dalam salah satu fotonya yang terbaru, wajah Han hanya terlihat separuh. Namun sepertinya Vic merasa perlu mengunggah foto tersebut.

            Hara bukannya terlalu percaya diri, namun sebagai seorang gadis pejuang, ia cukup tahu kalau semua kelakuan Vic itu merupakan tanda perang. Vic bukannya tak tahu kalau Han sudah memiliki kekasih. Karena Han sendiri yang mengenalkan mereka. Namun Vic yang tidak tahu malu dan berotak kecil itu tentu saja berpikir kalau mengincar Han bukanlah suatu kesalahan.

            Ada bagian dari diri Hara yang bangga karena kekasihnya merupakan incaran banyak gadis. Siapa yang tidak mengagumi pria itu? Ia jenius dengan kameranya. Memiliki setumpuk ide brilian yang bisa membuat hasil fotonya menjadi lebih menarik. Soal fisik, tidak ada yang perlu diragukan dari Han. Ia menjadi salah satu don juan karena wajahnya yang tampan dan tubuh atletisnya yang akan membuat para gadis melemparkan celana dalamnya ke udara. Dengan semua kelebihan Han itu tentu saja ia bangga.

Namun jauh di dalam hatinya, Hara pun tahu kalau ia takut kehilangan Han. Ia hanyalah gadis bermasalah diantara banyak gadis lainnya yang memuja Han. Terkadang Hara dengan paranoidnya akan berpikir kalau suatu saat Han akan meninggalkannya. Karena hubungan mereka semu. Tidak ada komitmen untuk kelanjutan hubungan mereka. Han memang berjanji akan selalu ada untuk Hara, selalu menjaganya. Tapi Han tidak pernah berjanji kalau Hara akan menjadi masa depannya. Bahkan sepertinya pria itu tidak punya rencana untuk settled down. Dan Hara, sekuat apapun ia, secuek apapun dirinya, jauh di dalam hatinya ia tetap menginginkan sebuah komitmen yang diikat dalam sebuah pernikahan. Apakah permintaannya terlalu banyak?

            Pernah Hara mendiskusikan hal ini dengan Gerald. Namun pria yang mendadak terlalu mencintai pekerjaannya sejak ditinggalkan Eveline itu justru memberinya saran untuk mencari pria lain dan meninggalkan Han. Hara membanting pintu kantornya setelah melempar Gerald dengan setumpuk berkas. Yang seperti itu masih berani mengaku menjadi sahabat terbaiknya? Mungkin Hara harus mencari sahabat baru!

Glamorous MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang